TEMPO.CO, Mataram - Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat menggelar Pelatihan Pemandu Wisata Paralayang pada 15-17 November 2023. Acara yang digelar di Camping Ground Kopi Galau Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong itu diikuti 40 peserta yang berasal dari desa-desa yang memiliki potensi kawasan olahraga ekstrem itu. Adapun praktik atraksi paralayang dilakukan di Pantai Belongas Dusun Belongas, Desa Buwun Mas.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat M. Fajar Taufik mengatakan tujuan digelar kegiatan itu untuk membantu mempromosikan desa wisatanya seperti yang telah dilakukan pada pelatihan-pelatihan lainnya. Setelah pelatihan, mereka akan langsung menggelar Festival Paralayang pada Desember 2023 di Desa Buwun Mas.
“Ini bukan yang pertama kita lakukan di desa wisata. Sebelumnya kami pernah melakukannya di Batu Putih, Pelangan, dan di kecamatan lain juga sering. Semoga acara ini menjadi momen kebangkitan pariwisata di desa Buwun Mas,” ujar Taufik pada Jumat, 17 November 2023.
Paralayang di Lombok Barat Berusia 40 Tahun
Taufik menuturkan, kegiatan olahraga paralayang di Lombok Barat sebenarnya sudah ada sejak 40 tahun lalu. Sejumlah pelaku olahraga yang pernah melakukan percobaan penerbangan paralayang di Sekotong, menilai jika kondisi alam dan angin di beberapa tempat di Sekotong sudah bisa untuk dijadikan lokasi paralayang.
Selama ini, kawasan Sekotong Kabupaten Lombok Barat dikenal sebagai tempat wisata snorkeling atau diving yang sempurna. Tapi sedikit yang mengetahui bahwa di kawasan itu ternyata juga memiliki spot wisata ekstrem lainnya yang tak kalah menarik yakni spot wisata paralayang.
Untuk pemateri dalam pelatihan, Dinas Pariwisata Lombok Barat menghadirkan instruktur paralayang dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Zainul Abdul Majdi Mataram. Dengan pelatihan ini peserta bisa memahami bagaiman merencanakan dan melaksanakan pemandu wisata kepada wisatawan.
Dilatih Paralayang Demi Rasa Aman dan Nyaman Pelanggan
Menurut Fajar, tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan SDM para pemandu wisata agar dapat menghadirkan pelayanan memuaskan kepada wisatawan. Menurut Taufik, rasa aman dan nyaman peserta merupakan bagian terpenting dalam industri pariwisata sehingga wisatawan mau berlama-lama tinggal.
Paralayang menjadi wisata dirgantara yang membutuhkan keahlian khusus dan banyak risiko. Taufik menekankan agar para peserta menguasai teknik-teknik terlebih dulu sebelum melakukan penerbangan. “Kalau belum yakin dan mahir, jangan dulu memandu, lebih baik matangkan dulu karna ini berkaitan dengan nyawa wisatawan,” kata Taufik.
Pilihan Editor: Rekomendasi 5 Lokasi Paralayang Dekat Jakarta