TEMPO.CO, Jakarta - Dataran tinggi Dieng kembali diselimuti kristal-kristal es atau disebut embun upas. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kemarin mengunggah foto yang menunjukkan saat Dieng diselimuti embun upas, yang biasanya terjadi saat suhu berada di bawah 1 derajat celsius. Unggahan ini disambut oleh antusiasme warganet yang memberikan komentar hingga ribuan. Lalu apa sebenarnya embun upas itu?
Sebagaimana dikutip dari bmkg.go.id, fenomena embun upas merupakan peristiwa alam ketika suhu menjadi sejuk dan turun secara perlahan hingga membentuk embun-embun yang dingin dan beku. Umumnya, fenomena ini terjadi pada daerah-daerah dataran tinggi, seperti Semeru dan Dieng, seperti yang tergambar dalam unggahan Ganjar.
Peristiwa ini dinamai upas karena di balik keunikannya, embun ini sebenarnya cukup berbahaya. Apabila merujuk pada KBBI, upas berarti racun dari pohon upas.
Bukan tanpa alasan peristiwa ini dinamai upas. Dari penjelasan di laman BMKG, embun ini berpotensi mematikan tanaman yang ditempelinya. Salah satu tanaman yang sering mati akibat embun ini adalah kentang-kentangan di dataran tinggi. Oleh karena itu, seperti dilansir oleh tempo.co, beberapa masyarakat di daerah tersebut juga menyebutnya sebagai embun racun.
Meskipun begitu, fenomena ini tidak sampai pada level yang membahayakan nyawa manusia. Bahkan, menurut laporan BMKG, peristiwa ini merupakan fenomena tahunan yang disebabkan oleh gerak semu matahari dan laju penurunan suhu pada daerah ketinggian. Alih-alih membahayakan, fenomena ini memancing minat wisatawan domestik yang bisa jadi hanya melihat salju di televisi atau internet, datang untuk merasakan.
Menurut BMKG, fenomena ini akan berlangsung sampai dengan pertengahan Juli. Maka dari itu, apabila Anda tertarik untuk menyaksikan fenomena ini secara langsung, tidak ada salahnya Anda menjajal untuk bertolak ke Dieng. Tapi satu hal yang tak boleh dilupakan, suhu Dieng yang sangat dingin, terutama saat terjadi embun upas, siapkan baju tebal. Percayalah, saat tidak terjadi embun upas saja, suhu Dieng sudah superdingin, apalagi ketika fenomena itu datang.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga: Embun Upas Muncul Lagi di Dieng, BMKG: Akibat Monsun Australia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.