Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lika-liku Lahirnya Kabupaten Gunungkidul

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Gerbang ruas jalan alternatif Talang-Ngalang yang menghubungkan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta mulai dioperasikan pekan ini. Dok.istimewa
Gerbang ruas jalan alternatif Talang-Ngalang yang menghubungkan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta mulai dioperasikan pekan ini. Dok.istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Kabupaten Gunungkidul sedang merayakan hari jadi kabupatennya yang ke-193 tahun. Gunungkidul merupakan sebuah wilayah yang kini terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hampir dua abad kabupaten ini berdiri, tentu banyak peristiwa yang telah terjadi Tempo mengulas kilas balik lahirnya Kabupaten Gunungkidul. Berikut jabarannya.

Dilansir dari bappeda.gunungkidulkab.go.id, sebelum menjadi kota, dahulu Gunungkidul adalah hutan belantara. Di sana terdapat sebuah desa yang dihuni oleh sekelompok pelarian dari Majapahit. Desa tersebut awalnya dipimpin oleh R. Dewa Katong, saudara raja Brawijaya, namun kemudian putranya R. Suromejo membangun kembali desa Pongangan setelah ayahnya pindah ke desa Katongan 10 kilometer utara. Desa ini mulai berkembang pesat, hingga akhirnya R. Suromejo pindah ke Karangmojo.

Berita tentang perkembangan ini sampai ke telinga Sunan Amangkurat Amral dari Mataram, yang kemudian mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso untuk memastikan kebenarannya. Setelah kebenaran berita itu terbukti, Tumenggung Prawiropekso menyarankan R. Suromejo untuk meminta izin kepada raja Mataram karena wilayah tersebut berada di bawah kekuasaannya.

Namun, R. Suromejo menolak dan hal ini memicu peperangan yang berujung pada kematiannya, serta kedua anak dan menantunya. Anaknya, Ki Pontjodirjo, akhirnya menyerahkan diri dan diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I oleh Pangeran Sambernyowo. Namun, masa kepemimpinan Mas Tumenggung Pontjodirjo tidak berlangsung lama karena penetapan batas-batas daerah Gunungkidul antara Sultan Yogyakarta dan Mangkunegaran II pada tanggal 13 Mei 1831.

http://bappeda.gunungkidulkab.go.id/gambaran-gunungkidul/

Dikutip dari gunungkidulkab.go.id, berdasarkan buku Peprentahan Praja Kejawen karya Mr. Raden Mas Suryodiningrat tahun 1939, kabupaten ini secara resmi berdiri pada tahun 1831, setahun setelah Perang Diponegoro. Pembentukan Gunungkidul bersamaan dengan berdirinya kabupaten lain di Daerah Yogyakarta. Hal ini menjadi bagian dari upaya pengaturan ulang administratif pascakonflik.

Awalnya, Gunungkidul termasuk dalam wewengkon paraden dengan pusat pemerintahan di Pati Desa Genjahan Kecamatan Ponjong. Di bawah kepemimpinan Tumenggung Pontjodirjo. Gunungkidul tumbuh dan berkembang dengan dibukanya hutan Nongko Doyong, yang menjadi langkah awal dalam perpindahan pusat pemerintahan ke Wonosari, sebuah peristiwa yang mengukuhkan wilayah ini sebagai entitas administratif yang mandiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelacakan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul membutuhkan riset dari fakta sejarah, penelitian, pengumpulan data dari tokoh masyarakat, pakar serta daftar kepustakaan yang ada, akhirnya ditetapkan bahwa Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul pada Jumat Legi, tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar Je 1758, sebagaimana tertulis dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul No : 70/188.45/6/1985 yang ditandatangani oleh Bupati saat itu, Drs KRT Sosro Hadiningrat, pada tanggal 14 Juni 1985.

Secara hukum, status Kabupaten Gunungkidul sebagai bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri, ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 melalui Undang-Undang No 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1950, saat kepemimpinan Gunungkidul dipegang oleh KRT Labaningrat.

Untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul, didirikan sebuah prasasti berupa tugu di makam bupati pertama Mas Tumenggung Pontjodirjo, yang bertuliskan Suryo sangkala dan Condro sangkala dengan makna NYATA WIGNYA MANGGALANING NATA HANYIPTA TUMATANING SWAPROJO. Suryo sangkala tahun 1831 dibalik menjadi 1381, sedangkan Condro sangkala tahun 1758 dibalik menjadi 8571.

Selama perjalanannya, Kabupaten Gunungkidul telah dipimpin oleh 29 Bupati yang berdedikasi untuk memajukan wilayah ini dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Keberadaan mereka tidak hanya mencerminkan perjalanan administratif, tetapi juga semangat gotong royong dan kerja keras masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan dan mengembangkan potensi yang dimiliki.

