TEMPO.CO, Jakarta - Cina memperkenalkan melonggarkan aturan visa agar wisatawan lebih mudah mengakses negara tersebut. Mereka juga menerapkan perubahan lain untuk menyederhanakan perjalanan turis. Perubahan ini tidak hanya berlaku untuk perjalanan wisata, tetapi juga untuk tujuan bisnis dan pendidikan.
Perubahan-perubahan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Tiongkok untuk menjadikan negara tersebut lebih ramah terhadap wisatawan, terutama ketika negara tersebut dibuka kembali setelah hampir tiga tahun ditutup karena pandemi COVID-19.
Administrasi Imigrasi Nasional (NIA) mengumumkan pada 11 Januari 2024, melalui lembaga penyiaran nasional, bahwa perubahan signifikan akan dilakukan pada peraturan dan prosedur visa.
Langkah pertama yang diperkenalkan oleh pemerintah adalah mengizinkan orang asing yang sangat perlu datang ke Tiongkok untuk tujuan tertentu, termasuk kunjungan dan pertukaran, investasi dan kewirausahaan, mengunjungi kerabat, atau untuk urusan pribadi, untuk mengajukan permohonan visa on arrival kepada otoritas visa pelabuhan. Perubahan baru ini sangat berguna bagi mereka yang tidak punya waktu untuk mengajukan visa ke luar negeri.
Selain itu, warga negara asing yang transit langsung dalam waktu 24 jam dari sembilan bandara utama, termasuk Beijing Capital, Beijing Daxing, Shenzhen Bao'an, Chengdu Tianfu, Shanghai Pudong, Hangzhou Xiaoshan, Xi'an Xianyang, Xiamen Gaoqi dan Guangzhou Baiyun, tidak akan lagi menjalani prosedur pemeriksaan perbatasan.
NIA juga telah memperkenalkan visa masuk ganda, yang memberikan fleksibilitas tambahan bagi wisatawan. Perubahan juga terjadi pada dokumen yang diperlukan untuk pengajuan visa, seperti dilansir ChinaDaily.
Selain langkah-langkah ini, Cina telah memberikan bebas visa masuk selama satu tahun kepada wisatawan dari Malaysia, Spanyol, Belanda, Italia, Jerman dan Perancis. Jadi pemegang paspor dari negara-negara tersebut kini dapat tinggal di Tiongkok hingga 15 hari.
Selain itu, Cina dan Thailand telah menetapkan perjanjian bebas visa permanen mulai Maret 2024. Perjanjian bebas visa juga dilakukan dengan Singapura untuk 2024, yang memungkinkan wisatawan dari kedua negara melakukan perjalanan selama 30 hari tanpa visa. Inisiatif-inisiatif ini mempertegas komitmen Tiongkok untuk mendorong pariwisata dan kerja sama internasional.
TRAVEL AND LEISURE | VISA GUIDE NEWS
Pilihan Editor: Visa on Arrival Indonesia: Syarat dan Cara Pengajuannya