Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

image-gnews
Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Libur tahun baru imlek, banyak destinasi wisata khususnya wisata pecinan berlomba-lomba menghadirkan inovasi untuk menarik minat pengunjung, salah satunya kota Surabaya. Kota ini dikenal dengan wilayah Pecinannya yang sering dijadikan tujuan wisata. Apalagi menjelang imlek pasti akan ada pertunjukan dan budaya khas imlek yang ditonjolkan, seperti barongsai, festival lampion, bazar makanan, dan lain-lain. 

Bagi sebagian masyarakat, tradisi Tionghoa memiliki daya tarik sendiri. Keunikan tradisi Tionghoa dan tradisi lokal yang sudah berakulturasi membuat kebudayaan yang dihasilkan semakin menarik. Hal ini bisa dilihat dari makanan, tempat ibadah, arsitektur, hingga kesenian. Hal tersebut bisa ditemukan ketika berkunjung ke beberapa kawasan wisata pecinan di Surabaya.

Berikut daftar rekomendasi kawasan wisata pecinan di Kota Surabaya:

1. Wisata Kya-Kya Kembang Jepun

Bagi warga Surabaya dan sekitarnya pasti tidak asing dengan kampung pecinan Kya-Kya yang berada di jalan Kembang Jepun. Selain menjadi tempat wisata kuliner, kawasan ini merupakan salah satu tempat bersejarah di Surabaya. Banyak bangunan dan ornamen bersejarah yang masih dilestarikan hingga saat ini. Bangunannya memiliki arsitektur khas Tionghoa, terdiri dari fasilitas hiburan yang dibangun bahkan sebelum kemerdekaan dan masih bertahan hingga kini, salah satunya Restoran Kiet Wan Kie.

Daya tarik lain yang ditawarkan dari Kampung Kya-Kya adalah sensasi berkeliling menikmati sejarah Pecinan tempo dulu menggunakan becak. Pengunjung bisa melihat jejeran bangunan rumah anutan dan klenteng. Di area Kya-Kya juga tersedia makanan khas Pecinan yang berasal dari 60 UMKM dan 30 diantaranya berasal dari UMKM sekitar kawasan wisata Kya-Kya.

2. Wisata Kampung Kapasan 

Dilansir dari laman resmi Kemenparekraf, Kapasan merupakan salah satu kampung pemukiman warga Tionghoa yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Kampung Kapasan Dalam menawarkan wisata sejarah dengan bangunan yang memiliki daya tarik arsitektur Tionghoa peranakan. Salah satunya kelenteng Boen Bio. Kampung Kapasan juga menyediakan beberapa UMKM lokal bagi wisatawan yang ingin mencoba kuliner khas Tionghoa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Uniknya lagi kampung Kapasan selain sebagai tempat wisata juga sering digunakan sebagai tempat penelitian. Terutama, bagi peneliti yang fokus pada budaya Tionghoa dan peranakan. Budayanya yang masih dilestarikan salah satunya ada bela diri kungfu.

Masyarakat lokal di sana banyak yang tetap melestarikan kungfu sebagai warisan budaya leluhur. Sering juga pertunjukan kungfu digelar pada waktu tertentu, salah satunya ketika tahun baru imlek. Jadi, sangat cocok untuk masuk ke daftar destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika libur imlek nanti.

3. Rumah Abu Hans Jalan Karet

Ketika mendengar kata rumah abu, yang ada dibayangan kita adalah tempat persemayaman. Namun, di Surabaya ada tempat unik yang menawarkan wisata sejarah dan budaya Tionghoa yang berada di sebuah rumah abu. Dilansir dari laman Rekayorek, Rumah Abu Hans sangat direkomendasikan untuk dikunjungi karena tempat ini masih menyimpan dan merawat aneka benda khas Tionghoa yang menjadi peninggalan. Rumah Abu Hans juga telah tercatat keberadaannya sebagai aset cagar budaya. 

Jika dilihat secara keseluruhan bangunan bersejarah ini masih utuh sampai perabotan dan perangkat di dalamnya juga masih layak. Ada pula peninggalan berupa dokumen dan arsip-arsip peninggalan keluarga Tionghoa yang dulu menjadi pemilik rumah Abu Hans. Bagi pecinta wisata sejarah tempat ini sangat direkomendasikan. 

