Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Ilustrasi pendaki Gunung Everest (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nepal bakal menerapkan tindakan keselamatan wajib bagi semua pendaki yang akan melakukan perjalanan menantang menuju Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia. Dilansir dari Times of India, Senin, 26 Februari 2024, mulai musim semi ini, semua pendaki akan diwajibkan membawa chip elektronik. Peraturan ini bertujuan untuk meningkatkan operasi penyelamatan jika terjadi keadaan darurat selama pendakian atau penurunan gunung setinggi 8.849 meter itu.

Pemerintah sedang menyusun peraturan yang mengamanatkan penggunaan chip tersebut. Laporan menambahkan bahwa inisiatif ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest. Periode ini menandai pembukaan kerangka waktu terbatas yang cocok untuk mendaki ke ketinggian itu.

Banyak korban jiwa

Dengan terbukanya jendela pendakian sempit yang terjadi selama musim semi, ribuan pendaki di seluruh dunia, termasuk pendaki dari India dan Nepal, tertarik ke Gunung Everest atau Sagarmatha dalam bahasa Nepal. Meskipun banyak yang berhasil mencapai puncak, laporan mengenai insiden fatal yang mengakibatkan korban jiwa dan cedera serius juga banyak dicatat selama bertahun-tahun. Sejak 1953, data pemerintah Nepal menunjukkan bahwa sekitar 300 orang telah kehilangan nyawa di Gunung Everest.

Laporan lebih lanjut menambahkan bahwa pada musim semi tahun 2023 saja, hingga tanggal 22 Mei, 12 pendaki, termasuk empat orang Nepal, satu orang India, dan satu orang Tiongkok, kehilangan nyawa mereka selama ekspedisi ke Gunung Everest. Medan yang menantang dan kondisi cuaca ekstrem, termasuk badai salju dan longsoran salju, membuat operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan dari base camp Everest yang terletak di ketinggian 18.000 kaki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Chip elektronik untuk semua pendaki Gunung Everest ini diperkirakan berkisar antara USD 10 atau Rp156 ribu hingga USD 15 atau Rp234 ribu. Rakesh Gurung, Direktur Departemen Pariwisata, menekankan chip ini akan dipasang ke dalam jaket pendaki. Ini tak hanya akan berkontribusi pada ekspedisi yang lebih aman, namun juga akan memfasilitasi operasi penyelamatan darurat yang lebih efisien. Laporan menambahkan bahwa beberapa lembaga pendakian terkemuka telah mengadopsi langkah keselamatan ini dengan menyediakan chip elektronik kepada pendaki mereka sebelum penerapan resmi peraturan tersebut.

Pilihan Editor: Tibet Beri Izin Orang Asing Mendaki Cho Oyu - Shishapangma, Gunung Tertinggi Keenam di Dunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan puing-puing pesawat Saurya Airlines yang terbakar setelah tergelincir dari landasan saat lepas landas di Bandara Internasional Tribhuvan, di Kathmandu, Nepal, 24 Juli 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

Sebanyak 18 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Saurya Airlines di Ibu Kota Nepal, dengan sang poilot menjadi satu-satunya korban selamat


Tim Penyelamat Temukan 11 Jenazah Korban Tanah Longsor di Nepal

10 hari lalu

Anggota tim penyelamat mencari bus penumpang yang jatuh ke Sungai Trishuli setelah tanah longsor di daerah Simaltal di distrik Chitwan, Nepal 12 Juli 2024. REUTERS
Tim Penyelamat Temukan 11 Jenazah Korban Tanah Longsor di Nepal

Temuan 11 mayat itu berasal dari dua bus yang hanyut akibat tanah longsor pada Jumat pekan lalu.


Gunung Fuji Buka Musim Pendakian, Tiga Pendaki Tewas dalam Dua Hari

12 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Gunung Fuji Buka Musim Pendakian, Tiga Pendaki Tewas dalam Dua Hari

Cuaca buruk di dekat puncak Gunung Fuji menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap insiden ini.


Kamp Tertinggi Gunung Everest Penuh dengan Sampah Beku, 11 Ton Sudah Dibawa Turun

15 hari lalu

Ilustrasi Gunung Everest (REUTERS)
Kamp Tertinggi Gunung Everest Penuh dengan Sampah Beku, 11 Ton Sudah Dibawa Turun

Pembersihan Gunung Everest pada musim pendakian terakhir membawa limbah sebanyak 11 ton sampah bersama dengan empat mayat dan satu kerangka.


Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

18 hari lalu

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Aris Andrianto
Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

Open trip biasanya sudah termasuk semua keperluan mendaki gunung, mulai dari transportasi, makan, sampai dengan perizinan jika diperlukan.


Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

23 hari lalu

Gunung Everest, Himalaya (Pixabay)
Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

Dua pasangan tersebut berdebat mengenai tempat terbaik untuk berfoto di Gunung Everest, pertengkaran meningkat dari verbal menjadi perkelahian.


Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

25 hari lalu

Pengunjung berjalan di samping gerbang jalur yang baru dibangun dalam serangkaian uji coba pembatasan wisatawan pada hari pertama musim pendakian di Jalur Fujiyoshidaguchi, Rute Yoshida, di Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, Jepang 1 Juli 2024. REUTERS/Issei Kato
Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

Pembatasan Gunung Fuji dilakukan setelah tanda-tanda overtourism seperti banyak keluhan sampah, polusi, dan jalur yang sangat padat.


Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

27 hari lalu

Gunung Halla, Korea Selatan (Pixabay)
Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

Ada tren makan dan memotret mi instan di gunung tertinggi di Korea, mengakibatkan penumpukan 100 liter hingga 120 liter kuah kaldu per hari.


Musim Pendakian Belum Mulai, Empat Mayat Ditemukan di Gunung Fuji

28 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Musim Pendakian Belum Mulai, Empat Mayat Ditemukan di Gunung Fuji

Di luar musim pendakian musim panas, Gunung Fuji mengalami embusan angin kencang dan badai salju yang berisiko bagi pendaki.


Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis

38 hari lalu

Anggota komunitas LGBTQ+ bereaksi ketika mereka tiba menghadiri disetujuinya RUU kesetaraan pernikahan dalam pembacaan kedua dan ketiga oleh Senat, yang secara efektif menjadikan Thailand melegalkan pernikahan sesama jenis, di Bangkok, Thailand, 18 Juni 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis

Senat Thailand mendukung RUU kesetaraan pernikahan dengan suara 130 berbanding empat.