Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Syarat PeduliLindungi di Gembira Loka, Pengunjung Bawa Anak Tak Bisa Masuk

image-gnews
Petugas Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta menolak pengunjung yang membawa balita. Mereka hendak masuk saat uji coba pembukaan pada Senin, 13 September 2021. Dok. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Petugas Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta menolak pengunjung yang membawa balita. Mereka hendak masuk saat uji coba pembukaan pada Senin, 13 September 2021. Dok. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat wisatawan masuk ke Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta berakibat masih sepinya jumlah pengunjung akhir pekan ini. Jika dipersentase, hanya 25 persen wisatawan yang bisa masuk Gembira Loka dan 75 persennya gagal.

"Jumlah pengunjung yang boleh masuk hari ini hanya 130 orang, sedangkan yang ditolak masuk karena tak lolos berdasarkan aplikasi PeduliLindungi 607 orang," kata Manager Pemasaran Gembira Loka, Yosi Hermawan, Ahad, 19 September 2021.

Yosi mengatakan wisatawan yang ditolak masuk itu sebagian besar dari luar Yogya seperti Cirebon, Bandung, Kediri, Solo, dan wilayah Jawa Tengah lainnya. Mereka yang tak bisa masuk itu rata-rata karena membawa anak kecil yang usianya belum cukup untuk vaksinasi Covid-19 atau di bawah 12 tahun.

“Rata-rata pengunjung yang bawa anak di bawah usia 12 tahun atau belum divaksin merasa keberatan karena tidak boleh masuk,” kata Yosi yang menyebut situasi kunjungan akhir pekan ini tak lebih baik dibanding saat uji coba pertama awal pekan ini yang mencatat kunjungan 34 wisatawan saja.

Gembira Loka berharap ada solusi dari pemerintah terkait uji coba pembukaan wisata di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 ini. “Karena segmentasi pariwisata Yogyakarta itu bagaimanapun didominasi kalangan keluarga, pasti membawa anak kecil. Kami berharap ada evaluasi kebijakan dari pemerintah pusat agar sama-sama menguntungkan baik untuk destinasi maupun pelaku pariwisata,” kata Yosi.

Situasi kebijakan yang menerapkan sistem pembatasan mobilitas berdasarkan pelat nomor kendaraan ganjil genap dinilai juga kian menambah ruwet dan semakin menurunkan kunjungan, termasuk di Gembira Loka.b"Seharusnya kebijakan ganjil-genap itu diterapkan di objek-objek wisata yang vital saja. Yang tidak menerapkan aplikasi PeduliLindungi," kata Yosi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebab, jika diterapkan di Gembira Loka, dinilai kian memberatkan destinasi jenis wahana keluarga itu. Terlebih, ujar Yosi, Gembira Loka pun
dinilai sudah optimal menyaring pengunjung secara otomatis dengan QR code PeduliLindungi.

"Jika aturan aplikasi PeduliLindungi ditambah dengan sistem ganjil genap itu maka semakin memberatkan pengelola obyek wisata," kata Yosi.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menuturkan agar destinasi wisata di masa PPKM Level 3 ini segera membereskan berbagai persyaratan untuk diajukan bisa uji coba ke pemerintah pusat. Salah satunya mengurus sertifikasi Cleanliness, Health, Safety and Enviromental Sustainability (CHSE) dari Kementerian Ekonomi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di samping membereskan QR Code aplikasi PeduliLindungi di Kementerian Kesehatan.

"Serifikat CHSE dan aplikasi PeduliLindungi merupakan syarat wajib pembukaan destinasi wisata," ujar Wahyu. Ia mencontohkan Taman Pintar yang sudah memenuhi standar penerapan protokol kesehatan dari Pemerintah Kota Yogya, namun belum mengantongi CHSE.

Baca jugaMasuk Hutan Pinus Mangunan Pakai PeduliLindungi, Pengunjung Terkendala Sinyal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 hari lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara


Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

2 hari lalu

Patung Yesus tertinggi di dunia yang terletak di Bukit Sibea-bea, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Senin, 29 April 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba


6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

2 hari lalu

Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme


Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

4 hari lalu

Rakit bambu mengantar wisatawan menuju Candi Cangkuang, Garut, Jabar, 27 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.


NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

5 hari lalu

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

Sebagai tujuan wisata nasional berkomitmen menjaga destinasi tetap bersih dan nyaman.


Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

6 hari lalu

Kowloon Motor Bus Hong Kong. Unsplash.com/Wanghao Shang
Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan


Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

7 hari lalu

Moulin Rogue Paris. Instagram.com/@moulinrougeofficiel
Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889


Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

8 hari lalu

Suasana benteng Hisor yang berada di komplek kota tua Hisor (Hissar), Tajikistan, Selasa 10 September 2019. Menurut Kepala Museum Hisor, Akmal Hamido, Hisor  dulunya merupakan ibu kota Tajikistan sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian. Penjelajah dunia Marcopolo serta penakluk dunia Alexander Agung dan Jenghis Khan pernah singgah di kota ini. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?


Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

9 hari lalu

Seorang anak mencoba wahana baru Flight Academy, kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta. (dok. Traveloka)
Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan


Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

9 hari lalu

Solusi Sampah Kabupaten Sumenep, Ubah Daerah Sampah Jadi Destinasi Pariwisata

Achmad Fauzi berhasil mengubah daerah sampah menjadi destinasi wisata.