Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keunikan Balla Lompoa, Istana Raja-Raja Gowa di Makassar

Reporter

image-gnews
Warga berfoto di area Istana Balla Lompoa (Rumah Besar) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu 27 Oktober 2021. Istana Balla Lompoa yang didirikan pemerintahan Raja Gowa ke-31 pada tahun 1936 berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah seperti tombak, meriam kuno, mahkota, naskah aksara lontara, pakaian tradisional dan perhiasan peninggalan kerajaan Gowa dan menjadi salah satu objek wisata sejarah di Kabupaten Gowa. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Warga berfoto di area Istana Balla Lompoa (Rumah Besar) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu 27 Oktober 2021. Istana Balla Lompoa yang didirikan pemerintahan Raja Gowa ke-31 pada tahun 1936 berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda bersejarah seperti tombak, meriam kuno, mahkota, naskah aksara lontara, pakaian tradisional dan perhiasan peninggalan kerajaan Gowa dan menjadi salah satu objek wisata sejarah di Kabupaten Gowa. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istana atau Museum Balla Lompoa menjadi destinasi wisata favorit di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya berjarak kurang lebih tiga kilometer dari kota. Selain memiliki gaya arsitektur khas Bugis, museum ini juga memiliki cerita sejarah yang menarik untuk diketahui pengunjung. 

Seperti diketahui, Istana Balla Lompoa menjadi saksi sejarah tentang apa yang terjadi di masa lampau. Secara harfiah, Balla Lompoa berarti rumah besar atau rumah kebesaran yang ditinggali oleh raja. Bangunan khas ini pertama dibangun tahun 1936 oleh Raja Gowa XXXV I Mangimangi Daeng Matutu, Karaeng Bontonompo. 

Dapat dipahami, bahwa dulunya Balla lompoa merupakan kediaman raja sekaligus sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Gowa. Melansir dari berbagai sumber, pembangunan istana dan pusat kegiatan pemerintahan ini juga dilakukan sebagai bentuk penolakan Raja Gowa terhadap salah satu ayat Perjanjian Bongaya yang melarang untuk mendirikan perkampungan. 

Ditinjau dari aspek arsitektur, museum Balla Lompoa ini memiliki sejumlah keunikan. Sebuah penelitian berjudul “Balla Lompoa di Gowa ‘Kajian Arsitektur Tradisional Makassar” (2012) membeberkan bahwa Balla Lompoa berbentuk rumah panggung yang merupakan refleksi dari rumah adat pada masa Kerajaan Gowa. 

Karakteristik khas Balla Lompoa pada gilirannya tidak hanya berfungsi sekadar warisan budaya fisik dan jejak historis arkeologis dalam wujud teknofak dan ideofak. Selain itu, rumah adat Balla Lompoa terdiri atas tiga bagian, di antaranya yakni bagian atas yang disebut loteng atau pammakang, berfungsi sebagai plafon. 

Pada bagian tengah merupakan badan rumah disebut kale balla, berfungsi sebagai ruang tamu dan kamar tidur. Terakhir, yakni bagian bawah atau kolong rumah yang disebut passiringang yang berfungsi sebagai tempat kendaraan. Ketiga bagian tersebut sengaja dibangun untuk melambangkan falsafah hidup orang-orang Makassar dahulu yang bernama sulapa appa

Di dalamnya juga terdapat berbagai hiasan khas suku Bugis. Ragam hias pada bangunan Balla Lompoa, secara imaginatif merupakan kebesaran Kerajaan Gowa di masa lampau. Pada umumnya, ragam hias mempunyai pola dasar yang bersumber dari alam sekitar manusia. Ada ragam hias yang berbentuk tumbuh-tumbuhan (flora), berbentuk binatang (fauna), tulisan Arab atau kaligrafi dan benda-benda alam lainnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kawasan Balla Lompoa yang luasnya mencapai 2,6 hektare ini sebelumnya pernah dilakukan revitalisasi hingga rampung pada 2011 silam. Arifuddin Saeni, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Gowa, Pemerintah Kabupaten Gowa saat itu mengungkapkan bahwa usaha revitalisasi itu dimaksudkan untuk menjadikan museum Balla Lompoa sebagai rumah kayu terbesar di dunia. 

Revitalisasi ini bertujuan untuk mengaktualisasikan kembali jejak kejayaan masa lampau. Apalagi Kerajaan Gowa pernah mencapai masa keemasan sebagai kerajaan terbesar di belahan timur nusantara dan masih memiliki rekaman peradaban sejarah yang tersimpan dalam situs budaya Balla Lompoa atau Istana Kerajaan,” ujar Arifuddin dikutip Tempo dari humas.gowakab.go.id. 

HARIS SETYAWAN 

Baca: Biaya Revitalisasi Balla Lompoa Rp 15 Miliar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polsek Badau menggagalkan upaya penyelundupan puluhan Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang hendak bekerja di Negara Malaysia melalui jalur tidak resmi di wilayah Badau perbatasan Indonesia-Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Polsek Badau. (Teofilusianto Timotius)
Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).


Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

6 hari lalu

Penjual rempah-rempah menambah stok temulawak di lapaknya di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe merah dan kapulaga yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh itu meningkat dari 50 kilogram per hari menjadi satu kuintal per hari sejak pengumuman pasien positif terjangkit virus corona COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.


Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

6 hari lalu

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menemui Presiden Jokowi di Istana Negara.
Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran menemui Presiden Jokowi pada Rabu malam di Istana. Apa yang dibahas?


Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

9 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur


CEO Apple Tim Cook Temui Jokowi di Istana: Good Morning

15 hari lalu

CEO Apple Tim Cook menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
CEO Apple Tim Cook Temui Jokowi di Istana: Good Morning

Tim Cook tiba di kawasan Istana sekitar pukul 08.55 WIB.


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

16 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

16 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

16 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

17 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu


Pesan Jokowi untuk Nenek Berkursi Roda di Istana Negara

21 hari lalu

Suasana antrean warga di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu, 10 April 2024. Sempat terjadi kericuhan lantaran pengunjung memaksa masuk ke dalam Istana Negara. TEMPO/Yohanes Maharso
Pesan Jokowi untuk Nenek Berkursi Roda di Istana Negara

Magdalena, penyandang disabilitas berusia 75 tahun, rela antre tiga jam untuk bertemu Jokowi.