Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Cuma Kernas dan Tebel Mando, Ini Oleh-oleh dari Natuna yang Jarang Diketahui

image-gnews
Pedek ikan teri yang difermentasi adalah salah satu oleh-oleh khas dari Natuna. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
Pedek ikan teri yang difermentasi adalah salah satu oleh-oleh khas dari Natuna. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
Iklan

TEMPO.CO, Batam - Membawa oleh-oleh setelah berlibur sudah menjadi tradisi bagi siapa saja. Wisatawan umumnya mencari hasil kerajinan tangan atau kuliner khas di tempat yang mereka kunjungi.

Jika berkunjung ke Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, simak apa saja buah tangan yang bisa kamu bawa dari sana. Pulau Natuna terletak paling utara di Selat Karimata. Pulau ini kerap dikunjungi oleh wisatawan domestik dan wisatawan dan mancanegara.

Pulau Natuna memiliki laut yang indah dan pesisir pantai yang berbatu. Pulau yang berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja ini juga memiliki puluhan jenis oleh-oleh. Sebagian besar terbuat dari kekayaan alam Natuna.

Toko oleh-oleh Kembang Jadi di Natuna. TEMPO | Yogi Eka Sahputra

Salah satu tempat membeli oleh-oleh adalah Toko Kembang Jadi di Jalan Datu Kaya, Ranai, Natuna. Untuk diketahui, toko oleh-oleh memang jarang dijumpai di Natuna. Salah satu yang terbesar adalah Toko Kembang Jadi ini. Wisatawan bisa memilih beragam cenderamata di toko tersebut.

Pemilik Toko Kembang Jadi, Linda Lestari mengatakan beberapa oleh-oleh khas Natuna. Di antaranya madu yang diambil langsung dari hutan Natuna oleh masyarakat setempat. Setelah itu, madu dititipkan ke toko oleh-oleh. "Satu botol madu khas Natuna seharga Rp 50 ribu," kata Linda kepada Tempo.

Pemilik Toko Kembang Jadi, Linda Lestari menunjukkan oleh-oleh khas Natuna bernama pedek yang terbuat dari fermentasi ikan teri. TEMPO | Yogi Eka Sahputra

Bagi yang ingin membawa buah tangan berupa hasil laut, bisa memilih olahan ikan, udang, cumi-cumi, dan sebagainya. Misalkan kerupuk atom yang terbuat dari ikan, kerupuk cumi hitam, kembang jadi bilis kering, pedek ikan teri yang difermentasi, udang kecil untuk nasi goreng, dan lainnya. "Kerupuk atom dan kerupuk cumi adalah favorit wisatawan," kata Linda.

Dia menjelaskan, tiada bagian ikan yang terbuang saat diolah menjadi oleh-oleh. Daging ikan sebagai bahan utama kerupuk atom dan tulang ikan menjadi kerupuk tulang ikan. Tak hanya buah tangan dari hasil laut, ada pula jenis kue khas Natuna. Wisatawan dapat memilih kue bangkit yang terbuat dari gula merah, santan kelapa, dan tepung. Bentuknya bulat dan padat seperti roti pada umumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lumpuk durian oleh-oleh khas Natuna. TEMPO | Yogi Eka Sahputra

Pilihan lainnya adalah shogun ubi, bubur pedas zainab, terasi asli natuna, dan segainya. "Natuna bukan cuma punya oleh-oleh kernas dan tabel mando saja," kata Linda.

Sebelum pandemi Covid-19, omzet Toko Kembang Jadi bisa mencapai puluhan juta rupiah setiap bulannya. Namun saat pandemi melanda, pendapatan otomatis turun karena jumlah wisatawa yang datang juga jauh berkurang.

Wisatawan yang berburu oleh-oleh adalah wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara dari Malaysia dan Singapura. "Sebagian besar pengunjung berasal dari Batam, Tanjungpinang, dan Medan," kata dia. Sebagian oleh-oleh di Toko Kembang Jadi, menurut Linda, dibuat sendiri oleh karyawannya dan ada pula yang dipasok oleh penduduk sekitar.

Kerupuk asin cumi-cumi adalah salah satu oleh-oleh khas Natuna. TEMPO | Yogi Eka Sahputra

Seorang wisatawan Natuna, Dani mengatakan hanya mengenal kernas dan tebel mando sebagai oleh-oleh khas Natuna. "Ternyata ada banyak macamnya dan unik-unik," kata Dani. "Rasanya saya ingin mencoba semuanya."

Baca juga:
Bawa Oleh-oleh Travelling, Pilih Makanan atau Suvenir?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

2 hari lalu

Anastasya Poetri tampil di BNI Java Jazz Festival 2023, Minggu, 4 Juni 2023. Dok. Anastasya Poetri
Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.


5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

2 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

3 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

3 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

3 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

4 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

4 hari lalu

Sejumlah petugas mengevakuasi seorang wisatawan yang meninggal dunia setelah hilang tenggelam terbawa arus ombak di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (22/4/2024). (ANTARA/HO-Tagana Pangandaran)
Wisatawan Asal Ciamis Jadi Korban Terbawa Arus Ombak di Pangandaran

Baru ditemukan satu dari dua wisatawan asal Ciamis sejak dilaporkan terseret arus ombak saat berenang di Pantai Barat Pangandaran.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

4 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.