Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemeriahan Grebeg Sudiro Sambut Imlek 2023, Ada Karnaval dan Warga Berebut Kue Keranjang

image-gnews
Suasana acara Grebeg Sudiro di Solo untuk menyambut Imlek. Tempo/Maria Arimbi
Suasana acara Grebeg Sudiro di Solo untuk menyambut Imlek. Tempo/Maria Arimbi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu warga Solo antusias berebut kue keranjang dalam acara Grebeg Sudiro 2023. Setelah sempat vakum selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, agenda seni yang diselenggarakan untuk menyemarakkan Hari Raya Imlek tersebut kembali digelar, Senin, 16 Januari lalu.

Berbagai kesenian mulai dari barongsai, liong, reog hingga jaran kepang disajikan dalam bentuk karnaval yang diikuti warga Solo dan sekitarnya. Meski sempat diguyur hujan, tak menyurutkan semangat para penonton dan peserta karnaval yang sudah mempersiapkan diri sejak pagi.

Sekitar 2.000 masyarakat dari 56 kelompok kesenian dari Solo Raya yang menjadi peserta karnaval. Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2023 Arga Dwi Setyawan menuturkan Grebeg Sudiro merupakan ritual dan budaya untuk menjunjung nasionalisme, kebhinekaan, pluralisme dan integrasi sosial. Tahun ini, acara itu diberi tema 'Merajut Harmoni dalam Kebhinnekaan'.

"Agenda tersebut sebuah bentuk sinergi budaya Jawa dan Tionghoa serta mendukung program-program Kota Surakarta sebagai kota budaya dan pariwisata," kata Arga.

Adapun kelompok kesenian yang turut menyemarakkan karnaval di antaranya Srawung Jetis Karanganyar, Krido Turonggo Boyolali, Topeng Ireng Boyolali, Santa Maria Tawangmangu, Ikatan Keluarga Sumba NTB, Ikatan Keluarga Mahasiswa Lampung dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Riau. Karnaval yang menempuh rute sepanjang 1,5 kilometer, dimulai dari Pasar Gede menuju Telkom, ke kiri menuju pertigaan, terus berbelok ke kiri menuju traffic light Ketandan. 

Selanjutnya kirab bergerak ke arah kanan menuju pertigaan SMAN 3 Surakarta untuk berbelok ke kiri memutari Kampung Sudiroprajan. Uniknya, pada karnaval tersebut, ada replika Gedoeng Djoeang dan Stadion Manahan yang disusun di atas kue keranjang.

Rombongan kirab ditutup dengan patung Arca Suci Dewa Bumi oleh Klentheng Tien Kok Sie Pasar Gedhe, seraya berharap berkah melimpah dalam kehidupan yang akan dilewati di Imlek tahun 2574.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang penonton asal Kampung Sewu, Nana, 43 tahun, mengatakan dirinya tidak pernah melewatkan Grebeg Sudiro sejak 2016. "Selalu nonton soalnya meriah, banyak kesenian, lampion, dan cari kue keranjang gratis," kata dia.

Nana mengatakan ia selalu mempersiapkan kresek khusus dari rumah dan payung untuk membawa kue keranjang yang disebar saat acara Grebeg Sudiro. "Sudah siap dari rumah, meskipun berdesakan dan banyak orang, tapi selalu dapat, lebih senang saja kalau berhasil merebut, ada kepuasan tersendiri," kata dia.

Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai guru les itu mengatakan Grebeg Sudiro juga menjadi sarana edukasi untuk anak-anaknya serta mengenalkan kebhinekaan yang ada di Indonesia. "Selalu ajak anak, tapi harus hati-hati juga soalnya ramai, di sini dia bisa lihat berbagai suku dan etnis dan menunjukkan kalau Indonesia itu kaya akan budaya," kata dia.

Baca juga: Menelisik Sejarah Grebeg Sudiro, Tradisi Imlek Simbol Kerukunan Etnis Jawa dan Tionghoa

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

2 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

16 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

42 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

49 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

51 hari lalu

Kemeriahan perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.


Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Sejumlah booth kuliner di Festival Pecinan Banyuwangi yang digelar selama tiga hari selama akhir pekan. Acara festival dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek itu berakhir pada Ahad kemarin, 25 Februari 2024. (Diskominfo Banyuwangi)
Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.


Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Ilustrasi perayaan Cap Go Meh. Shutterstock
Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.


Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Wedang Ronde Spesial Campur di Kedai Wedang Warna-Warni, Jalan Gardujati No. 52, Bandung. TEMPO/Gilang Mustika Ramdani
Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar


4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

Seorang pria berjalan dengan menutupi telinganya saat melintasi kabut asap saat para pemilik toko menyalakan petasan dan kembang api di depan tokonya, di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 23 Februari 2018. Setelah liburan Festival Musim Semi, para pemilik toko di Cina akan berdoa dengan menyalakan petasan dan kembang api untuk kelancaran bisnis mereka.  REUTERS/Stringer
4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.