Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marak Pendaki Tektok, Apa Bedanya dengan Pendaki Biasa?

image-gnews
Peserta berlari saat Sindoro Sumbing Duathlon #4 di kawasan kebun teh Blembem lereng gunung Sindoro di Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu, 16 Desember 2023. Gabungan lomba lari dan bersepeda tersebut diikuti oleh puluhan atlet dari berbagai provinsi di Indonesia memperlombakan lima kategori yang bertujuan untuk menjaring atlet-atlet potensial sekaligus mempromosikan wisata olahraga di Wonosobo. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Peserta berlari saat Sindoro Sumbing Duathlon #4 di kawasan kebun teh Blembem lereng gunung Sindoro di Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu, 16 Desember 2023. Gabungan lomba lari dan bersepeda tersebut diikuti oleh puluhan atlet dari berbagai provinsi di Indonesia memperlombakan lima kategori yang bertujuan untuk menjaring atlet-atlet potensial sekaligus mempromosikan wisata olahraga di Wonosobo. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mendaki gunung telah menjadi salah satu aktivitas favorit yang semakin marak dilakukan. Di sejumlah gunung dekat Jakarta misalnya, setiap akhir pekan aktivitas pendakian kerap padat. Banyak rombongan berjalan beriringan sambil membawa ransel besar. Namun ada juga orang-orang yang hanya membawa tas kecil. Mereka dikenal sebagai para pendaki tektok

Istilah ini mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi bagi komunitas pendaki, tektok telah menjadi fenomena tersendiri. Seiring dengan beragamnya minat dan gaya hidup, muncullah berbagai variasi dalam cara mendaki gunung, salah satunya adalah "pendaki tektok".

Berbeda dengan pendakian pada umumnya, para pendaki tektok menempuh puncak gunung dan pulang dalam waktu singkat tanpa berkemah. 

Pendaki tektok atau tik-tok adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang mendaki gunung dengan cara yang berbeda dari pendakian pada umumnya. Dalam kegiatan ini, pendaki melakukan pendakian dan turun dari gunung hanya dalam satu hari, tanpa bermalam atau berkemah di gunung tersebut.

Pendaki tektok memilih cara yang cepat dan efisien untuk menikmati pendakian gunung tanpa memerlukan waktu yang banyak atau persiapan yang rumit. Biasanya, pendakian tektok dilakukan di gunung-gunung yang memiliki jarak tempuh ke puncak yang tidak terlalu jauh, dengan estimasi waktu pendakian sekitar 2-3 jam saja, bahkan menurut Outsideonline, ada yang kurang dari satu jam.

Pendaki tektok cenderung mengutamakan efisiensi waktu dan kecepatan, sehingga peralatan yang dibawa pun minimalis, cukup untuk kebutuhan sehari seperti air, makanan ringan, dan pakaian tambahan. Jenis pendakian ini sering menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu, namun tetap ingin menikmati keindahan alam dan sensasi mendaki gunung.

Bedanya dengan Pendaki Biasa: Hiking dan Trekking

Mendaki tektok berbeda dengan dua jenis pendakian lainnya yang lebih dikenal, yaitu hiking dan trekking. Meskipun ketiganya bermakna berjalan kaki di alam terbuka, ada perbedaan mendasar dalam durasi, intensitas, dan peralatan yang dibutuhkan.

Hiking adalah kegiatan berjalan kaki di alam bebas di jalur yang telah ditentukan, pendaki berjalan dari satu pos ke pos lainnya. Seperti pendakian tektok, hiking tidak memerlukan peralatan berkemah atau persiapan yang terlalu rumit. Namun, durasi hiking cenderung lebih lama dibandingkan tektok, bisa lebih dari 3 jam hingga sehari penuh.

Disadur dari Much Better Adventures, hiking biasanya dilakukan untuk rekreasi, mendapatkan udara segar, dan meningkatkan kesehatan fisik serta mental. Jalur hiking biasanya mudah diakses, terletak di dekat area perkotaan atau taman nasional, sehingga cocok untuk pemula dan bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok.

Sementara itu, trekking menurut The Adventure Travel Network merupakan bentuk pendakian yang lebih intens dan memakan waktu lebih lama, bahkan ada yang berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Trekking melibatkan perjalanan jarak jauh melalui medan yang lebih menantang dan memerlukan tingkat kebugaran fisik yang tinggi. Berbeda dengan hiking, trekking biasanya dilakukan di lokasi yang lebih terpencil, seperti pegunungan tinggi, hutan lebat, atau daerah yang memiliki keindahan alam atau nilai budaya yang signifikan.

Karena durasi dan medan yang dilalui lebih berat, trekking memerlukan peralatan khusus dan persiapan yang lebih matang, termasuk perencanaan logistik, perbekalan, dan perlengkapan untuk menghadapi berbagai kondisi cuaca dan ketinggian.

Pendakian tektok, hiking, dan trekking menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para penggemar alam. Pendaki yang ingin menikmati sensasi mendaki gunung tanpa harus bermalam mungkin lebih cocok dengan model pendakian tektok.

Sementara itu, mereka yang mencari pengalaman lebih mendalam dengan durasi yang lebih panjang dan tantangan fisik yang lebih besar mungkin akan memilih hiking atau trekking. Setiap jenis pendakian memiliki daya tarik tersendiri dan bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kebugaran masing-masing individu.

