Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Secangkir Kopi Luwak dengan Pemandangan Candi Pawon di Pawon Luwak Coffee

image-gnews
Kafe kopi Luwak Candi Pawon. TEMPO/Arimbi HP
Kafe kopi Luwak Candi Pawon. TEMPO/Arimbi HP
Iklan

TEMPO.CO, Magelang - Berwisata ke Magelang tak hanya identik dengan mengunjungi Candi Borobudur. Ada peninggalan sejarah dan objek lain yang tak kalah menarik, yakni Candi Pawon dan kuliner sekitarnya.

Letak Candi Pawon yang berada di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang hanya berjarak kurang lebih 2 kilometer jika ditempuh menggunakan kendaraan dari Candi Borobudur. Selain mengunjungi Candi Pawon, pengunjung bisa singgah sejenak sembari menikmati secangkir Kopi Luwak.

Kedai bernuansa Jawa yang dinamai Pawon Luwak Coffe besutan Aji Prana sejak 11 Desember 2013 itu tak hanya diminati wisatawan domestik, namun juga mancanegara. "Beberapa kali kami juga mendapat pesanan dari Malaysia dan Kanada, biasanya kalau luar negeri membelinya sekitar  hingga 5 kilogram," kata Aji Prana saat ditemui Tempo, Rabu, 7 Juni 2023.

Bahkan, Pawon Luwak Coffe juga sudah menjadi langganan sederet petinggi negara dan public figure mulai dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, mantan Menteri BUMN Rini Soemarno, Cak Lontong dan artis-artis lainnya.

Meski begitu, sebagai pioner kedai kopi, Aji enggan mengubah tema kedainya menjadi modern dengan menu kekinian lantaran ingin mempertahankan originalitas dan tradisi ngopi yang sesungguhnya. Di tengah gempuran kafe masa kini dengan menu warna-warni, Aji memilih untuk menjaga kualitas kopi luwak dengan sensasinya sendiri.

Biji kopi yang diolah di kedai kopi milik Aji itu berasal dari hewan luwak liar asli yang dikumpulkan dari para pemburu di hutan-hutan perbukitan Menoreh, lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Merbabu wilayah Kabupaten Magelang. Padahal, tidak mudah mendapatkan kopi luwak liar karena masih tergantung dari hasil buruan lantaran berhubungan dengan musim dan waktu panen.

"Tapi luwak itu memiliki insting untuk memilih biji kopi yang matang dan manis, maka yang ia makan, kualitasnya tidak perlu diragukan lagi," kata Aji.

Hewan bernama latin Paradoxurus hermaphrodietes itu juga sangat selektif. Mereka hanya akan memakan kopi ranum segar dari pohon langsung. Kondisi itu tentu berpengaruh terhadap kapasitas produksi. 

"Jadi setelah biji kopi dimakan dan difermentasi di perut akan dikeluarkan luwak melalui kotoran, setelah keluar, dikeringkan sampai benar-benar kering, diolah, ditumbuk, baru disajikan," kata Aji.

Terlebih, menurut Aji, proses fermentasi biji kopi di perut luwak bisa mengurangi kadar kafein yang seringkali meningkatkan asam lambung penikmatnya. "Jadi, kopi luwak ini aman untuk yang mempunyai asam lambung, karena tidak terlalu asam meskipun tanpa campuran susu atau krimer," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kopi yang dijual di kedai Aji ada dua jenis, yakni Luwak Arabica dan Robusta dengan harga mulai dari Rp 25.000 per cangkirnya. Sedangkan untuk kopi mentah kemasan oleh-oleh, Aji membanderolnya dengan harga mulai dari Rp 250.000 per gramnya.

Aji mengatakan menu favorit untuk turis asing, terutama Amerika dan Eropa biasanya adalah Arabica dengan takaran oneshoot tanpa gula. "Kalau kami menyajikannya dengan gula, kadang ditertawakan, karena mereka lebih suka rasa original," kata dia.

