TEMPO.CO, Jakarta - Bagaikan sudah menjadi kesatuan, wisata halal dan ibadah umrah kini sudah nyaris tak terpisahkan dan menjadi satu paket perjalanan. Begitulah konsep tur plus umrah yang ditawarkan industri perjalanan wisata dan menjadi tren akhir-akhir ini karena harga hanya terpaut sedikit dengan paket umrah biasa.
"Jalan-jalan bersama keluarga perlu tapi ibadah umrah tidak dilupakan,” tutur pemilik sekaligus CEO Cheria Holiday, Cheriatna.
Data menunjukkan pasar umrah di Indonesia sebelum pandemi berada pada angka sekitar 1 juta orang per tahun. Menurut Cheriatna, potensi tamu terbesar tur plus umrah berasal dari kota-kota kecil di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jazira Wisata, Farhah Chefa Qonita, optimistis paket wisata plus umrah yang disuguhkan bakal dibanjiri peminat.
“Analoginya begini, paket umrah reguler dirilis dengan harga ekonomis Rp 28 jutaan. Jazira Wisata merilis Rp 30 juta untuk 12 hari perjalanan umrah, separuhnya bisa menikmati wisata halal Turki,” paparnya.
Beragam destinasi
Farhah mengatakan ada sekitar 12 keberangkatan tur plus umrah, baik itu saat jumlah kunjungan rendah maupun tinggi, hingga akhir 2023. Dia menghadirkan paket, di antaranya Turki plus Umroh, Eropa Barat plus Umroh, Aqso plus Umroh, Dubai plus Umroh, Mesir plus Umroh, Maroko plus Umroh, Uzbekistan Plus Umroh, dan lainnya.
Dia dan tim berencana memberangkatkan peserta di Agustus 2023 dengan kloter keberangkatan lebih dominan permintaan Turki plus Umroh. Kelak ada sederet destinasi wisata halal Turki selama enam hari yang disasar, seperti Ankara, Bursa, Pamukkale, hingga Cappadocia.
Setelah itu peserta bisa fokus ibadah umrah di Madinah dan Mekah selama lima hari. Wisata halal dan ibadah umrah ini dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti hotel berbintang yang dekat tempat ibadah, maskapai penerbangan minim transit, dan tentu saja menu makanan halal khas di lokasi wisata.
Pilihan Editor: Pasar Kakiyah di Mekah, Surga Belanja Jemaah Haji dan Umrah, Pedagang Bisa Bahasa Indonesia