Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Srigading Peninggalan Mataram Kuno Disiapkan Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Reporter

Bupati Malang M. Sanusi (kedua kanan) meninjau candi pada situs Srigading di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (15/3/2022). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Malang)
Bupati Malang M. Sanusi (kedua kanan) meninjau candi pada situs Srigading di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (15/3/2022). (ANTARA/HO-Humas Pemkab Malang)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPemerintah Kabupaten Malang akan menjadikan situs Srigading di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebagai destinasi wisata sejarah. Situs itu merupakan candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-10 Masehi.

Bupati Malang M. Sanusi mengatakan saat ini bentuk bangunan candi pada situs Srigading sudah terlihat. "Bentuknya sudah ketemu, nanti kita tata kembali. Saya harap nantinya bisa menjadi wisata sejarah yang ada di Malang," kata dia, Selasa, 15 Maret 2022.

Situs Srigading ditemukan kurang lebih pada 1985 dengan yoni dan sejumlah arca di atas gundukan tersebut. BPCB Jawa Timur telah memastikan bahwa bangunan itu candi yang menghadap ke arah timur atau Gunung Semeru dan untuk tempat peribadatan umat beraliran Hindu Siwaistis. Menurut penelitian sementara, situs itu dibangun oleh Raja Mpu Sindok dari Kerajaan Mataram Kuno.

Sanusi merencanakan pengelolaan situs Srigading sebagai tempat wisata sejarah dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sehingga bisa memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat sekitar. Pihaknya akan membantu sejumlah fasilitas pendukung pada bangunan candi yang telah dilakukan ekskavasi tiga kali tersebut.

"Kami akan pasang lampu penerangan di empat titik yang memakai tenaga Matahari, supaya terus terjaga dan terpelihara aman," kata Sanusi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Tim Ekskavasi Situs Srigading dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan saat ini dibutuhkan koordinasi lanjutan terkait dengan kelanjutan penggalian situs Srigading karena berada di lahan milik perorangan. "Kami melaporkan kebutuhan teknis, yaitu terkait dengan status lahan yang masih milik masyarakat. Lalu kebutuhan pengatapan dan pagar usai ekskavasi karena kondisi batu bata yang sudah lapuk dan tindakan mencari pola halaman," ujarnya.

Baca juga: Penyuka Sejarah, Ini 8 Situs Perang di Dunia yang Bisa Dikunjungi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Cerita Pembangunan Water Toren Kota Magelang: Berdiri Seabad Lalu, Berawal dari Wabah Penyakit

20 jam lalu

Water Toren Magelang, bekas penampungan air yang usianya lebih dari 100 tahun TEMPO/Arimbi HP
Cerita Pembangunan Water Toren Kota Magelang: Berdiri Seabad Lalu, Berawal dari Wabah Penyakit

Bangunan water toren sisa peninggalan Belanda itu masih berfungsi hingga sekarang.


Menyusuri Jejak Kejayaan Kota Padang Era Lampau di Batang Arau

6 hari lalu

Muara Batang Arau yang menjadi pusat pernigaan Belanda di Kota Padang pada abad 18. TEMPO/Fachri Hamzah
Menyusuri Jejak Kejayaan Kota Padang Era Lampau di Batang Arau

Pembangunan gudang-gudang oleh Belanda di muara Batang Arau mencerminkan peran penting Kota Padang sebagai pusat perdagangan pada masa itu.


Siap Dibuka Kembali, Lokananta Bakal Hadirkan Festival Bertabur 21 Artis Indonesia Lintas Generasi

7 hari lalu

Studio musik tertua di Indonesia, Lokananta, segera direvitalisasi dan dikembangkan menjadi lebih modern.  TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Siap Dibuka Kembali, Lokananta Bakal Hadirkan Festival Bertabur 21 Artis Indonesia Lintas Generasi

Lokananta memiliki nilai historis yang tinggi, memiliki properti intelektual hasil karya anak bangsa, dan merupakan cagar budaya yang harus dijaga.


Sleman Kukuhkan Desa Tanjung Sebagai Wisata Kesehatan, Ada Bangunan Cagar Budaya

13 hari lalu

 Joglo Tanjung, salah satu bangunan kuno berusia di atas 200 tahun di Desa Wisata Tanjung. Dok.istimewa
Sleman Kukuhkan Desa Tanjung Sebagai Wisata Kesehatan, Ada Bangunan Cagar Budaya

Sebelum dikukuhkan menjadi desa wisata kesehatan, Desa Tanjung sejak 2001 telah dicanangkan sebagai desa wisata budaya dan pendidikan.


Bumi Ageung Batutulis Segera Hadir, Tempat Wisata Sejarah Gratis Kota Bogor

15 hari lalu

Seorang pria sedang membaca tulisan aksara sunda kuno, di depan Prasasti Batutulis yang berdiri setinggi 151 cm, dengan lebar dasar 145 cm dan ketebalan antara 12-14 cm, Bogor, 24 Februari 2015. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Bumi Ageung Batutulis Segera Hadir, Tempat Wisata Sejarah Gratis Kota Bogor

Pembangunan Bumi Ageung Batutulis merupakan bagian dari ikhtiar Pemkot Bogor dalam memberi edukasi kepada warga.


Lengkungan Peninggalan Belanda di Jembatan Otista akan Jadi Spot Wisata Sejarah Kota Bogor

17 hari lalu

Tangkapan layar video Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau lengkungan Jembatan Otista yang diperkirakan dibangun tahun 1920 oleh Belanda. (ANTARA/Linna Susanti)
Lengkungan Peninggalan Belanda di Jembatan Otista akan Jadi Spot Wisata Sejarah Kota Bogor

Mempertahankan lengkungan itu tidak mengurungkan rencana membangun pondasi baru Jembatan Otista.


Pertahankan Lengkungan Jembatan Otista, Wali Kota Bogor Bima Arya: Titik Foto Wisatawan

19 hari lalu

Tangkapan layar video Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau lengkungan Jembatan Otista yang diperkirakan dibangun tahun 1920 oleh Belanda. (ANTARA/Linna Susanti)
Pertahankan Lengkungan Jembatan Otista, Wali Kota Bogor Bima Arya: Titik Foto Wisatawan

Meski pempertahankan lengkungan dari era Belanda itu, badan jembatan Otista akan tetap diperluas dengan membangun pondasi baru.


Kota Madiun Wacanakan Buka Lorong Bawah Tanah Peninggalan Belanda untuk Wisata Sejarah

31 hari lalu

Gedung Balaikota Madiun, Jawa Timur.
Kota Madiun Wacanakan Buka Lorong Bawah Tanah Peninggalan Belanda untuk Wisata Sejarah

Lorong bawah tanah itu disebut menghubungkan sejumlah objek vital di sekitar Kota Madiun.


Rumah Lahir Bung Karno Menjadi Destinasi Wisata Baru di Surabaya

35 hari lalu

Rumah kelahiran Presiden RI pertama Soekarno atau Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV No. 40 Kota Pahlawan, Jawa Timur. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)
Rumah Lahir Bung Karno Menjadi Destinasi Wisata Baru di Surabaya

Rumah lahir dan masa kecil Presiden RI pertama Soekarno atau Bung Karno menjadi destinasi wisata baru di Surabaya.


Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

42 hari lalu

Rumah kelahiran Tan Malaka di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. TEMPO/Fachri Hamzah
Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.