TEMPO.CO, Jakarta - Croffle mirip seperti waffle. Tapi, keduanya berlainan. Croffle teksturnya renyah dibandingkan waffle. Nama croffle pun gabungan dua jenis makanan, croissant dan waffle.
Apa itu croffle?
Meski menggabungkan dua nama makanan, bukan artinya pengolahannya menggabungkan croissant dan waffle menjadi satu. Tapi, adonan croissant dimasak menggunakan cetakan waffle. Croffle boleh dibilang croissant yang terlihat seperti waffle.
Mengutip The Taste, chef Louise Lennox dari Irlandia mulanya ingin menyatukan dua jenis makanan itu. Lennox mendapat kesempatan untuk mengembangkan idenya oleh Cuisine de France.
Baca: Peluang Usaha Kuliner Croffle, Berapa Modalnya?
Pada 2017, croffle pertama kali dijual di La Petite Boulangerie milik Cuisine de France. Croffle yang disajikan di restoran itu terbuat dari adonan croissant yang dimasak panggang dalam cetakan waffle.
Lennox dan Cuisine de France melanjutkan pengembangan croffle dengan berbagai isian. Ada buah-buahan, yaitu alpukat dan tomat. Ada pula isian manis seperti krim keju feta, taburan remah gremolata dan hazelnut di atas croffle.
Setelah punya banyak peminat di Prancis, croffle makin terkenal setelah selebriti Korea Kang Min-Kyung menjadikan makanan itu sebagai favoritnya. Dalam videonya, ia mengenalkan croffle sebagai makanan favoritnya. Sejak saat itu, Croffle ramai peminat di Korea. Banyak pula content creator di Korea ikut mencicipi makanan mirip waffle ini.
Bukan hanya di Korea Selatan, croffle sudah sampai di Indonesia. Makanan tak jarang ada dalam menu di kedai kopi atau toko kue.
Baca: Peluang Usaha: Bisnis Kuliner Croffle yang Lagi Ngetren
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.