GUNUNGKIDUL KAB | BAPPEDA GUNUNGKIDUL
Pilihan editor: Cokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Destinasi Wisata Akhir Pekan di Kabupaten Wonosobo: Kebun Teh hingga Air Terjun

17 jam lalu

Sejumlah pekerja memetik daun teh di petak 8 kebun teh Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Juni 2024. Sebanyak 70 persen produk teh Tambi yang merupakan peninggalan Belanda dijual ke pasar Eropa dan sisanya dipasarkan di Jawa. Tempo/Budi Purwanto
5 Destinasi Wisata Akhir Pekan di Kabupaten Wonosobo: Kebun Teh hingga Air Terjun

Dikelilingi oleh pegunungan dan dataran tinggi, Wonosobo memiliki banyak tempat wisata yang siap memanjakan mata dan memberikan pengalaman eksotis.


Traveloka Gandeng Superstar Dunia Ji Chang Wook Pamer Destinasi Wisata Menarik

2 hari lalu

Ji Chang Wook/Traveloka
Traveloka Gandeng Superstar Dunia Ji Chang Wook Pamer Destinasi Wisata Menarik

Ji Chang Wook ungkapkan antusiasmenya dalam mempromosikan pariwisata bersama Traveloka dan terpukau oleh sambutan hangat masyarakat Indonesia.


Yunani Gunakan Drone untuk Kontrol Kepadatan Kursi Berjemur di Pantai

4 hari lalu

Pantai di Yunani. Unsplash.com/Nick Karvounis
Yunani Gunakan Drone untuk Kontrol Kepadatan Kursi Berjemur di Pantai

Sebanyak 14 pantai di Yunani dipantau, perusahaan yang menyewakan kursi berjemur ilegal didenda sampai Rp6,2 miliar.


Jauh dari Keramaian 6 Negara Eropa Ini Jarang Dikunjungi Wisatawan

4 hari lalu

Porto, Portugal. Unsplash.com/Annie Spratt
Jauh dari Keramaian 6 Negara Eropa Ini Jarang Dikunjungi Wisatawan

Negara-negara Eropa ini yang jarang dikunjungi wisatawan, namun menawarkan pengalaman klasik, dan kekayaan budaya Eropa


Menparekraf Usul Tambah Jumlah Penerbangan ke Indonesia pada Kepemimpinan Prabowo Subianto

6 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menunjukkan knalpot
Menparekraf Usul Tambah Jumlah Penerbangan ke Indonesia pada Kepemimpinan Prabowo Subianto

Menurut Menparekraf minat wisatawan mancanegara berkunjung ke destinasi wisata di Tanah Air semakin tinggi, sementara jumlah penerbangan terbatas


Liburan di Batam Zoo Paradise : Bisa Berinteraksi 30 Jenis Hewan Hingga Berenang Gratis di Waterpark

6 hari lalu

Pintu masuk Batam Zoo Paradise. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Liburan di Batam Zoo Paradise : Bisa Berinteraksi 30 Jenis Hewan Hingga Berenang Gratis di Waterpark

Tidak seperti kebun binatang pada umumnya, Batam Zoo Paradise menawarkan konsep edukasi dan interaksi langsung dengan berbagai jenis hewan lokal dan luar negeri


Akhir Pekan ini Bandung Arts Festival ke-10 Digelar di Hutan Babakan Siliwangi

6 hari lalu

Lintasan sky walk di area Forest Walk Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Minggu, 14 Mei 2023.(ANWAR SISWADI)
Akhir Pekan ini Bandung Arts Festival ke-10 Digelar di Hutan Babakan Siliwangi

Sanggar Olah Seni (SOS) menggelar Bandung Arts Festival yang ke-10 pada akhir pekan ini, 19-21 Juli 2024 di Hutan Kota Babakan Siliwangi


5 Destinasi Wisata di Bekasi yang Wajib Dikunjungi, Termasuk Situ Rawa Gede dan Hutan Kota Bekasi

6 hari lalu

Kota Bekasi kini memiliki destinasi wisata baru yang bisa disambangi, yakni wisata Hutan Bambu.
5 Destinasi Wisata di Bekasi yang Wajib Dikunjungi, Termasuk Situ Rawa Gede dan Hutan Kota Bekasi

Memiliki jarak yang dekat dengan Jakarta, Bekasi punya beragam destinasi wisata. Berikut rekomendasi 5 di antaranya.


Korea Utara Bakal Buka Resor Pantai pada Mei 2025

7 hari lalu

Seorang pria melambaikan bendera Korea Utara dari bangku penonton pertandingan atletik Olimpiade Rio 2016 di Brasil, 18 Agustus 2016. Rambut pria yang tidak diketahui namanya ini pun menyerupai Kim Jong Un. AP Photo/Lee Jin-man
Korea Utara Bakal Buka Resor Pantai pada Mei 2025

Awalnya, resor di Korea Utara itu ditargetkan dibuka pada awal 2019, tapi tertunda dan sebagian besar ditinggalkan karena pandemi.


3 Alasan Singapura Destinasi Wisata Ramah Muslim untuk Keluarga

9 hari lalu

Gardens by the Bay. dok. Singapore Tourism Board
3 Alasan Singapura Destinasi Wisata Ramah Muslim untuk Keluarga

Menurut sebuah laporan, menempatkan Singapura dalam peringkat teratas destinasi ramah muslim di antara negara non OKI