TEMPO.CO, Jakarta - Beragam cara dilakukan negara-negara untuk membangkitkan sektor pariwisatanya yang runtuh akibat pandemi Covid-19. Salah satu negara tujuan wisata dunia, Hong Kong mengambil langkah dengan berencana memberikan setengah juta atau 500 ribu tiket pesawat gratis untuk mendorong pariwisata pada 2023.
Dewan Pariwisata Hong Kong telah membeli tiket itu pada 2020 dari operator, termasuk Hong Kong Airlines, Hong Kong Express dan Cathay Pacific sebagai bagian dari paket dukungan pemerintah untuk sektor penerbangan. Penerbangan satu arah ke Hong Kong biasanya akan menelan biaya lebih dari £ 500 (Rp 8,4 juta) dari London atau US$ 1.000 ( Rp 15 juta) dari pantai barat Amerika Serikat, dan secara total, diperkirakan skema pemberian akan menelan biaya HK$ 2 miliar (Rp 3,8 triliun) untuk dijalankan oleh pemerintah Hong Kong.
Hal itu dinilai sepadan untuk kembali membangkitkan industri pariwisatanya yang benar-benar runtuh selama beberapa tahun terakhir. Bukan hanya karena pandemi, tapi juga kerusuhan sipil tahun 2019.
Dewan Pariwisata Hong Kong mengatakan bahwa mereka akan mengumumkan rincian lebih lanjut dari tiket pesawat gratis setelah semua pembatasan kesehatan lokal yang tersisa dicabut, yang bertujuan untuk meluncurkan kampanye pada awal 2023. Awalnya, hadiah itu akan menargetkan negara-negara Asia Tenggara.
Hong Kong menyebut masih ada hambatan signifikan untuk memulai kembali industri pariwisata, termasuk penutupan wilayah udara Rusia dan pembatasan yang sedang berlangsung di daratan Cina. Namun, perjalanan gratis untuk mengunjungi restoran Hong Kong yang luar biasa, bar terbaik di kelasnya, lingkungan lokal yang khas dan jalur pendakian pegunungan akan terlalu sayang untuk dilewatkan.
TIMEOUT
Baca juga: Negara-negara Ini Sudah Cabut Aturan Perjalanan Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
![Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]](https://statik.tempo.co/data/2021/08/15/id_1042866/1042866_720.jpg)
