Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

image-gnews
Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur DIY Paku Alam X kembali menggelar open house pada momentum Lebaran 2024 ini. Open house bagi masyarakat umum ini bakal digelar Selasa 16 April 2024, di Bangsal Kepatihan, Kepatihan, Yogyakarta.

Ini menjadi yang pertama kali setelah sempat absen pada empat Lebaran sebelumnya. Absennya open house yang digelar Sultan HB X dan Paku Alam X itu akibat pandemi Covid - 19 yang melanda sejak 2020.

"Open house ini untuk mewadahi masyarakat yang ingin bersilaturahmi langsung dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY," kata Koordinator Substansi Hubungan Masyarakat, Biro Umum, Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji pada Ahad, 14 April 2024.

Kuota 3.000 warga

Ditya mengatakan, dalam open house nanti, Pemerintah DIY menyediakan kuota bagi 3.000 warga untuk turut serta. Gubernur dan Wakil Gubernur DIY akan didampingi istri masing masing yakni Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam.

"Open house ini bersifat terbuka bagi seluruh masyarakat dan tentunya tidak dipungut biaya apa pun," kata Ditya.

Syarat ikut open house

Masyarakat dipersilakan datang tanpa syarat, namun demikian harus tetap mengikuti aturan-aturan yang berlaku, seperti berpakaian bebas, namun tetap rapi dan sopan serta menjaga ketertiban.

"Masyarakat dipersilahkan datang dengan memakai dresscode rapi dan sopan kemudian juga nanti mohon maaf sekali, dilarang untuk mengambil foto atau selfie di atas Bangsal Kepatihan dengan beliau-beliau," kata dia.

Ketentuan itu dibuat untuk menjaga ketertiban bersama dan agar tidak memperlama antrean. 

Lebih lanjut Ditya menjelaskan, acara akan berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Selama tiga jam tersebut akan dibagi menjadi tiga sesi per 1 jam sekali, dengan maksud agar antrean bisa lebih tertib dan lebih kondusif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ditya menyebut, acara itu juga diharapkan mampu mempererat silaturahmi antara masyarakat dengan pimpinan daerah. 

Mengingat sudah empat tahun acara ini tidak digelar, Ditya menyebut ajang silaturahmi ini juga sebagai obat rindu kepala daerah menyapa warganya. 

"Diharapkan juga agar semua bisa mendapatkan giliran dan tetap tertib tidak boleh ada yang menyela antrean," kata dia.

Jamuan tradisional

Masyarakat yang datang nantinya juga akan dijamu dengan sajian-sajian kuliner tradisional dari DIY seperti soto ayam, mie jawa goreng/rebus, nasi liwet, aneka jenang dan aneka minuman. 

Usai bersalaman dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masyarakat nantinya dipersilahkan untuk menikmati jamuan yang telah disediakan secara prasmanan. 

Ditya menyebut Pemda DIY berupaya memberikan suguhan terbaik bagi masyarakat untuk mendukung acara silaturahmi dengan Sultan Hamengku Buwono dan Paku Alam X ini sehingga masyarakat juga bisa menikmati acara dengan lebih nyaman.

Pilihan Editor: Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

1 jam lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

1 hari lalu

Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

Wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan Yogyakarta.


Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

Polisi mengungkap dugaan pemicu kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas pada Sabtu dini hari di Jalan Kusumanegara.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

1 hari lalu

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

1 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

Polres Kota Yogyakarta tengah menyelidiki viralnya kasus kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas Sabtu dini hari 20 Juli 2024.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

1 hari lalu

Partai Golkar resmi memberikan surat tugas kepada Afnan Hadikusumo (kanan) sebagai calon Wali Kota Yogyakarta untuk berlaga di Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

Afnan, cucu pendiri Muhammadiyah, sebelumnya bersaing ketat dengan sejumlah kandidat dalam memperebutkan rekomendasi Golkar.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

2 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.


Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambangi Wahana Diorama Arsip Jogja untuk menyempurnakan konsep wahana baru Jogja Planning Gallery yang akan dibangun di Malioboro. Dok. Istimewa
Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

Jogja Planning Gallery disebut sebut bakal menjadi semacam museum modern, yang merekam jejak Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

3 hari lalu

Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta Jumat petang (29/12). Dok. Dishub Yogya
Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

Sebagian besar wisatawan itu terkonsentrasi di area Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.


Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

3 hari lalu

Situs Gunung Gamping di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dok. Istimewa
Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

Hamengku Buwono I pernah bertakhta sementara di Pesanggrahan Ambarketawang yang terletak di barat Gunung Gamping.