Selama melayani turis asing, Aji mengaku tidak pernah kesulitan lantaran ia sendiri fasih berbahasa Inggris, namun jika ada yang menggunakan bahasa lain, biasanya akan dibantu guide atau translator.

Dalam sehari, Aji bisa menjual kurang lebih 50 cangkir kopi luwak robusta maupun arabica yang disajikan di tempat. "Tamunya banyak dari Jogja dan Magelang, hotel, rombongan VW, biasanya habis dari candi mampir ke sini," kata dia.

Pemeliharaan luwak

Untuk pemeliharaan kelima luwak miliknya, Aji juga mengaku tidak ada kesulitan maupun kerumitan. "Luwak termasuk omnivora, jadi apa saja mau, kami juga tidak memaksa untuk makan biji kopi, sesekali diberi buah-buahan, pisang, dan lain-lain," kata Aji.

Tak hanya di beri makan, luwak peliharaan Aji juga dimandikan dan diberi kandang yang bersih sehingga terlihat gemuk serta terawat. "Jadi, pengunjung yang datang ke sini bukan hanya sekedar minum, tapi kami suguhkan cara mengolah, mengeringkan, bahkan luwaknya," ujarnya.

Pilihan Editor: Menikmati Jagung Bakar dan Segelas Kopi di Jembatan Barelang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menikmati Keindahan Alam Negeri Sayur Sukomakmur di Magelang

10 hari lalu

Negeri Sayur Sukomakmur, Magelang, Jawa Tengah (Instagram/@exsplore_sukomakmur)
Menikmati Keindahan Alam Negeri Sayur Sukomakmur di Magelang

Desa Sukomakmur di lereng Gunung Sumbing Magelang dijuluki Negeri Sayur karena menyuguhkan pemandangan ladang sayuran yang indah.


Telomoyo Nature Park di Gunung Telomoyo, Keindahan Alam Unik di Jantung Jawa Tengah

23 hari lalu

Wisatawan menikmati matahari terbit di Gunung Telomoyo, Desa Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Ahad, 10 November 2019. Sejumlah gunung yang dapat dilihat di antaranya Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Ungaran. ANTARA/Aji Styawan
Telomoyo Nature Park di Gunung Telomoyo, Keindahan Alam Unik di Jantung Jawa Tengah

Salah satu hal yang membuat Telomoyo Nature Park di Gunung Telomoyo Kabupaten Semarang, begitu unik adalah keindahan alamnya yang spektakuler.


Cerita Pemilik Jamur Borobudur: Dibangun 2013, Kini Omzetnya Rp 140 Juta per Bulan

29 hari lalu

Pemilik Jamur Borobudur Puput Setyoko, 30 tahun, di tempat budidaya jamur miliknya yang berada di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu, 30 Agustus 2023. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi
Cerita Pemilik Jamur Borobudur: Dibangun 2013, Kini Omzetnya Rp 140 Juta per Bulan

Setiap hari, karyawannya itu mengolah jamur menjadi keripik saja sebanyak 40 kilogram sehari.


Hotman Paris Jadi Kuasa Hukum Keluarga Imam Masykur Korban Pembunuhan Anggota Paspampres

30 hari lalu

Pengacara Terdakwa Teddy Minahasa, Hotman Paris saat ikuti sidang dalam agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis 16 Februari 2023. Dalam sidang lanjutan para saksi dimintai keterangan atas terdakwa Teddy Minahasa. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Hotman Paris Jadi Kuasa Hukum Keluarga Imam Masykur Korban Pembunuhan Anggota Paspampres

Hotman Paris ditunjuk keluarga Imam Masykur sebagai kuasa hukum korban pembunuhan oleh anggota Paspampres dan prajurit TNI. Ini profilnya.


