TEMPO.CO, Jakarta - Taman Bumi Kubah Bayah atau yang dikenal dengan Bayah Dome Geopark, Kabupaten Lebak, Banten, dikenal secara internasional sejak Van Bemmelen, seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda, membuat buku tentang Geologi Indonesia yang diterbitkan pada 1949. Dalam buku itu dibahas pembentukan geopark itu, sebuah struktur atau bentang alam gunung api yang berumur Neogen sampai Kuarter (23 – 0.01 Juta tahun lalu).
Karena keistimewaannya itu, Taman Bumi Kubah Bayah diusulkan jadi taman bumi nasional ke Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) oleh Pemerintah Provinsi Banten
"Geopark Bayah Dome secara bersama-sama akan kita usahakan menjadi geopark (taman bumi) nasional," kata Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar di Serang, Selasa, 11 Juli 2023.
Berdasarkan Keputusan Bupati Lebak Nomor: 050/Kep.114-BAPELTIBANGDA/2023 Geopark Bayah Dome mencakup area seluas 201.537 hektare yang meliputi 179 desa dan lima kelurahan di 15 kecamatan.
Al Muktabar sudah menandatangani surat rekomendasi penetapan Taman Bumi Kubah Bayah sebagai bagian dari upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
"Geopark ini pada dasarnya merupakan model baru dari pembangunan berkelanjutan, dan kita sebagai perwakilan pemerintah pusat yang ada di daerah mendukung akan hal itu," kata Al Muktabar.
Ia mengatakan, penetapan Taman Bumi Kubah Bayah sebagai taman bumi nasional diharapkan dapat mendukung upaya pengembangan destinasi wisata dengan melibatkan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyampaikan bahwa upaya pengusulan Taman Bumi Kubah Bayah menjadi taman bumi nasional ditujukan untuk meningkatkan upaya konservasi dan menyejahterakan masyarakat.
"Konservasi menjadi penting untuk dikolaborasikan dengan kegiatan pembangunan melalui pariwisata yang berkelanjutan, salah satunya melalui geopark ini," kata Iti.
Menurut dia, pengusulan Kubah Bayah menjadi taman bumi nasional juga merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan potensi lokal guna mengakselerasi pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Taman bumi adalah sebuah wilayah geografis tunggal atau gabungan yang memiliki situs warisan geologi dan bentang alam bernilai dengan keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya.
Taman bumi di Kabupaten Lebak ini dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah.
ANTARA
Pilihan Editor: Besok, Ada Ndarboy Genk Peringati 10 Tahun Gunung Sewu sebagai UNESCO Global Geopark