Dengan memahami perbedaan antara pendakian tektok, hiking, dan trekking, para pendaki dapat memilih jenis pendakian yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Baik untuk sekadar melepaskan penat atau mencari petualangan di alam terbuka, ada banyak cara untuk menikmati keindahan alam dengan berjalan kaki.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | VIVIA AGARTA FEBRIATI

Pilihan Editor: Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

8 hari lalu

Nadine Chandrawinata saat mendaki gunung Cartenz. FOTO/Instagram
Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

Ada sejumlah persiapan dan larangan saat naik gunung


Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Selamet, Sindoro, hingga Gunung Sumbing

9 hari lalu

Seorang pendaki berfoto dengan latar belakang perbukitan, di jalur pendakian Gunung Merbabu, 3 Oktober 2016. Saat siang hari hijaunya padang ilalang dan sabana akan membuat para pendaki mabuk kepayang. TEMPO/Nur Septia Wilda
Jalur Pendakian Gunung Merbabu, Selamet, Sindoro, hingga Gunung Sumbing

Setiap pendaki hendaknya menempuh jalur pendakian resmi saat mendaki gunung.


Hiking Diminati Wisatawan Asing, Seoul Berencana Buka Pusat Wisata di Gunung Gwanak

14 hari lalu

Taman Nasional Bukhansan, Seoul, Korea Selatan. Unsplash.com/Chaewul Kim
Hiking Diminati Wisatawan Asing, Seoul Berencana Buka Pusat Wisata di Gunung Gwanak

Seoul memilki dua pusat wisata hiking di Gunung Bukhan dan Gunung Bugak, rencananya akan dibuka juga di Gunung Gwanak


Hiking di Gunung Ciremai Bisa Ajak Keluarga, Jalur Landai di Tengah Hutan Tropis

18 hari lalu

Wisata hiking Gunung Ciremai. Ivansyah
Hiking di Gunung Ciremai Bisa Ajak Keluarga, Jalur Landai di Tengah Hutan Tropis

Pengunjung bisa pengalaman bertualang menyusuri jalan setapak di tengah hutan tropis Gunung Ciremai sepanjang kurang lebih 3 kilometer.


9 Tips Memilih Operator Open Trip Mendaki Gunung

25 hari lalu

Para wanita dibebaskan untuk mendaki gunung, melihat satwa liar Afrika, menyusuri sungai, dan dipertemukan dengan kehidupan wanita suku-suku lokal. Foto: AdventureWomen.com
9 Tips Memilih Operator Open Trip Mendaki Gunung

Dengan memilih operator open trip yang tepat, mendaki gunung bisa lebih mudah karena dilayani dengan berbagai servis.


Mengenal Teknik Pendakian Ultralight, Menikmati Alam Bebas dengan Alat yang Lebih Ringan

34 hari lalu

Pendaki berjalan melalui gerbang jalur yang baru dibangun dalam serangkaian uji coba pembatasan wisatawan pada hari pertama musim pendakian di Jalur Fujiyoshidaguchi (Rute Yoshida) di Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, Jepang 1 Juli 2024. REUTERS/Issei Kato
Mengenal Teknik Pendakian Ultralight, Menikmati Alam Bebas dengan Alat yang Lebih Ringan

Ultralight adalah teknik pendakian dengan cara mengurangi berat alat dan perlengkapan saat mendaki gunung.


7 Tips Pendaki Tektok Pemula, Mendaki dalam Sehari

36 hari lalu

Carlos Soria, pendaki gunung Spanyol yang berusia 81 tahun berlatih untuk mendaki di pegunungan Himalaya pada musim semi tahun depan sebagai penghormatan kepada orang tua yang terkena penyakit virus corona (COVID-19) di tengah wabahnya, di Moralzarzal, Spanyol, 11 November 2020. REUTERS/Juan Medina
7 Tips Pendaki Tektok Pemula, Mendaki dalam Sehari

Pendaki tektok adalah pendaki yang melakukan perjalanan singkat. Meski terlihat lebih sederhana, persiapannya tak kalah serius.


5 Tempat Wisata Alam Hidden Gems di Hong Kong untuk Para Petualang

39 hari lalu

Cheung Chau, Hong Kong (Dok. Hong Kong Tourism Board)
5 Tempat Wisata Alam Hidden Gems di Hong Kong untuk Para Petualang

Hong Kong terhubung dengan 263 pulau memiliki 535 jalur hiking bersepeda, cocok untuk petualang.


7 Tempat Trekking Sentul dengan Pemandangan Indah, Bisa Buat Pemula

42 hari lalu

Tempat trekking Sentul. Foto: Canva
7 Tempat Trekking Sentul dengan Pemandangan Indah, Bisa Buat Pemula

Berikut ini daftar tempat trekking di Sentul dengan pemandangan indah. Jarak tempuh untuk trekking di sentul ini sekitar 3-7 km.


Wisatawan Dilarang Mendirikan Tenda dan Berkemah di Seluruh Kawasan Gunung Bromo

54 hari lalu

Hamparan padang sabana hijau Gunung Bromo, tertutup kristal putih terbentuk dari embun yang membeku. Dok. Balai Besar TNBTS
Wisatawan Dilarang Mendirikan Tenda dan Berkemah di Seluruh Kawasan Gunung Bromo

Larangan kemah di Gunung Bromo juga merupakan salah satu upaya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di kawasan TNBTS