Warga Bali percaya bahwa gunung dan laut adalah pasangan suami istri. Penunggu Gunung Agung menyukai warna merah sementara penunggu laut menyukai warna hijau. Karena itu, kedua warna ini terlarang di gunung tersebut.
3. Harus membawa makanan dalam jumlah genap
Pastikan menghitung jumlah bekal atau makanan sebelum mendaki Gunung Agung. Mitos di sana mengharuskan pendaki membawa makanan dalam jumlah genap. Masyarakat lokal percaya, jika membawa makanan dalam jumlah ganjil, nantinya akan ada yang menggenapi jumlahnya. Entah bertambah atau berkurang, yang jelas tidak ada yang tahu pasti ada misteri apa di balik jumlah makanan yang ganjil di Gunung Agung.
4. Dilarang menggunakan emas
Konon, ada seorang pendaki gunung menggunakan emas saat bertualang ke Gunung Agung. Padahal ada larangan dari Ida Bhatara Lingsir bahwa tidak boleh menggunakan emas. Ida Bhatara Lingsir dipercaya sebagai sosok penjaga keutuhan Gunung Agung. Akibatnya pendaki tersebut merasa lumpuh dan tidak bisa bergerak. Meskipun Cuma mitos, ada baiknya mematuhi larangan tersebut. Toh, membawa perhiasan saat mendaki gunung juga bukan keputusan bijak.
5. Misteri kera putih
Kera putih merupakan binatang sakral bagi masyarakat Bali, khususnya warga Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Kehadiran kera putih dianggap sebagai utusan Ida Bhatara Lingsir sebagai pertanda baik. Kera putih biasanya muncul kala perayaan hari besar seperti ritual Pujawali di Pura Pasar Agung yang digelar sekali setahun. Saat Gunung Agung erupsi, kera putih terkadang juga muncul untuk memberi peringatan.
6. Pendaki harus ditemani orang suci
Bagi masyarakat Bali, Gunung Agung adalah gunung suci. Karena alasan ini, pendaki yang hendak mendaki gunung wajib ditemani oleh orang suci. Orang suci yang dimaksud adalah pendeta atau orang tertentu yang disucikan. Dengan demikian tidak sembarang orang bisa mendaki tanpa izin.
7. Misteri anjing penunjuk jalan
Dikisahkan, bagi pendaki Gunung Agung dengan rute Pura Besakih, biasanya akan menemukan gerombolan anjing di sekitar gerbang. Terkadang anjing-anjing ini akan ikut mendaki bahkan sampai puncak, seakan memandu jalan. Konon ada pendaki yang tersesat dan berhasil selamat hingga ke puncak setelah mengikuti anjing-anjing tersebut. Kepercayaan setempat menyebutkan, hanya orang dengan niat baik yang akan ditolong oleh anjing-anjing tersebut.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Cek 4 Destinasi Wisata di Sekitar Gunung Agung