TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar menjadi salah satu negara tujuan wisata pecinta sejarah, budaya, dan alam. Selain pagoda-pagodanya yang cantik, negara ini juga menyimpan pemandangan alam dan kekayaan budaya masa lalu. Bahkan, sebuah desa di negara ini yang memiliki sejarah beratus-ratus tahun.
Nyaung Ohak, nama desa itu, juga dikenal sebagai Desa Purba. Nyaung Ohak, yang artinya “kumpulan pohon beringin” berada di Negara Bagian Shan. Desa ini terkenal dengan koleksi ratusan stupa dan pagoda kuno yang menakjubkan, yang konon berasal dari abad ke-13. Struktur menakjubkan ini ditutupi lumut dan dikelilingi oleh hutan lebat. Hal ini menciptakan suasana yang terasa dari zaman berbeda.
Sejarah desa ini bercampur dengan sejarah Danau Inle di dekatnya. Dulunya merupakan tempat persinggahan para pelancong dan pedagang yang berangkat dan pulang menyeberangi danau.
Situs ini diyakini berasal dari zaman kaisar India Ashoka, yang mengirimkan biksu pada abad ke-3 sebelum masehi ke seluruh Asia untuk menyebarkan agama Buddha. Berabad-abad kemudian, dua raja kerajaan Bagan, Narapatisithu dan Anawrahta membangun pagoda di lokasi tersebut. Situs ini berisi ratusan pagoda, yang secara kolektif dikenal sebagai pagoda Shwe Inn Thein. Kebanyakan berasal dari abad ke-17 dan ke-18; yang paling awal dengan prasasti berasal dari abad ke-14, tapi ada yang mengatakan lebih tua lagi. Nyaung Ohak kini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya di negara itu.
Keajaiban arsitektur
Salah satu keistimewaan Nyaung Ohak yang paling menakjubkan adalah warisan arsitekturnya yang luar biasa. Desa ini adalah rumah bagi berbagai stupa dan pagoda yang menakjubkan, masing-masing dengan desain unik dan makna sejarahnya.
Pagoda Nyaung Ohak, juga dikenal sebagai Pagoda Bambu. Hal ini karena desainnya yang khas, yaitu ditumbuhi lumut dan dikelilingi rumpun bambu yang tinggi.
Situs lain yang wajib dikunjungi di Nyaung Ohak adalah kompleks Shwe Inn Dain Pagoda, yang menampilkan lebih dari seribu stupa dengan berbagai ukuran dan desain. Kumpulan bangunan ini menciptakan labirin yang mempesona untuk dijelajahi. Beberapa dari stupa ini dihiasi dengan ukiran yang rumit, bahkan ada yang sudah bertahan selama berabad-abad sehingga memberikan aura misterius.
Agama memegang peranan penting dalam kehidupan warga Nyaung Ohak selama berabad-abad. Banyak bangunan keagamaan di desa tersebut yang masih aktif digunakan untuk peribadatan dan meditasi oleh komunitas Buddha setempat.
Cara ke Nyaung Ohak
Mengunjungi desa ini cukup sulit. Wisatawan perlu naik perahu menyeberangi Danau Inle selama kurang lebih satu jam. Setelah itu, wisatawan harus berjalan kaki melewati hutan dan desa kecil Indein yang tenang. Perjalanan ini tidak terasa karena pemandangan yang menakjubkan. Para wanita mencuci pakaian, anak-anak berlarian di sekitar reruntuhan, dan orang-orang dari segala usia berjualan oleh-oleh menjadikan pemukiman ini tempat yang indah dengan suasana yang tenang.
Saat semakin dekat dengan kuil-kuil tua yang runtuh, wisatawan dapat menikmati pasar terapung setempat yang menjual ikan dan sayuran segar.
TIMES OF INDIA | UNUSUAL PLACES
Pilihan Editor: Dijuluki Negeri Seribu Pagoda, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Myanmar