TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan Malioboro masih menjadi satu area yang paling populer jika berbicara soal Yogyakarta. Selain menjadi pusat aktivitas belanja dan tempat kumpulnya wisatawan, Malioboro juga menjadi satu area paling sering digunakan sebagai ajang tampilnya berbagai kreativitas seni pertunjukan.
Jogja Fashion Carnival 2023 di Malioboro
Seperti akhir pekan lalu, Sabtu 26 Agustus 2023, kawasan Malioboro selama dua jam diselimuti kemeriahan Pawai Kemerdekaan Jogja Fashion Carnival 2023. Parade peserta dengan kostum serba unik berbahan utama kain lurik khas Yogya, mengusung tema Titis Ginaris Sunar Binabar. Tema ini merujuk pada arti tepat pada garis, yaitu Garis Imajiner Yogyakarta yang terbagi ke dalam tiga sub tema yaitu Giri (Gunung-Bukit), Gandari (Pusat Nadi), dan Gisik (Pesisir-Pantai).
Aksi para peserta dalam Pawai Kemerdekaan Jogja Fashion Carnival 2023 di Malioboro, Sabtu 26 Agustus 2023. Dok.istimewa
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saat ini tengah berupaya menjaga kualitas seni yang tampil di Malioboro yang berada di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta dan tengah diusulkan sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda ke UNESCO itu.
Aktivitas Seni di Malioboro Harus Diseleksi Dulu
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan pemerintah mengapresiasi masyarakat yang tertarik berpartisipasi atau melakukan aktivitas kesenian atau budaya di Yogyakarta, terutama jika ditampilkan di Malioboro. “Bagi kami sangat baik, warga masyarakat manapun kalau mau ikut karnaval boleh," kata Sultan.
Namun, Sultan menambahkan agar aktivitas seni itu juga disesuaikan dengan acuan standar yang berlaku dan terbuka untuk diseleksi. "Punya aktivitas seni budaya di Malioboro boleh, asal bersedia dikurasi, dalam arti (seni yang ditampilkan) harus memenuhi standar tertentu untuk ikut berpartisipasi, baik itu di dalam karnaval maupun mungkin aktivitas budaya yang lain," kata Sultan.
Aksi para peserta dalam Pawai Kemerdekaan Jogja Fashion Carnival 2023 di Malioboro, Sabtu 26 Agustus 2023. Dok.istimewa
Adanya kurasi itu, kata Sultan tak lain menjaga kualitas seni yang ditampilkan juga eksistensi ruang yang digunakan. Agar klop. "Jadi mutu produk atau kualitas itu bisa dijaga,” ungkap Sultan.
Dalam Pawai Kemerdekaan Jogja Fashion Carnival 2023 itu, peserta pawai dengan sub tema Giri, membuat kreasi fashion bertema budaya seperti mitos, bangunan sejarah, alam, kuliner yang mencirikan bagian Yogyakarta sisi utara, merujuk wilayah Gunung Merapi dan sekitarnya.
Sementara peserta dengan sub tema Gandari, mengimplementasikan potensi budaya yang berada di bagian Yogyakarta sisi tengah, merujuk pada wilayah Alun-Alun, Tugu, Malioboro dan sekitarnya pada kreasi kostumnya. Sedangkan sub tema Gisik, peserta pawai mengimplementasikan potensi budaya yang ada di bagian sisi selatan Yogyakarta, merujuk pada wilayah Pantai Selatan pada kostum yang didesain.
Pilihan Editor: Malioboro Run 2023 Digelar, 3.500 Peserta Diajak Lewati Rute Ikonik Yogya