Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Magnet Pasca Lebaran, Tradisi Kupatan Trenggalek Akan Masuk Kalender Wisata Daerah

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ratusan warga Tirtonadi mengikuti Kirab Kupatan di kawasan Kelurahan Gilingan, Tirtonadi, Surakarta, Jawa Tengah, 15 Juli 2017. Tempo/Bram Selo Agung
Ratusan warga Tirtonadi mengikuti Kirab Kupatan di kawasan Kelurahan Gilingan, Tirtonadi, Surakarta, Jawa Tengah, 15 Juli 2017. Tempo/Bram Selo Agung
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berencana mengagendakan tradisi kupatan atau Lebaran Ketupat yang sudah berlangsung turun-temurun di wilayah Kecamatan Durenan dan sekitarnya dalam kalender wisata daerah. "Tradisi ini tentunya harus dilestarikan sebagai bagian dari kearifan lokal warisan leluhur," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin usai menghadiri Lebaran Ketupat di Durenan, Trenggalek, Sabtu 29 April 2023.

Menurutnya, tradisi kupatan di Trenggalek, khususnya di wilayah Durenan yang sudah berlangsung lebih dari 200 tahunan silam. Tradisi kupatan atau Lebaran Ketupat itu konon dulu dikenalkan oleh Kiai Abdul Masir, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Babul Ulum, Kecamatan Durenan, Trenggalek pada pertengahan Abad 19.

Awalnya tradisi hanya terbatas di lingkungan pondok untuk merayakan lebaran setelah menjalani enam hari puasa syawal usai hari raya Idul Fitri. Seiring waktu, tradisi Kupatan menyebar dan diikuti oleh warga masyarakat sekitar hingga saat ini.

Tradisi itu, dari tahun ke tahun terus menjadi "magnet" kunjungan warga setiap H+7 Lebaran. Saat daerah-daerah lain sudah mulai sepi aktivitas anjangsana, di Durenan justru mengalami peningkatan kunjungan.

Aktivitas anjangsana tidak hanya dilakukan kerabat dan sanak keluarga warga Durenan yang sedang kupatan, namun juga warga luar daerah yang ingin menikmati suasana khas kupatan di daerah ini. Tradisi kupatan yang awalnya hanya dilakukan warga sejumlah desa di Kecamatan Durenan ini bahkan kini terus meluas, diikuti warga lain di Trenggalek maupun luar Trenggalek.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menjaga tradisi, kekhasan sekaligus kemeriahan perayaan Lebaran ketupat di Kecamatan Durenan ini, Pemkab Trenggalek pun aktif memfasilitasi dan mendukung penyelenggaraan acara. Salah satunya dengan menggelar festival dan arak tumpeng ketupat pada malam Lebaran Ketupat.

"Nanti kita akan jadikan kalender wisata, tadi salah satu zuriah, salah satu keluarga pondok juga menyampaikan kelihatannya yang malam sebelum hari-H itu akan terus dilaksanakan tiap tahun," kata bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini.

Pilihan Editor: Budaya Pukul Manyapu di Maluku Harapannya Jadi Agenda Wisata Nasional

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KBRI Bogota Bentuk Friends of Indonesia di Kolombia

8 jam lalu

Acara tari dan budaya Indonesia pada 21 Juni 2023, yang diselenggarakan di auditorium sekolah Gimnasio Femenino, Bogota. Sumber: dokumen KBRI Bogota
KBRI Bogota Bentuk Friends of Indonesia di Kolombia

Friends of Indonesia merupakan perkumpulan diaspora dan sahabat Indonesia di Kolombia yang aktif memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia


Liburan ke Italia Hindari 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Turis Di Sana

1 hari lalu

Piazza di Spagna, Roma, Italia. Unsplash.com/Daniel Basso
Liburan ke Italia Hindari 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Turis Di Sana

Menurut penduduk asli Roma, Italia, beberapa turis bertindak tidak hormat kepada negara dan masyarakat setempat.


