TEMPO.CO, Yogyakarta - Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta kembali menggelar pameran koleksinya keliling pedesaan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada akhir Agustus ini. Sebagai awalan, event yang sudah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19 itu dimulai di Balai Desa Ngleri, Playen, Kabupaten Gunungkidul pada 24-28 Agustus 2022.
"Dalam pameran keliling perdana ini kami membawa sejumlah koleksi baik replika dan realia (asli) bersejarah peninggalan masa revolusi fisik 1945-1949," kata Kepala Museum Benteng Vredeburg Suharja, Rabu, 24 Agustus 2022.
Pada pameran bertajuk Pekik Merdeka dari Bumi Handayani itu, benda benda bersejarah koleksi museum yang dibawa antara lain sejumlah koleksi replika senjata laras panjang pada saat-saat kritis selama Perang Kemerdekaan (1945-1949). Ada koleksi sarung pistol dan topi Baja Ansor. Ansor merupakan salah satu bagian dari organisasi militer di Indonesia yang menjadi anggota TKR Batalyon 33 Resimen Divisi III Istimewa, dan TRI Batalyon VI Resimen 22 Divisi III yang aktif dalam berbagai pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan.
Di deretan koleksi itu ada pula tempat menyarungkan pedang dan sepatu Hadi Harsono (anggota TNI Komandan batalyon I di Bantul). Hadi Harsono salah satu anggota TNI Batalyon I di Bantul. Tempat menyarungkan pedang dan sepatu merupakan atributnya saat berjuang bergabung dengan Panglima Sudirman.
Museum Benteng Vredeburg Yogya menggelar kembali pameran keliling desa dengan perhelatan pertama di Kabupaten Gunungkidul Rabu (24/8). Dok. Museum Vredeburg
Selain ratusan koleksi benda replika dan realia itu, dalam pameran keliling ini Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta juga menyajikan tata pameran sejarah yang melibatkan peran serta masyarakat semesta. Khususnya terkait tentara, pemuda, pelajar, petani/rakyat, dan perempuan dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan negara.
Suharja mengatakan pemilihan Gunungkidul sebagai gerakan perdana pameran keliling karena kabupaten itu menyimpan potensi sejarah yang memiliki nilai sangat penting bagi kepentingan nasional pada masa revolusi kemerdekaan 1945-1949. Sejarah mencatat tatkala menghadapi Agresi Militer Belanda II, Panglima Besar Soedirman memutuskan untuk mundur keluar kota dan bergerilya membentuk pertahanan di desa-desa.
Saat menjalankan perang gerilya, Panglima Besar Sudirman menjadikan rumah-rumah penduduk sebagai tempat singgah atau markas sementara. "Salah satu desa yang disinggahinya adalah Desa Paliyan, Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul," kata dia.
Museum Benteng Vredeburg Yogya menggelar kembali pameran keliling desa dengan perhelatan pertama di Kabupaten Gunungkidul Rabu (24/8). Dok. Museum Vredeburg
Selain itu, dalam momentum Serangan Umum 1 Maret 1949, Stasiun Radio AURI PC 2 Playen Gunungkidul berhasil menyiarkan berita tentang Serangan Umum 1 Maret 1949 yang memiliki makna luar biasa. Yakni menggagalkan upaya Belanda untuk menghapus Indonesia dari peta dunia.
Suharja menambahkan pameran keliling museum yang berkantor utama di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta itu untuk mendekatkan lagi koleksi dan keberadaan museum kepada warga juga wisatawan. "Apabila dahulu museum dicitrakan angker, kuno, dan ketinggalan jaman, pandangan itu akan terpatahkan ketika berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg yang sekarang tampil modern dan serba terdigitalisasi," kata Suharja.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta pameran bertema perjuangan yang digelar Benteng Vredeburg ke desa-desa ini dinilai efektif karena juga bersamaan momen bulan kemerdekaan. "Jika biasanya masyarakat mengisi bulan kemerdekaan dengan event tradisi seperti Merti Dusun, Rasulan, serta berbagai kegiatan hiburan, dengan adanya pameran museum ini jadi terasa semakin lengkap karena membawa konten edukasi sejarah," kata dia.
Sunaryanta pun mendorong perangkat desa dan pihak sekolah mrmanfaatkan dengan baik pameran keliling Museum Benteng Vredeburg ini. "Apalagi Museum Vredeburg juga telah membuka diri untuk bekerjasama dalam kegiatan virtual tour museum bagi sekolah-sekolah sebagai alternatif pembelajaran sejarah," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Baca juga: Vredeburg Fair Jadi Pengungkit Kunjungan Wisata Museum Benteng Vredeburg
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.