TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah memberikan waktu bagi sektor pariwisata untuk memikirkan bagaimana cara mereka mereka membangun kembali industri yang lebih baik untuk berbagai tipe wisatawan yang berbeda-beda.
Proses untuk mulai mengatasi emisi karbon serta ketersediaan pasokan tenaga kerja yang terlatih merupakan dua masalah utama yang dihadapi sektor pariwisata di saat perjalanan panjang mulai diminati kembali selama pandemi Covid-19 serta tuntutan untuk industri yang lebih berkelanjutan. "Saya pikir yang penting bagi kami adalah menetapkan standar tertentu, standar dasar, dengan kerangka waktu, untuk mengurangi emisi karbon, untuk pengelolaan limbah, mengurangi penggunaan air dan pemborosan makanan,” kata Ketua Pelaksana Singapore Tourism Board (STB) Keith Tan, dikutip dari Travel Weekly Asia.
Sekelompok eksekutif dari industri pariwisata yang berbicara pada webinar The Economist menyatakan telah menyoroti isu-isu tersebut. Terdapat kesepakatan secara umum bahwa pandemi telah memberikan waktu bagi industri pariwisata untuk mengatur ulang serta menyelami lebih dalam masalah-masalah seperti overtourism (jumlah wisatawan di sebuah destinasi wisata terlalu tinggi hingga mengganggu kehidupan warga setempat) agar memberikan kesempatan bagi destinasi wisata yang kurang dikenal untuk bersinar, serta menanggapi tuntutan para pelancong pasca pandemi yang sadar secara sosial. "Ada tanggung jawab pada semua pihak untuk menemukan cara untuk menyambut kembali pariwisata tanpa membebani sistemnya,” ujar CEO Pacific Asia Travel Association (PATA) Liz Ortiguera.
Berikut ini adalah beberapa tipe wisatawan yang diperkirakan akan muncul akibat pandemi:
Wisatawan serbaguna
Garis antara perjalanan korporat tradisional dan liburan semakin buram karena banyak orang bekerja jarak jauh. Perjalanan bisnis dan liburan akan menjadi sulit untuk dibedakan karena orang-orang membawa pekerjaan mereka dalam perjalanan. Industri pariwisata perlu memberikan reaksi untuk memenuhi berbagai kebutuhan wisatawan serbaguna.
Wisatawan holistik
Konsumen akan memiliki ketertarikan yang tinggi dalam melindungi lingkungan dan akan membuat pilihan berdasarkan liburan yang banyak pepohonan atau alam. “Membangun kembali pariwisata yang lebih baik, membutuhkan pengurangan dari overtourism di destinasi tertentu Asia,” kata Direktur Umum Departemen Pariwisata, Inovasi dan Olahraga Quenssland John Lee.
Wisatawan digital
Telah terdapat peningkatan kesadaran terhadap manfaat teknologi dalam mengurangi risiko interaksi manusia dan wisatawan. Generasi yang lebih tua juga menjadi lebih nyaman dengan penggunaan teknologi. Bagi pihak hotel, teknologi telah memajukan pengurangan limbah makanan dan penggunaan air juga listrik. "Di Singapura, bisnis-bisnis sedang membangun kemampuan mereka untuk menggunakan alat digital untuk menawarkan pengalaman lebih berkelanjutan untuk tamu," kata Tan STB.
Wisatawan yang menginap lama
Orang-orang menginginkan lebih banyak pariwisata lokal dan mereka juga ingin membatasi dampak negatif dari jejak kaki mereka pada ruang pariwisata tersebut. Satu cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan mengunjungi tempat-tempat yang kurang terpusat dalam waktu yang lebih lama. "Ini adalah perubahan mendasar besar yang terjadi di industri kita. Ini adalah perubahan yang dramatis dan kuat," ujar Direktur Kebijakan Global Airbnb Theo Yedinsky.
Wisatawan bersih
Para wisatawan, terutama mereka yang masih muda, akan menuntut perjalanan yang lebih bersih. Bagi industri perjalanan darat yang lebih luas sedang mencari cara untuk mengurangi emisi karbon, namun masalah ini sudah jelas lebih besar pada industri penerbangan tapi tak ada yang membicarakannya. "Penerbangan masih membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melebarkan sayapnya terhadap penggunaan bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan dan energi yang lebih bersih. Itu adalah masalah bagi semua pariwisata perjalanan, bahkan ketika kita beralih ke lebih banyak kereta api dan mode transportasi lainnya," jelas Kepala Eksekutif Dewan Pariwisata Berkelanjutan Global Randy Durband.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA | TRAVEL WEEKLY ASIA
Baca juga: Negara-negara Ini Telah Longgarkan Aturan Masuk Wisatawan Asing
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.