Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Fuji Buka Musim Pendakian, Tiga Pendaki Tewas dalam Dua Hari

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga orang ditemukan terbaring tak sadarkan diri di dekat kawah Gunung Fuji pada Rabu, 10 Juli 2024 atau hari pertama dibukanya musim pendakian gunung tertinggi di Jepang itu. Ketiga pendaki itu dikonfirmasi telah tewas keesokan harinya, menurut departemen kepolisian Prefektur Shizuoka yang dikutip Japan Times. 

Mereka ditemukan saat pencarian seorang pria pekerja perusahaan berusia 53 tahun dari Hino, Tokyo, yang hilang setelah mendaki gunung pada Jumat. 

Ini merupakan jumlah korban terbanyak pada lima musim pendakian sebelumnya yang berkisar antara nol dan dua.

Polisi setempat mengimbau para pendaki untuk mempertimbangkan kondisi cuaca dan kebugaran fisik serta memilih secara bijak dalam memutuskan akan melakukan pendakian atau tidak.

Korban Lanjut Usia

Polisi prefektur Shizuoka mengatakan mereka menerima panggilan darurat sekitar pukul 14.05 pada Rabu dari seorang pendaki di dekat puncak Kengamine, puncak Gunung Fuji, yang mengatakan bahwa seseorang telah jatuh.

Seorang pria lanjut usia ditemukan tergeletak di luar jalan setapak dan kemudian dipastikan tewas. Polisi prefektur sedang menyelidiki penyebab jatuhnya pria tersebut.

Pada Rabu malam, seorang pria berusia 77 tahun dari Komae, Tokyo, ditemukan tidak sadarkan diri di Jalur Gotemba dan dipastikan meninggal keesokan harinya.

Seorang pria lanjut usia juga ditemukan tergeletak di Jalur Fujinomiya pada Kamis pagi dan kemudian dipastikan meninggal. Penyebab kematian kedua orang tersebut masih dalam penyelidikan.

Pendaki Hipotermia

Selain korban tewas, seorang wanita berusia 29 tahun dari Komae diselamatkan pada Rabu setelah tampaknya mengalami hipotermia.

Menurut pemilik penginapan pegunungan di Jalur Subashiri, saat itu hujan, berangin, dan terkadang berkabut pada kedua hari tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Gunung. Fuji adalah gunung yang lebih cocok untuk didaki daripada jalan-jalan, jadi pendaki pemula tidak boleh memaksakan diri terlalu keras,” kata pemiliknya.

Cuaca Buruk 

Mereka percaya bahwa cuaca buruk di dekat puncak menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap insiden ini. Itu sebabnya, pendaki harus dilengkapi dengan pakaian hangat dan sepatu pendakian khusus, serta senter dan pengisi daya baterai ponsel, untuk melindungi diri agar tidak tersesat atau mengalami kecelakaan.

Pihak berwenang juga mengimbau para pendaki untuk menginap dibandingkan mendaki pada malam hari. Pendakian saat cuaca buruk meningkatkan risiko kecelakaan dan kesusahan, dan juga membutuhkan waktu untuk penyelamatan jika mengalami masalah.

“Banyak pengunjung datang dari jauh untuk mendaki Gunung Fuji. Namun penting untuk selalu memeriksa cuaca dan membuat pilihan untuk tidak mendaki jika perlu,” kata seorang petugas polisi.

“Peraturan utamanya adalah hanya mendaki ketika kondisinya bagus,” kata direktur Asosiasi Pemandu Gunung Jepang Shunji Takekawa.

Pada paruh pertama bulan Juli, Gunung Fuji masih mengalami banyak hari badai karena musim hujan, dan seiring dengan peningkatan ketinggian, suhu turun dan angin semakin kencang, katanya. Di beberapa tempat, kecepatan angin bisa mencapai 25m per detik saat cuaca buruk.

“Gunung. Fuji sangat istimewa karena merupakan gunung tertinggi di Jepang. Cuaca berubah-ubah, dan lingkungan dapat berubah dengan cara yang tidak terbayangkan,” kata Takekawa.

Pilihan Editor: Halangi Pemandangan Gunung Fuji, Kondominium di Tokyo Dirobohkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

1 jam lalu

Bekas tambang emas Pulau Sado, Jepang, menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2024 (visitsado.com)
Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Pulau Sado Jepang pernah menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang beroperasi selama 400 tahun sebelum ditutup pada 1989.


Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

1 hari lalu

World Cup - AFC Qualifiers - Group C - Japan v China - Saitama Stadium, Saitama, Japan - September 5, 2024 China's Fernandinho, Alan, Dalei Wang and teammates look dejected after the match REUTERS/Issei Kato.
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

Pelatih Timnas Cina Branko Ivankovic menyesali kekalahan telak saat menghadapi Jepang di kualifikasi Piala Dunia 2026. Jadi kekalahan terburuk.


Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

1 hari lalu

Ilustrasi mata-mata.
Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia


Jam Tangan Paus Fransiskus Menjadi Sorotan, Berapa Harganya?

2 hari lalu

Paus Fransiskus bersalaman dengan Yenny Wahid dan Sinta Nuriyah saat berfoto bersama setelah pertemuan antaragama dengan para pemimpin agama di Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia pada 5 September 2024. YASUYOSHI CHIBA/Pool via REUTERS
Jam Tangan Paus Fransiskus Menjadi Sorotan, Berapa Harganya?

Kesederhanaan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Indonesia menarik perhatian masyarakat.


Spot Terbaik untuk Melihat Gunung Fuji dari Danau Yamanaka hingga Jalan Honcho

3 hari lalu

Gunung Fuji dari Danau Yamanaka, Jepang. Unsplash.com/Jessica Gale
Spot Terbaik untuk Melihat Gunung Fuji dari Danau Yamanaka hingga Jalan Honcho

Banyak wisatawan yang ingin mengapresiasi keindahan Gunung Fuji dari berbagai sudut pandang.


Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

3 hari lalu

Ilustrasi tempat wisata di Jepang. Foto: Canva
Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

Skema otorisasi Jepang ini meniru Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (Esta) di Amerika Serikat, akan diperkenalkan mulai 2030.


Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

5 hari lalu

Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Fatah Setiawan Topobroto bersama Direktur Operasional Raenhat Tiranto Hutabarat mengunjungi lokasi tambak budidaya udang di Bratasena bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero), Jumat, 28 Agustus 2020. dok. Perum Perindo
Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

KKP mencatat nilai ekspor udang Indonesia di pasar global periode Januari-Juni 2024, menurun.


12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

5 hari lalu

Ilustrasi traveling ke Jepang. Unsplash.com/Zhaoli JIN
12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

Beberapa alasan yang mendasari banyak orang untuk pindah ke Jepang


Hampir 300 Ribu Wisatawan Indonesia Liburan ke Jepang pada Semester I 2024

5 hari lalu

Ilustrasi tempat wisata di Jepang. Foto: Canva
Hampir 300 Ribu Wisatawan Indonesia Liburan ke Jepang pada Semester I 2024

Kota yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan Indonesia di Jepang adalah Tokyo.


Viral WNI di Jepang Nongkrong hingga Bikin Resah Warga, Kemlu RI Buka Suara

6 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
Viral WNI di Jepang Nongkrong hingga Bikin Resah Warga, Kemlu RI Buka Suara

WNI di Jepang bergerombol hingga mengganggu warga di Osaka. Kementerian Luar Negeri beri peringatan.