Merti Umbul, Tradisi Warga Sleman Yogyakarta Syukuri Mata Air yang Terus Mengalir saat Kemarau

7 hari lalu

Warga Dusun Saren Sleman menggelar Merti Umbul untuk mensyukuri limpahan air yang terus mengalir di masa kemarau. (Dok. Istimewa)
Merti Umbul, Tradisi Warga Sleman Yogyakarta Syukuri Mata Air yang Terus Mengalir saat Kemarau

Merti Umbul dianggap penting dilakukan warga Dusun Saren di Sleman, Yogyakarta, karena sejarah panjang mata air serta kemanfaatan Umbul Saren.


Merdeka Heppiii Tuntas Digelar di 200 Desa, Jadi Ajang Lestarikan Budaya dan Pertebal Kerukunan Warga

10 hari lalu

Kegiatan Merdeka Heppiii
Merdeka Heppiii Tuntas Digelar di 200 Desa, Jadi Ajang Lestarikan Budaya dan Pertebal Kerukunan Warga

Kegiatan Merdeka Heppiii yang digelar serentak sepanjang bulan Agustus di lebih dari 200 desa tuntas digelar.


HNW Apresiasi Masyarakat Lestarikan Budaya melalui Festival

18 hari lalu

HNW Apresiasi Masyarakat Lestarikan Budaya melalui Festival

Agar Tahun Politik Menjadi Berbudaya, HNW Apresiasi Masyarakat Lestarikan Budaya Melalui Penyelenggaraan Festival Kampung Rawajati IV dan Silat Tradisi Betawi.


Mengenal Tradisi Tolak Bala Sejak Masa Sultan Agung Lewat Rabu Pungkasan

18 hari lalu

Lemper raksasa mewarnai pelaksanaan tradisi Rabu Pungkasan di Wonokromo, Pleret, Bantul Yogyakarta, Selasa 12 September 2023. Dok. Istimewa
Mengenal Tradisi Tolak Bala Sejak Masa Sultan Agung Lewat Rabu Pungkasan

Tradisi Rabu Pungkasan dipercaya telah ada sejak masa Pemerintahan Sultan Agung, raja Kesultanan Mataram


Serba-Serbi Minum Soju: Sejarah hingga Etika saat Meminumnya

21 hari lalu

Pelanggan minum Soju anggur beras di kios di pasar Gwangjang, Seoul, Korsel, 18 November 2014. Pasar Gwangjang menjual makanan, kain dan kerajinan, dan sebagai pasar tertua dari jenisnya di Seoul. Ed Jones/AFP/Getty Images
Serba-Serbi Minum Soju: Sejarah hingga Etika saat Meminumnya

Soju adalah minuman alkohol khas Korea yang dibuat melalui proses distilasi .


Kasus Praktik Kawin Tangkap di Sumba, Polisi Periksa 6 Orang Saksi

23 hari lalu

Penyidik Reskrim Polres Sumba Barat Daya Polda Nusa Tenggara Timur sedang melakukan pemeriksaan terhadap salah seorang pelaku terkait kasus praktik
Kasus Praktik Kawin Tangkap di Sumba, Polisi Periksa 6 Orang Saksi

Tim penyidik Polres Sumba Barat Daya memeriksa enam orang saksi dalam kasus praktik kawin tangkap yang menimpa DM (20)


Bentrok Maut Perguruan Silat di Taiwan, Disnaker Trenggalek Tunggu Kepastian soal PMI Tewas

27 hari lalu

Ilustrasi bentrokan. shutterstock
Bentrok Maut Perguruan Silat di Taiwan, Disnaker Trenggalek Tunggu Kepastian soal PMI Tewas

Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek menunggu informasi resmi perihal pekerja migran yang tewas di Taiwan akibat bentrok pesilat.


Sedekah Balaq dan 4 Tradisi Sumsel Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

30 hari lalu

Budayawan Sumsel mengusulkan 16 karya budaya menjadi warisan budaya tak benda (WBTb). (ANTARA/Yudi Abdullah/23)
Sedekah Balaq dan 4 Tradisi Sumsel Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Sumsel mengusulkan 16 karya budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, 11 di antaranya ditangguhkan.