TEMPO.CO, Jakarta - Palazzo kekaisaran Romawi kuno di atas Bukit Palatine di Roma, Italia, dibuka kembali untuk wisatawan pada Kamis, 1 September 2023. Lokasi ini ditutup selama hampir 50 tahun untuk restorasi untuk menopang istana demi alasan keamanan.
Domus Tiberiana yang berusia hampir 2.000 tahun adalah rumah bagi para penguasa di masa kekaisaran kota kuno tersebut. Istana yang luas memungkinkan melihat Roman Forum, jantung kekaisaran Romawi, di bawahnya.
“Kediaman kekaisaran yang megah, seluas sekitar empat hektar di Bukit Palatine, menghadap ke lembah Roman Forum dengan lengkungan besar di beberapa tingkat, gambaran ikonik dari sudut kota kuno ini,” tulis Parco archeologico del Colosseo di Facebook, institusi yang mengelola kawasan itu, Sabtu malam.
Penggalian menemukan artefak dari kehidupan Romawi selama berabad-abad setelah jatuhnya kekaisaran.
Istana dari era Nero
Direktur Taman Arkeologi Colosseum, yang mencakup Bukit Palatine, dalam deskripsi tertulis tentang palazzo yang dipugar, menjulukinya sebagai "istana kekuasaan yang unggul".
Baca Juga:
Menjelang pembukaan kembali, pejabat tersebut, Alfonsina Russo, mengutip seorang penyair Romawi abad pertama yang mengatakan bahwa istana yang luas itu tampak "tak terbatas" dan bahwa "kemegahannya sama seperti kemegahan langit."
Meskipun domus, atau tempat tinggal, dinamai Tiberius, yang memerintah kekaisaran setelah kematian Augustus, penelitian arkeologi menunjukkan bahwa fondasi istana berasal dari era Nero, kaisar kelima Romawi, tak lama setelah kebakaran tahun 64 M yang menghancurkan sebagian besar kota.
Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi, kediaman ini ditinggalkan selama berabad-abad. Pada 1500-an, keluarga bangsawan Farnese mengembangkan taman yang luas di sekitar reruntuhan.
Ratusan artefak dipamerkan
Domus, yang dibangun di lereng barat laut bukit, dianggap sebagai istana kekaisaran pertama yang sebenarnya. Selain kediaman kaisar, kompleks ini juga mencakup taman, tempat ibadah, tempat tinggal Pengawal Praetorian yang melindungi penguasa, dan distrik layanan bagi para pekerja yang menghadap ke Roman Forum.
Penggalian dan restorasi, yang dilakukan juga selama pandemi virus corona ketika pariwisata sangat minim selama berbulan-bulan, membantu para arkeolog mengumpulkan artefak sejarah berabad-abad.
Bagi mereka yang mengunjungi domus yang dibuka kembali, yang dipamerkan adalah ratusan artefak yang ditemukan, termasuk benda-benda dari logam dan kaca. Patung, dekorasi lainnya, dan koin kuno juga digali.
EURONEWS | WANTED IN ROME
Pilihan Editor: Turis Inggris yang Ukir Nama Pacar di Colosseum Memohon Pengampunan