TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan laman resmi doodles.google, Google Doodle merayakan rendang lantaran telah diakui sebagai hidangan nasional Indonesia. Rendang juga ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia.
Selain itu, pada 21 Agustus 2021, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi menerima piagam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) usai kegiatan Memasak rendang terbesar sepanjang masa. Akibatnya, pada 21 Agustus 2024, rendang dirayakan oleh Google Doodle.
Asal usul rendang berasal dari abad ke-16. Saat itu, masyarakat Minangkabau meminjam teknik mengolah kari dengan menggunakan banyak bumbu dan santan. Namun, masyarakat Minangkabau memasak hidangan lebih lama sampai mengental sehingga menjadi rendang.
Masyarakat Minangkabau juga menjadikan rendang sebagai bekal merantau karena dapat bertahan lama tanpa merusak cita rasanya. Mengingat masyarakat Minangkabau kerap merantau, rendang menjadi populer di daerah lain Indonesia. Kemudian, saat migrasi dan perdagangan berkembang di Asia Tenggara, rendang menjadi semakin populer di beberapa negara, seperti Malaysia dan Singapura.
Seiring berjalannya waktu, rendang semakin populer di belahan dunia, termasuk Eropa. Popularitas ini diikuti dengan banyaknya yang menyukai rendang. Kemudian, pada 2017, CNN International merilis daftar “50 Makanan Terenak di Dunia”. Pemilihan ini dilakukan berdasarkan voting dalam laman media sosial Facebook dan berhasil menghimpun 35.000 suara.
Baca juga:
Berdasarkan voting tersebut, rendang berhasil menduduki posisi pertama dari daftar tersebut. Pada tahun-tahun sebelumnya, rendang sudah dinobatkan menjadi “Makanan Terenak di Dunia” versi CNN International.
Mengacu cnn, pada 2021, rendang kembali masuk dalam “50 Makanan Terenak di Dunia” versi CNN. Namun, pada 2021, rendang menduduki peringkat ke-11 dalam daftar tersebut. Rendang kembali masuk dalam daftar ini lantaran masih menjadi favorit sebagian besar orang di dunia. Hidangan daging sapi yang lembut dan beraroma ini kerap dicari wisatawan asing ketika mengunjungi Indonesia. Tak hanya itu, warga negara Indonesia yang sedang bepergian ke luar negeri kerap membawa bekal rendang karena tahan lama dan memiliki cita rasa khas Tanah Air.
Rendang banyak digemari orang lantaran memiliki cita rasa khas dan bertahan lama. Kualitas rendang yang dapat bertahan lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk memasaknya. Biasanya, rendang dimasak dengan memakan waktu sekitar 4-8 jam. Lamanya proses memasak ini menjadi pembeda rendang khas Minang dengan rendang dari Malaysia dan negara lain. Selain itu, proses rendang yang dimasak lama menghasilkan tekstur kuliner khas Sumatra Barat, yaitu kering, lembut, dan renyah.
Menurut kemenparekraf.go.id, rendang yang menjadi makanan khas Sumatra Barat menyimpan empat nilai filosofis. Pertama, daging. Unsur ini menjadi lambang dari Niniak Mamak (kepala suku dalam bahasa Minang). Kedua, kelapa. Unsur kelapa atau karambia melambangkan cadiak pandai atau kaum intelektual.
Ketiga, lado atau cabai. Unsur dalam rendang ini melambangkan alim ulama masyarakat Minangkabau. Keempat, pemasak atau bumbu. Unsur ini menjadi simbol masyarakat Minangkabau.
Pilihan Editor: Kisah Sukses Dua Sahabat H. Lismar dan H. Sabirin Pemilik RM Pagi Sore