TEMPO.CO, Bandung - Tim Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran menelusuri Desa Selasari di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Selama enam bulan, mereka mengeksplorasi gua-gua yang ada di kawasan karst atau batu kapur itu.
"Potensi guanya begitu melimpah sehingga penduduk setempat menyebutnya sebagai desa seribu gua," kata Hifzan Maulia Irfan dari tim Palawa Universitas Padjadjaran pada Sabtu, 16 April 2022. Bersama rekannya, Tiara Nurul Nabila, mereka memaparkan temuan di desa itu saat acara daring seminar nasional Pariwisata Berkelanjutan yang digelar Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran.
Hifzan Maulia Irfan dan Tiara Nurul Nabila memasuki desa itu sejak Agustus 2021 hingga Februari 2022. Dari hasil penelusuran mereka, terdapat lebih dari 48 gua di desa itu. Dari jumlah itu, belum semuanya menjadi objek wisata seperti yang sudah diterapkan pada Gua Lanang atau Gua Santirah. Pada kawasan cagar alam yang dekat desa itu, terdapat enam titik gua yang berpotensi sebagai destiasi wisata minat khusus.
Hifzan Maulia dan Tiara Nurul juga mengamati bagaimana para pemandu wisata lokal dalam mendampingi pengunjung. Mereka menaiki gua, memukul ornamen di dalamnya, dan mencuci muka. Kegiatan itu, menurut tim, bertentangan dengan etika masuk gua. "Bagi kami, gua seperti tempat suci. Tidak boleh membunuh apapun dan tidak meninggalkan apapun selain jejak kaki dan tidak mengambil apapun selain gambar," kata Hifzan.
Para pemandu wisata itu juga menceritakan mitos-mitos yang membuat pengunjung penasaran. Bumbu-bumbu cerita, misalkan di Gua Parat ada batu yang jika dinaiki, maka orang tersebut akan mudah naik haji dalam waktu dekat.
Dari 48 lebih gua yang diidentifikasi, tim Palawa Universitas Padjadjaran melakukan pemetaan digital di sepuluh gua, seperti di Gua Panggung. Citranya berupa penampakan gua tampak atas dan samping dalam dua dimensi dan tiga dimensi. Tim juga membuat peta informasi sepuluh gua itu. Contoh, Gua Parat yang memiliki empat mulut dengan salah satunya berpotensi mengakibatkan banjir di dalam gua.
Baca juga:
Mahasiswa Unpad Bikin Wisata Virtual Bandung Sambil Gaet UMKM
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.