Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Senja di Pelabuhan Muaro, Cikal Bakal Kota Tua Padang

Editor

Mila Novita

image-gnews
Muara Batang Arau yang menjadi pusat pernigaan Belanda di Kota Padang pada abad 18. TEMPO/Fachri Hamzah
Muara Batang Arau yang menjadi pusat pernigaan Belanda di Kota Padang pada abad 18. TEMPO/Fachri Hamzah
Iklan

Kawasan Kota Tua

Bangunan peninggalan Belanda di pinggiran Sungai Batang Arau merupakan bagian dari kawasan Kota Tua Padang yang luasnya mencapai 32.690 meter persegi melingkupi dua kecamatan, yaitu Padang Selatan dan Padang Barat.

Merujuk sejarah, cikal bakal Kota Tua Padang itu berawal dari berkembangnya Pelabuhan Muaro sebagai bandar dagang yang maju yang membuat tumbuhnya pemukiman di daerah itu. Belanda pada pertengahan abad ke-17 kemudian membuat kebijakan membuat batas pemisah antara permukiman mereka dengan pribumi.

Belanda menempati pinggiran Sungai Batang Arau yang sangat strategis pada masa itu, bertetangga dengan masyarakat Tionghoa, etnis Tamil India, dan terakhir baru pribumi. Kawasan permukiman itulah yang saat ini disebut Kota Tua. Hingga saat ini, etnis Tionghoa, Tamil India dan Minangkabau masih saling membaur di Kawasan Kota Tua sehingga menjadi simbol dari akulturasi budaya dan keharmonisan antaretnis di Padang.

Luhur Budianda, Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat, mengatakan bahwa revitalisasi bangunan peninggalan Belanda di pinggiran Sungai Batang Arau hanya sebagian dari upaya pengembangan kawasan Kota Tua Padang agar menjadi destinasi bertaraf dunia.

Berdasarkan rencana induk (masterplan) yang telah disiapkan, kawasan Kota Tua itu bisa dibagi menjadi sembilan sub kawasan dengan keunikannya masing-masing, seperti Kampung Tionghoa dengan beberapa kelenteng yang masih berdiri kokoh dan aktivitas budaya yang masih terpelihara.

Kemudian, kawasan etnis Tamil India dengan tradisi yang juga masih dipertahankan. Pasar Tanah Kongsi yang memperlihatkan akulturasi budaya hingga Pasar Gadang yang dulunya menjadi pusat bermukim saudagar Minang.

Masterplan itu menjadi pedoman dan rujukan ke depan untuk pengembangan kawasan Kota Tua Padang hingga bisa menjadi destinasi unggulan di Sumbar untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Wisatawan bisa menikmati sensasi berjalan-jalan di pinggiran sungai sambil menatap bangunan gaya Eropa abad ke-17, atau berlayar dengan sampan kecil di Sungai Batang Arau sambil membayangkan pada saudagar membawa rempah dan emas dengan kapal melalui Pelabuhan Muaro.

ANTARA 

Pilihan Editor: Kota Tua Padang Kian Digemari Pelancong, Ini Daya Tariknya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalan Putus akibat Banjir Bandang, Padang - Bukittinggi bisa Bisa Lewat Maninjau

6 hari lalu

Kondisi jalan nasional lintas sumatra dekat objek wisata lembah anai, Kabupaten Tanah Datar. Petugas terlihat membersihkan material lumpur banjir bandang yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Jalan Putus akibat Banjir Bandang, Padang - Bukittinggi bisa Bisa Lewat Maninjau

Selain via Silaing, akses jalan via Malalak Padang Pariaman juga tidak bisa dilalui karena akses ke Kota Bukittinggi itu tertimbun material longsor.


Dari Camilan Anak-anak, Keripik Sanjai dari Bukittinggi Kini Jadi Oleh-oleh Khas Sumatra Barat

9 hari lalu

Keripik sanjai/Foto: Dapur Kintamani
Dari Camilan Anak-anak, Keripik Sanjai dari Bukittinggi Kini Jadi Oleh-oleh Khas Sumatra Barat

Masyarakat Kampung Sanjai di Bukittinggi dulunya mayoritas berkebun singkong. Hasil kebun sering bersisa, lalu dibuatkan keripik cemilan anak-anak.


Dua Warga yang Dilaporkan Hilang dalam Longsor di Padang, Ditemukan Selamat

10 hari lalu

Ilustrasi cuaca hujan. (ANTARA/Akhyar)
Dua Warga yang Dilaporkan Hilang dalam Longsor di Padang, Ditemukan Selamat

Dua warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor di Kelok Bento Panorama Dua, Lubuk Kilangan, Kota Padang, ditemukan selamat.


Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

10 hari lalu

Bencana longsor melanda Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin 18 Desember 2023. Longsor itu menyebabkan dua warga setempat meninggal dunia.(BPBD Agam)
Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.


LBH Padang Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang Galian C di Kabupaten Solok

25 hari lalu

Warga mencari pekerja tambang emas yang masih tertimbun di kawasan hutan Jorong Timbahan, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Selasa, 11 Mei 2021. Sebanyak delapan orang pekerja tambang emas meninggal dunia dan sembilan luka-luka akibat terjadinya longsor di kawasan tambang ilegal tersebut. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
LBH Padang Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang Galian C di Kabupaten Solok

LBH Padang mendesak pemerintah mencabut izin tambang untuk melindungi lingkungan dan jalan nasional di Air Dingin, Kabupaten Solok.


Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

27 hari lalu

Beberapa pengunjung Pra Bumi Sustain Market Vol 2 di Padang, 19-21 April 2024, sedang memilih buku bekas. Foto TEMPO/ Fachri Hamzah.
Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Selain barang-barang ramah lingkungan, di acara ini juga terdapat jualan buku bekas.


Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

27 hari lalu

Kapal kajang terparkir di Sungai Mahat Gunung Malintang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra barat. Kapal ini disiapkan untuk perhelatan Alek Bakajang pada 13-17 April 2024. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.


Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

33 hari lalu

Masjid Al Hakim yang memiliki model arsitektur mirip Taj Mahal India. TEMPO/Fachri Hamzah
Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.


Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

39 hari lalu

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto memantau pengamanan malam takbiran Idul Fitri. Pemantauan itu dilakukan di daerah Kota Tua, Jakarta Barat; dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa malam, 9 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Wakapolda Metro Jaya Pantau Pengamanan Malam Takbiran di Kota Tua dan Bundaran HI

Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suyudi Ario Seto memantau situasi pengamanan di malam takbiran Idulfitri.


Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

44 hari lalu

Jalur trem yang pernah digunakan di Jakarta dari zaman Hindia Belanda hingga awal masa kemerdekaan Indonesia yang terdapat di Kota Tua, Jakarta Barat. (TEMPO/Mila Novita)
Menengok Jalur Trem yang Tersisa di Kota Tua Jakarta

Trem merupakan salah satu transportasi yang digunakan pada zaman Hindia Belanda. Ada monumen jalur trem yang bisa dilihat di Kota Tua Jakarta.