SAVINA RIZKY HAMIDA  | DANAR TRIVASYA FIKRI

Pilihan Editor: Wisata ke Pecinan Kya-kya Surabaya Nanti Bisa Sekalian Belanja Malam di Pasar Bong

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tradisi Masyarakat Tionghoa Gotong Toapekong, Simak Pengalihan Arus Lalu lintas

1 jam lalu

Warga keturunan Tionghoa mengikuti arak arakan gotong Toapekong pada Kirab Ritual Peh Gwee di Tangerang, Banten, 31 Agustus 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Tradisi Masyarakat Tionghoa Gotong Toapekong, Simak Pengalihan Arus Lalu lintas

Ritual Gotong Toapekong masyarakat Tionghoa yakni mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw sebagai prosesi setiap 12 tahun sekali.


Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

18 jam lalu

Pita film dan sejumlah memorabilia dipamerkan
Belanda Kembalikan 288 Benda Cagar Budaya Indonesia

Indonesia dan Belanda menandatangani kesepakatan repatriasi atau pengembalian sebanyak 288 benda cagar budaya asal Indonesia


Jokowi Sebut Harga Kebutuhan Pokok Rendah di Pasar Dukuh Kupang Surabaya

21 jam lalu

Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Pasar Dukuh Kupang Surabaya, Jumat 20 September 2024. Foto: Hanaa Septiana/TEMPO
Jokowi Sebut Harga Kebutuhan Pokok Rendah di Pasar Dukuh Kupang Surabaya

Jokowi terlihat berinteraksi dengan sejumlah pedagang di Pasar Dukuh Kupang Surabaya.


4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

1 hari lalu

Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah. Foto: Canva
4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

Berikut beberapa kota di Indonesia yang masuk ke dalam daftar QS Best Student Cities 2025 sebagai kota terbaik untuk kuliah.


Daftar Kuliner yang Bisa Dicoba Saat Bepergian ke Hong Kong

1 hari lalu

Snake Soup. Shutterstock
Daftar Kuliner yang Bisa Dicoba Saat Bepergian ke Hong Kong

Ketika berwisata ke Hong Kong, wajib mencoba berbagai kuliner kaki lima dan kuliner khas yang ada di sana. Seperti dim sum, dan lainnya.


Deretan Destinasi Wisata Hong Kong: Tak Melulu Laut

1 hari lalu

Sky 100 Observation Deck di Hong Kong. Sky100hongkongtickets
Deretan Destinasi Wisata Hong Kong: Tak Melulu Laut

Destinasi wisata Hong Kong yang bisa dikunjungi tidak hanya laut. Ada Hong Kong Disneyland, Victoria Peak, dan masih banyak lagi.


Kue Bulan Simbol Kebersamaan dan Reuni Keluarga dalam Festival Pertengahan Musim Gugur

2 hari lalu

Kue bulan dengan kuning telur asin yang baru saja dipanggang terlihat di sebuah perusahaan makanan bernama Saikoh di Yokohama, Jepang, 30 September 2020. Festival Pertengahan Musim Gugur atau juga disebut Festival Kue Bulan jatuh pada 1 Oktober tahun ini. Xinhua/Du Xiaoyi
Kue Bulan Simbol Kebersamaan dan Reuni Keluarga dalam Festival Pertengahan Musim Gugur

Kue bulan, atau yue bing, memiliki sejarah panjang yang diperkirakan telah ada selama lebih dari 3.000 tahun.


Dishub Sumut Luncurkan Transponsumut, Layanan Transportasi Wisata Gratis Bagi Kontingen PON 2024

2 hari lalu

Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni menunjukkan stiker TRANSPONSUMUT, saat mengunjungi Command Center, di kantor Dishub Sumut beberapa waktu lalu. TEMPO/Gunawan Hutajulu
Dishub Sumut Luncurkan Transponsumut, Layanan Transportasi Wisata Gratis Bagi Kontingen PON 2024

Dishub Sumut meluncurkan layanan transportasi wisata gratis bagi kontingen PON 2024 dengan aplikasi TRANSPONSUMUT, apa istimewanya?


Mahasiswi UC Surabaya Lompat dari Gedung Kampus, Ada Pesan WA untuk Mantan Kekasih

2 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Mahasiswi UC Surabaya Lompat dari Gedung Kampus, Ada Pesan WA untuk Mantan Kekasih

Kampus UC Surabaya menyatakan mahasiwi yang tersebut tidak punya masalah akademik.


4 Mooncake Festival 2024 di Jakarta, Merayakan Keragaman Budaya Nusantara

3 hari lalu

Pembukaan Mooncake Festival di Old Shanghai, Jakarta, Jumat 13 September 2024. (dok. Istimewa)
4 Mooncake Festival 2024 di Jakarta, Merayakan Keragaman Budaya Nusantara

Mooncake Festival 2024 di Jakarta rayakan keragaman budaya melalui seni, kuliner, dan persatuan masyarakat.