TEMPO.CO, Yogyakarta - Puluhan wali kota se-Indonesia yang tengah menghadiri agenda rapat kerja teknis
Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang dipusatkan di Yogyakarta pekan ini diajak menjajal sejumlah trek wisata sepeda yang disiapkan pemerintah setempat pada Kamis, 14 Oktober 2021.
Para wali kota itu dijamu Pemerintah Kota Yogyakarta menempuh salah satu dari lima rute sepeda wisata yang panjangnya sekitar 5,2 kilometer. Dengan rute dari Taman Parkir Ngabean di barat Malioboro, mengarah ke selatan menuju Magangan, melewati perkampungan Tamansari di area Jeron Beteng Keraton, pusat gudeg Wijilan, lalu memasuki Malioboro dan berakhir di Taman Pintar.
"Jalur wisata sepeda di Kota Yogya sebenarnya ada lima rute, namun kali ini hanya satu rute saja yang ditempuh," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang turut mendampingi para wali kota itu.
Heroe menjelaskan, rute pertama jalur wisata sepeda Yogya memiliki tema Romansa Kota Lawas dengan jarak sepanjang 13,33 kilometer. Rute Kota Lawas ini mulai dari kantor Dinas Pariwisata Kota Yogya menuju jalan Jendral Sudirman, jalan Sajiono, Juandi, Ipda Tut Harsono, Kusumanegara, kemudian menyusuri Kotagede dan berakhir di Bendungan Lepen.
Adapun rute sepeda wisata kedua adalah rute Tilik Jeron Beteng yang totalnya sepanjang 8,68 kilometer. Rute ini mulai dari Pasar Pakuncen, menyusuri kampung Ketanggungan, Sindurejan, Suryodiningratan, Magangan dan finish di Plaza Pasar Ngasem.
"Rute Tilik Jeron Beteng ini menyusuri situs Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang menjadi kediaman Raja Sri Sultan Hamengkubuwono X," kata Heroe.
Adapun rute ketiga adalah rute Jajah Kampung Susur Sungai dengan jarak total sepanjang 6,55 kilometer. Di mulai dari jalan Jendran Sudirman, menuju jalan Gondolayu melewati Tugu Yogya, lalu menyusuri kampung Karangwaru, kampung Bener dan berakhir di Museum Pengeran Diponegoro.
Untuk rute keempat bernama Jajah Kampung 2 sepanjang 6,52 kilometer. Rute ini menawarkan eksotisme bangunan kuno peninggalan Belanda yang masih banyak ditemukan di Kota Yogyakarta mulai dari Museum Wiratama, bengkel kereta Balai Yasa hingga makam tokoh Wijaya Brata.
"Dalam rute ke empat ini para pesepeda juga bisa menemukan kampung kerajinan Jogja yakni sentra batik jumputan, wayang karakter bahkan juga kerajinan cosplay yang sudah diekspor hingga manca negara," kata Heroe.
Sedangkan rute kelima adalah rute Taman Pintar sepanjang 6,17 kilometer. Rute ini adalah rute yang membawa perjalanan dari Taman Pintar yang berada di pusat Kota Yogya menuju selatan dan berakhir di Terminal Induk Giwangan, perbatasan dengan Kabupaten Bantul.
Heroe berharap momentum bersepeda para wali kota se-Indonesia di Yogya ini bisa menjadi ajang pemulihan wisata pascapandemi. "Semoga kebiasaan sehat bersepeda juga terus dibiasakan, dinikmati, dipelihara agar dapat berubah menjadi sebuah kebiasaan atau budaya baru di masyarakat," kata dia.
Wali Kota Bogor yang juga Ketua APEKSI Bima Arya Sugiarto mengatakan dirinya sangat menikmati gowes bersepeda di Yogyakarta karena jalannya halus dan pemandangan kotanya unik. "Sejak tiba di Jogja beberapa hari lalu, sebenarnya saya sudah mencoba rute yang cukup menanjak di Kulonprogo atau yang dikenal dengan Jalur Lunamaya itu," kata dia.
Jalur Lunamaya yang dimaksud adalah sebuah trek bernuansa pedesaan di Kecamatan Nanggulan, Kulonprogo yang dilatari pemandangan perbukitan, hamparan sawah dan saluran irigasi yang pernah menjadi trek wisata sepeda aktris Luna Maya saat ke Yogyakarta.
Baca juga: Wisata Gowes Diminati, Yogyakarta Diminta Rancang Paket Harga Pandemi