Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Lacak Lagi Bangunan Cagar Budaya Kotagede yang Tertinggal

image-gnews
Gapura Pintu Masuk Kompleks Makam Pasarean Mataram. Dok. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta
Gapura Pintu Masuk Kompleks Makam Pasarean Mataram. Dok. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta pada Januari 2023 ini memetakan lagi kawasan sejarah Kotagede demi melacak sejumlah bangunan yang sebenarnya masuk kategori cagar budaya namun belum sempat ditetapkan. Kotagede yang berada di bagian paling selatan Kota Yogya berbatasan dengan Kabupaten Bantul, merupakan kota kuno yang pernah menjadi Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada 1532 Masehi.

"Masih cukup banyak objek bangunan di Kotagede yang berpotensi masuk kriteria bangunan cagar budaya, namun belum diusulkan oleh perangkat setempat maupun pemilik bangunan," kata Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Susilo Munandar, Jumat, 27 Januari 2023.

Ada 5 Bangunan di Kotagede yang Dikaji Jadi Cagar Budaya

Temuan sementara Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, objek di Kotagede yang kini dikaji untuk naik statusnya menjadi bangunan cagar budaya ada lima bangunan lebih. Antara lain bangunan Benteng Cepuri atau dikenal Bokong Semar di Kampung Dalem Purbayan juga Monumen Pacak Suji serta bangunan gardu listrik peninggalan Belanda atau Babon Anim di Pasar Kotagede. 

Selain itu kajian juga menyasar pada sejumlah bangunan warisan budaya di sekitar kawasan yang dikenal dengan sebutan Between Two Gates Gang Rukunan di Kampung Alun-alun wilayah Purbayan. Di kawasan Between Two Gates itu ada Pacak Suji yang setelah ditelusuri dibangun bersamaan saat penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjadi Raja Keraton Yogyakarta.

Ada sejumlah syarat bangunan masuk kriteria cagar budaya. Antara lain berusia lebih dari 50 tahun, memiliki gaya bangunan yang sama selama 50 tahun terakhir. "Objek bangunan juga mempunyai arti penting bagi sejarah, pendidikan, agama dan masyarakat," kata Susilo.

Simak: Yogyakarta Uji Coba Arus Lalu Lintas Searah di Kawasan Cagar Budaya Kotagede

Alur Penetapan Cagar Budaya

Jika bangunan itu memenuhi kriteria-kriteria yang dipersyaratkan, maka baru akan diusulkan kepada wali kota, gubernur bahkan jika perlu ke pemerintah pusat untuk ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Untuk proses kajian dan pengusulan bangunan cagar budaya, kata Susilo, sebenarnya dalam peraturan perundang-undangan tidak mensyaratkan mesti ada persetujuan pemilik bangunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun di lapangan, saat proses penetapan cagar budaya itu tak diketahui pemilik biasanya akan menyebabkan masalah panjang. "Maka kami dalam tiap proses penetapan cagar budaya tetap meminta izin kepada pemilik bangunan," kata dia.

Jika pemilik menerima penetapan itu, pemerintah kota setiap tahun memberikan apresiasi hadiah yang bisa membantu melestarikan bangunan cagar budaya itu. Kota Yogyakarta sendiri terdata sebagai wilayah yang paling banyak memiliki bangunan cagar budaya dibandingkan empat kabupaten lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Saat ini ada sekitar 179 bangunan cagar budaya di Kota Yogyakarta yang ditetapkan wali kota, gubernur dan pemerintah pusat. Di Kota Yogyakarta, bangunan cagar budaya itu banyak tersebar di area Keraton, Pakualaman, Malioboro, Kotagede, dan Kotabaru. 

PRIBADI WICAKSONO

Baca: Wisata ke Kotagede Yogyakarta, Belanja Oleh-oleh Kerajinan Tembaga dan Kuningan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Warga melintas di dekat tempat pembuangan sampah sementara di Yogyakarta, Senin, 17 Juli 2023. Penutupan sementara Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan untuk penataan berimbas pada tutupnya sejumlah tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.


Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menggelar Syawalan bersama abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di Yogyakarta Selasa (7/5). Dok. Istimewa
Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

4 hari lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

9 hari lalu

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi (KPH Aksi Yogyakarta) melaporkan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo karena dugaan sejumlah pelanggaran jelang masa pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman


Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

9 hari lalu

Penandatanganan Kontrak Konstruksi Fisik Pembangunan Museum Kawasan Cagar Budaya Nasional  Muara Jambi/Istimewa
Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.


Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

17 hari lalu

Ratusan perempuan mengikuti event lari Mbok Mlayu di Kota Yogyakarta pada Hari Kartini 2024. Dok.istimewa
Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

20 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

24 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

26 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

31 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.