Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Event Di Yogyakarta Ini Ajak Pengunjung Belajar Meracik Parfum Seleranya Sendiri

image-gnews
Pengunjung belajar meracik parfum sesuai aroma pilihannya sendiri dalam event From Skin to Scent di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pengunjung belajar meracik parfum sesuai aroma pilihannya sendiri dalam event From Skin to Scent di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Parfum belakangan telah menjadi kebutuhan yang kian tak bisa dilepaskan dari gaya hidup seseorang. Tren gerai parfum isi ulang pun di Yogyakarta pun turut bertumbuh pesat lima tahun terakhir. Terutama di sekitar kampus yang merupakan pusat pergerakan mahasiswa.

Tak hanya gerai yang bertumbuh. Event yang mengulas seputar dunia kesehatan kulit dan parfum juga kian intens di Kota Gudeg. Bahkan dalam event itu yang digelar itu turut menyajikan pengalaman seru bagi pengunjung. Berupa belajar meracik parfum sesuai aroma yang disukainya.

Seperti terlihat di event From Skin to Scent yang dipusatkan di sebuah klinik kecantikan di Yogyakarta, yang berjarak seratusan meter di selatan kampus Universitas Gadjah Mada atau UGM.

Bibit parfum berkualitas

Dalam moment itu, pengunjung belajar meracik bibit parfum pilihannya yang dikombinasi bahan bahan tertentu. "Kami sediakan 40 bibit parfum agar pengunjung bisa meracik sendiri parfum sesuai aroma yang disukainya," kata penyelenggara event, Camelia Bianca, Kamis 30 Mei 2024.

Bibit-bibit parfum yang didatangkan untuk diracik sendiri oleh pengunjung tak main main atau bisa disebut dalam grade A. Bibit parfum pun diimpor dari Dubai hingga Hongkong yang selama ini dikenal sebagai penyedia bibit parfum premium. 

Mulai dari jenis Citrus yang terdiri dari orange, lemon, dan bargamot. Lalu jenis Gourmand yang terdiri dari coffee dan vanila. Tumbuhan seperti papermint, buah rasberi, bunga mawar dan jasmine dan animalic seperti musk dan amber.

Pengunjung belajar meracik parfum sesuai aroma pilihannya sendiri dalam event From Skin to Scent di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

Edukasi parfum

Sembari meracik parfumnya sendiri, pengujung juga diedukasi oleh pakar pendamping yang menjelaskan berbagai pengetahuan soal dunia parfum. Misalnya cara mencocokan wangi parfum dan aroma tubuh.  

"Jika bicara parfum artinya juga bicara aroma tubuh, kadang kita mencium ada parfum yang membuat pusing atau mual, padahal mungkin bukan parfumnya yang salah. Tapi karena aroma tubuh orang itu yang bertabrakan dengan aroma parfum yang dipakai sehingga menimbulkan aroma tidak sedap," kata Camelia dalam event yang dipusatkan di Klinik Estetika dr.Affandi, salah satu klinik kecantikan tertua di Yogyakarta itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Camelia yang kini juga menjabat sebagai Kepala Penjualan dan Pemasaran Onix Fragrance itu mengatakan sebelum memakai parfum, seseorang mungkin perlu lebih dulu menyelesaikan persoalan aroma tubuhnya lebih dulu. Hal ini agar wangi parfum efektif ketika digunakan.

Tak hanya pengetahuan soal kulit dan jenis parfum. Pengunjung yang meracik parfum juga dikenalkan dengan bahan alkohol aman yang digunakan untuk campuran parfum. "Alkohol yang dipakai bukan alkohol yang biasa dijual di apotek melainkan alkohol food grade yang halal, yang jika kena kulit sensitif tidak menimbulkan ruam," kata dia.

Pengunjung belajar meracik parfum sesuai aroma pilihannya sendiri dalam event From Skin to Scent di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono

Potensi beauty tourism

Camelia menuturkan, banyaknya spot perawatan tubuh dan tingginya kunjungan wisata di Yogyakarta menjadi peluang untuk menggeber event yang menawarkan pengalaman baru di dunia kecantikan itu. Seperti salah satunya event yang memberi kesempatan pengunjung meracik parfum sendiri.

"Event seperti ini bisa menjadi modal merintis beauty tourism di Yogyakarta, yang menawarkan pengalaman baru pengunjung di dunia parfum," ujarnya.

Vanina, 21 tahun, pengunjung asal Jepara Jawa Tengah mengaku baru kali pertama merasakan caranya meracik parfum sesuai wangi keinginannya. "Selama ini kan hanya bisa beli jadi, selalu ada yang kurang aromanya saat dicoba, kalau ini bisa benar benar mendekati aroma yang diinginkan," kata perempuan yang baru saja menyelesaikan jenjang sarjananya itu.

Sementara pengunjung laninnya, Handoko, 40 tahun, asal Kabupaten Magelang Jawa Tengah, sengaja datang bersama istrinya untuk ikut belajar dan meracik parfum sendiri di event itu. "Saya dan istri suka memakai parfum, tapi baru kali ini bisa mendapat aroma yang pas saat meracik sendiri," kata dia.

Pilihan editor: Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

12 jam lalu

Kontes robotik sepak bola UGM di Yogyakarta. Dok.istimewa
Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

Wisatawan bisa melihat kontes robot, pameran teknologi, hingga e-sport di Yogyakomtek Taman Pintar Yogyakarta akhir pekan ini.


Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

18 jam lalu

Suasana Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024 di Lapangan Gading Gunungkidul Yogyakarta, Selasa, 17 September 2024. Dok.istimewa
Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.


Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

2 hari lalu

Kepolisian Resort Kota Yogyakarta mengamankan bus pariwisata yang mengangkut wisatawan asal Gresik Jawa Timur yang menabrak pengendara motor hingga tewas di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024. Dok. Polresta Yogyakarta
Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.


Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Para abdi dalem Keraton Yogyakarta membagikan hasil bumi gunungan dalam Gerebeg Maulud di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Senin 16 September 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.


Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

3 hari lalu

Kepadatan kendaraan di area jalan menuju Taman Sari Keraton Yogyakarta Minggu (15/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.


Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

3 hari lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.


Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

3 hari lalu

Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.


Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

4 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.


Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

5 hari lalu

Gumuk Pasir di Parangtritis (geoparkjogja.jogjaprov.go.id)
Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.


Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

5 hari lalu

Wisatawan berjubel di depan Pasar Beringharjo. Mereka masih menikmati Kota Yogyakarta pada awal tahun, Rabu, 1 Januari 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.