TEMPO.CO, Yogyakarta - Organisasi persepakbolaan dunia FIFA telah membatalkan rencana gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo menyoroti sejumlah potensi pasar pariwisata baru yang ikut hilang akibat batalnya event internasional itu. "Sangat disayangkan event yang persiapannya sudah begitu panjang itu batal, pelaku wisata sudah turut bersiap-siap karena gelaran itu bagian aktivitas pariwisata," kata dia di Yogyakarta, Jumat, 31 Maret 2023.
Dalam Piala Dunia U-20 2023 itu, salah satu venue untuk tuan rumah gelaran itu rencananya akan dihelat di Kota Solo, Jawa Tengah yang hanya berjarak 60 kilometer dari Yogyakarta. "Jika venue yang digunakan adalah Solo, sudah pasti Yogyakarta akan dapat limpahan potensi wisatanya," kata Singgih.
"Entah dari sisi suporter para pemain, atau para wisatawan yang memang menjadwalkan hadir menyaksikan perhelatan U-20 itu," kata Singgih.
Berkaca event nasional Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo akhir 2022, sebagian besar peserta memilih menginap di hotel-hotel berbintang di Yogyakarta. Di sela atau selepas atau muktamar selesai, para peserta dari seantero nusantara yang menginap di Yogyakarta itu lanjut berwisata ke berbagai destinasi.
"Tapi karena pembatalan itu sudah resmi keputusan FIFA, kalau kita terus bicara kekecewaan juga tidak ada habisnya dan kontra produktif," kata Singgih.
"Karena pembatalan itu sudah terjadi, yang bisa kita lakukan mengupayakan lebih siap jika ditunjuk menjadi veneu gelaran internasional ke depan, sebab event internasional itu bagian promosi wisata paling efektif," kata Singgih.
Dalam keterangan tertulis, pada Rabu, 29 Maret 2023, FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Keputusan tersebut diambil usai Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) Erick Thohir mengadakan pertemuan di Doha, Qatar.
“…FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah U-20 World Cup 2023,” tulis keterangan FIFA. FIFA tidak menjelaskan alasan penyelenggaraa Piala U-20 2023 batal di Indonesia. Namun, sejumlah pihak meyakini bahwa hal tersebut berhubungan dengan timnas Israel yang akan tampil dalam event tersebut setelah lolos kualifikasi.
Dinas Pariwisata DIY berharap pembatalan gelaran piala dunia U-20 ini tak berdampak lebih luas lagi, terutama ke aktivitas atau cabang olahraga lain yang mungkin akan dihelat di Indonesia ke depan. "Kasus ini harus jadi evaluasi, tidak hanya dari sisi eventnya tapi semua, bagaiamana menjadi tuan rumah yang baik untuk suatu aktivitas kegiatan," ujar Singgih.
Majunya sektor wisata suatu daerah, menurut Singgih, butuh dukungan kondisi yang aman dan nyaman. Bukan hanya dari segi kelengkapan sarana prasarananya, tapi juga kultur masyarakat yang turut mendukung mewujudkan kenyaman itu.
Pilihan Editor: Mudik Lebaran 2023, Sleman Perbaiki Jalan Berlubang agar Wisatawan Nyaman
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.