TEMPO.CO, Yogyakarta - Kejahatan dan kekerasan jalanan sempat menjadi momok serta mencoreng nama Yogyakarta yang dikenal sebagai destinasi wisata.
Operasi jam malam pun belakangan lebih intensif dilakukan personel gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta, bersama TNI dan Polri. Operasi malam diberlakukan terutama di titik-titik rawan dengan waktu secara acak.
"Masifnya operasi malam ini lebih untuk menekan dan menanggulangi potensi kejahatan jalanan," kata Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat di sela operasi gabungan Sabtu malam, 23 September 2023.
Dari kejadian-kejadian yang pernah muncul, Octo membeberkan bahwa potensi kekerasan dan kejahatan jalanan yang sebagian melibatkan pelajar sekolah ini berlangsung pada jam-jam tertentu.
Mengacu Peraturan Walikota (Perwal) Yogyakarta nomor 49 tahun 2022 tentang Jam Malam Anak, operasi pengawasan digencarkan antara rentang pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB. Dalam kebijakan itu, Satpol PP, salah satunya, akan bergerak menyisir dan mencari anak usia di bawah 18 tahun yang pada jam-jam rawan itu masih nongkrong atau berkeliaran di jalanan.
Octo menuturkan, ada sedikitnya lima lokasi utama yang jadi sasaran potensi kejahatan jalanan itu dalam tiap operasi pengawasan. Di lima titik inilah biasanya menjadi lokasi berkumpulnya kelompok anak muda. Kelima lokasi itu antara lain sekitar Jalan LPP, Jalan Urip Sumoharjo, Kawasan Tugu, Kawasan sekitar Malioboro, serta sepanjang Jalan Malioboro.
"Personel langsung menyisir jalan-jalan dan area yang berpotensi untuk berkumpul anak-anak itu," kata Octo. Setelah lima titik itu disisir, baru personel gabungan bergerak menyebar ke lokasi rawan lainnya yang lebih sepi dari mobilitas warga.
"Jika menemukan anak di bawah 18 tahun tampak berkumpul di rentang jam rawan itu, akan dilakukan pendekatan persuasif," kata dia. "Kami juga buatkan berita acara dan kami minta anak-anak tersebut untuk pulang," Octo menambahkan.
Mengacu Perwal soal Jam Malam Anak di Yogyakarta itu, kata Octo, ada tahapan yang dilakukan. Setelah diperingatkan secara lisan, persuasif, ada tahapan tertulis sampai dilakukan pembinaan lebih lanjut.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Jurus Yogya Jaga Kualitas Seni Pertunjukan yang Tampil di Malioboro