Komunitas Lima Gunung Setiap Tahun Selenggarakan Festival Tradisi dan Seni, Ini Profilnya

34 hari lalu

Sejumlah penari sanggar Ajisetyo Manunggal menampilkan tari Dayakan Rayung saat Festival Lima Gunung (FLG) XXII di Dusun Sudimoro, Baleagung, Grabag, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/8/2023). FLG XXII diselenggarakan oleh seniman petani Komunitas Lima Gunung (Merapi, Sumbing, Menoreh, Merbabu dan Andhong) diikuti oleh sedikitnya 79 kelompok seni dari berbagai daerah melibatkan 1.635 seniman dengan mengusung tema Kalis Ing Kahanan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.
Komunitas Lima Gunung Setiap Tahun Selenggarakan Festival Tradisi dan Seni, Ini Profilnya

Komunitas Lima Gunung berhasil mengadakan Festival Lima Gunung 2023. Siapakah mereka? Dan apa saja karyanya?


Alasan Hakim MA Korting Hukuman Ferdy Sambo, karena Pengabdian 30 Tahun di Polri

35 hari lalu

Terpidana hukuman  penjara seumur  hidup Ferdy Sambo  menjalani pemeriksaan  administratif  di Lapas Salemba, Kamis 24 Agustus 2023. Foto: Ditjendpas
Alasan Hakim MA Korting Hukuman Ferdy Sambo, karena Pengabdian 30 Tahun di Polri

Pertimbangan majelis hakim MA, Ferdy Sambo dengan tegas mengakui kesalahannya dan siap bertanggung jawab atas perbuatannya.


Digelar Sejak 2009, Ini yang Membuat Festival Lima Gunung Bertahan hingga Kini

36 hari lalu

Sejumlah penari sanggar Ajisetyo Manunggal menampilkan tari Dayakan Rayung saat Festival Lima Gunung (FLG) XXII di Dusun Sudimoro, Baleagung, Grabag, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/8/2023). FLG XXII diselenggarakan oleh seniman petani Komunitas Lima Gunung (Merapi, Sumbing, Menoreh, Merbabu dan Andhong) diikuti oleh sedikitnya 79 kelompok seni dari berbagai daerah melibatkan 1.635 seniman dengan mengusung tema Kalis Ing Kahanan. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.
Digelar Sejak 2009, Ini yang Membuat Festival Lima Gunung Bertahan hingga Kini

Festival Lima Gunung diadakan secara mandiri oleh seniman petani di Komunitas Lima Gunung, yakni Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh.


Jalanan Kota di Indonesia yang Dihiasi Bunga Tabebuya, Braga Serasa Jepang

37 hari lalu

Pemandangan Bunga Tabebuya yang bermekaran di Surabaya. Bunga Tabebuya kembali mekar pada November sehingga membuat Surabaya terlihat begitu cantik. Instagram/@sapawargasby
Jalanan Kota di Indonesia yang Dihiasi Bunga Tabebuya, Braga Serasa Jepang

Beberapa jalanan protokol kota di Indonesia dihiasi bunga tabebuya di musim pancaroba ini. Selain di Jalan Braga, Bandung di kota mana lagi?


Kopi dan Es Krim, Apa Itu Affogato?

43 hari lalu

Kopi Affogato. shuterstock.com
Kopi dan Es Krim, Apa Itu Affogato?

Kopi bisa diolah menjadi beragam menu, salah satunya affogato


Teliti Kopi Luwak Robusta Buatan, Dosen Universitas Jember Raih Gelar Doktor

26 Juli 2023

Soetriono, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember menyerahkan tanda kelulusan Mukhammad Fauzi atas gelar doktornya. Dokumentasi: Universitas Jember.
Teliti Kopi Luwak Robusta Buatan, Dosen Universitas Jember Raih Gelar Doktor

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jember atau Unej Mukhammad Fauzi berhasil menyelesaikan disertasinya tentang kopi Luwak Robusta buatan.