TEMPO.CO, Batam - Liburan di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat, tidak lengkap rasanya jika tak berkunjung dan mandi di pemandian air hangat (ai angek). Apalagi, air hangat yang berada di kaki gunung ini diyakini memiliki khasiat untuk kesehatan badan.
Pemandian air hangat menjadi pilihan saat berlibur ke Solok selain, ke kebun teh atau danau atas dan bawah. Tempo mendapatkan kesempatan mandi di salah satu pemandian yang terdapat di kabupaten yang terkenal sebagai tempat produksi bareh solok itu.
Pemandian Air Hangat Pincuran Tujuah
Sebenarnya, banyak pilihan tempat mandi air hangat di Kabupaten Solok. Semuanya memiliki cerita masing-masing, salah satu yang terkenal adalah Pemandian Air Hangat Pincuran Tujuah yang dikunjungi Tempo, pertengahan Juli 2024 lalu.
Pemandian satu ini tepat berada di kaki Gunung Talang, di Jorong Aia Angek, Kecamatan Lembang Jaya. Dari Kota Padang, tempat ini berjarak sekitar 50 kilometer. Kalau dari Kota Bukittinggi hampir 100 kilometer, sedangkan dari Kantor Bupati Kabupaten Solok hanya perlu perjalanan sekitar 30 menit.
Lokasi pemandian ini juga tidak berada di tepi jalan Lintas Sumatera. Pengunjung harus masuk ke kampung tempat pemandian tersebut sekitar 6 kilometer dari jalan Lintas Sumatera.
Di sekitaran Pemandian Air Hangat Pincuran Tujuah ini juga terdapat beberapa pemandian lainnya. Setelah sampai di lokasi pengunjung bebas memilih lokasi tempat pemandian yang cocok.
Air pancuran di Pemandian Air Hangat Pincuran Tujuh Kabupaten Solok. TEMPO/Yogi Eka Saputra
Air Mendidih
Harga tiket untuk satu orang pengunjung Rp10.000 di Pemandian Air Hangat Pincuran Tujuah. Kolam pemandian di sini terpisah antara perempuan dan laki-laki.
Sebelum masuk ke kawasan kolam, sudah nampak asap mengepul keluar dari dalam kolam. Hal itu manandakan tingkat panas air pemandaian ini tidak bisa diragukan lagi.
Kolam pemandian Pincuran Tujuah tidak seperti kolam pada umumnya. Pemandian air panas ini lebih seperti pancuran mata air yang ada dikampung-kampung di ranah Minang. Terdapat beberapa pipa yang mengeluaran air yang disebut pincuran (pancuran). Hanya saja beda dari pincuran lainnya, air di kawasan ini hangat.
Tetapi, bagi beberapa pengunjung air di kolam Pincuran Tujuah ini bukanlah air hangat biasa, seperti air yang baru dimasak.
Bagi beberapa pengunjung terutama yang baru datang ke destinasi satu ini terlihat tidak berani langsung masuk ke dalam air. "Di awal-awal disiram dulu air ke badan, kalau langsung masuk tidak kuat," kata Aris salah seorang pengunjung.
Setelah sebagian badan sudah basah, kemudian pengunjung baru bisa masuk ke dalam kolam dan mandi di pincuran yang sudah disediakan.
Banyak juga pengunjung yang tidak berani masuk, hanya bisa merasakan hangatnya air ini dengan cara disiram ke bagian badan. "Saya masuk sempat berendam beberapa menit saja, karena panas sekali," kata Aris wisatawan yang berasal dari Kota Bukittinggi itu.
Bahkan saat duduk di luar kolam saja, keringat akan bercucuran seperti sedang sauna. "Kalau selesai mandi disini, badan jadi segar," kata Ari yang sudah dua kali berkunjung ke lokasi ini. Di lokasi kolam juga tersedia tempat pembilasan. Air di pembilasan juga hangat.
Mata Air Gunung Talang
Salah seorang warga sekitar, Dewi, mengatakan bahwa air hangat ini berasal dari Gunung Talang yang berada tidak jauh dari lokasi pemandian. Tak hanya dijadikan kolam pemandian, air dari mata air Gunung Talang ini juga mengalir hingga ke Masjid Raya Nurul Ihsan yang berada tidak jauh dari pemandian. Air kran untuk kebutuhan wudu jemaah juga hangat.
"Saya lahir di sini, setiap hari mandi air hangat," kata Dewi.
Di dekat masjid, juga nampak tempat pemandian yang dibuat khusus untuk warga setempat. Pemandian pincuran kecil ini juga nampak di beberapa lokasi sumber mata air di Sumatra Barat.
Pilihan Editor: 7 Pemandian Air Panas Dekat Jakarta, Cocok untuk Relaksasi