TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penerapan tiket Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu untuk naik ke area stupa bagi wisatawan lokal memang tengah ditunda oleh pemerintah. Namun Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Solo memprediksi akan ada kebijakan lanjutan terkait harga tiket tersebut.
Ketua Asita Solo Pri Siswanto mengatakan kebijakan baru diperlukan mengingat Candi Borobudur menjadi kawasan destinasi wisata super prioritas. "Ini memberikan semacam magnet baru untuk pengembangan kawasan sekitar," kata dia, Jumat, 10 Juni 2022.
Meski begitu, Siswanto mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan baru tersebut. Bahkan, jika ke depan harga tiket Candi Borobudur jadi dinaikkan, kondisi tersebut bisa memberikan dampak positif bagi destinasi lain.
"Harapannya bukan orang mengunjungi Candi Borobudur saja tapi juga memang harus mengunjungi zona-zona lain atau destinasi wisata lain," kata Siswanto.
Menurut Siswanto, sebelum akhirnya dilakukan penundaan perubahan harga tiket, rencana tersebut sempat membuat agen perjalanan wisata harus memutar otak untuk membuat paket wisata yang bisa dijangkau masyarakat. "Kalau bicara paket wisata, selama ini yang dibuat teman-teman travel agent rata-rata destinasi kunjungannya sampai naik candi. Pengunjung tetap mengagendakan sampai di puncak karena memang minat mereka untuk naik sampai puncak sangat tinggi," ujarnya.
Jika nantinya ada perubahan harga tiket Candi Borobudur, menurut Siswanto, maka akan mempengaruhi paket wisata yang dibuat oleh agen perjalanan. "Kalau selama ini dengan kondisi yang sebelumnya hampir semua wisatawan naik ke puncak candi. Dengan kebijakan yang baru pasti akan ada perubahan minat wisatawan," kata dia.
Saat ini, tarif yang berlaku untuk masuk sekaligus naik Candi Borobudur adalah Rp 50 ribu untuk wisatawan lokal. Namun saat ini, wisatawan belum diizinkan untuk naik ke area stupa.
Adapun alasan pemerintah menerapkan harga tiket Candi Borobudur adalah demi kelestarian candi yang telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO itu. Sebab, dilaporkan beberapa bagian candi mengalami kerusakan dan keausan batu.
Baca juga: Soal Tiket Candi Borobudur, Luhut Ungkap Pelibatan UNESCO
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.