TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah wilayah di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta mulai diguyur hujan sejak Sabtu hingga Ahad, 7-8 September 2024. Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta pun mewanti-wanti potensi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat/petir di beberapa titik wilayah itu.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menuturkan, dari analisis kajian peta satelit pergerakan awan hujan Ahad, 8 September 2024, potensi angin kencang dan kilat/petir di Kota Yogyakarta rawan terjadi di beberapa titik. Titik itu antara lain Kecamatan Tegalrejo, Jetis, Gondokusuman, Danurejan, Gedongtengen, Ngampilan, Wirobrajan, Mantrijeron, Kraton, Gondomanan, Pakualaman, Mergangsan, Umbulharjo, dan Kotagede.
"Untuk Kabupaten Gunungkidul, angin kencang berpotensi terjadi di Kecamatan Semin, Gedangsari, Wonosari, Nglipar, Playen, Patuk, Semanu, Karangmojo, Ponjong, Rongkop, Ngawen, dan sekitarnya," kata Reni pada Ahad petang.
Potensi angin kencang pada masa awal penghujan ini juga diperkirakan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Bantul meliputi Kecamatan Dlingo, Banguntapan, dan Piyungan.
Adapun di Kabupaten Sleman, daerah rawan seperti Kecamatan Gamping, Mlati, Depok, Berbah, Prambanan, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, Sleman, Tempel, Turi, Pakem, dan Cangkringan.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso menuturkan, pada Ahad petang hujan deras juga membasahi kawasan puncak Gunung Merapi.
"Hujan terjadi mulai pukul 18.22 dan masih berlangsung hingga pukul 21.45 WIB, dengan jumlah curah 22.17 mm/jam," kata dia.
Dengan kondisi itu, BPPTKG Yogyakarta pun meminta masyarakat mulai mewaspadai bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi serta awan panas guguran di daerah potensi bahaya.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya serta mematuhi rekomendasi," kata dia.
Sehari sebelumnya, Sabtu pagi 7 September 2024, Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas guguran pukul 09.20 WIB. Awan panas itu keluar dengan jarak luncur 1.000 meter arah barat daya atau Kali Bebeng.
Pilihan Editor: Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan