TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Taman Wisata Candi atau PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko melakukan uji coba pembukaan dengan menerapkan protokol kesehatan dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, pada Sabtu, 18 September 2021. Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono menyampaikan, baik petugas, pedagang di destinasi wisata, sampai wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan dan memindai kode unik lewat aplikasi Peduli Lindungi.
"Kami membatasi jumlah pengunjung di Borobudur maupun Prambanan hanya 7.500 orang. Itu sudah termasuk petugas, wisatawan, dan pedagang," kata Edy pada Jumat, 17 September 2021. Mereka juga harus dalam keadaan sehat dengan suhu tubuh di bawah 37,3 derajat Celcius. Dan sebelum masuk wajib check-in dengan cara memindai QR code menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Berikut titik scan barcode aplikasi PeduliLindungi di kawasan Candi Borobudur:
- Kantor Unit Borobudur
- Pendopo Manohara Resto
- Kantor Unit Pertamanan
Para pedagang di kawasan Candi Borobudur dapat memindai kode unik di dua titik, yakni:
- Pintu tiga untuk pedagang area luar
- Pintu lima untuk pedagang di kawasan Sentra Kerajinan Makanan Borobudur (SKMB)
Sementara titik scan barcode aplikasi PeduliLindungi di kawasan Candi Prambanan adalah:
- Kantor Unit Prambanan
- Pos B bagi kunjungan tamu
- Pos C bagi pegawai Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
- Pintu masuk pedagang area Prambanan Resto
Edy menjelaskan, persebaran QR code ini demi mengantisipasi kerumunan atau penumpukan wisatawan yang hendak memindai dengan aplikasi PeduliLindungi di satu titik. Pemerintah mengizinkan dua destinasi wisata yang dikelola oleh PT TWC untuk uji coba pembukaan. PT TWC sebagai BUMN pengelola destinasi wisata berbasis cagar budaya mengklaim telah menerapkan standar sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3, dan Level 2 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali.
Edy Setijono mengatakan pengelola destinasi wisata harus mengubah paradigma pariwisata di masa kenormalan baru. Paradigma itu adalah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan bukan lagi mengejar target kunjungan wisatawan dalam jumlah banyak.
PT TWC telah mengantongi sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) atau CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dalam aturan protokol kesehatan yang baru, PT TWC juga menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi wisatawan dan karyawan di Taman Wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Marketing and Service Director PT TWC, Hetty Herawati menambahkan, persiapan pembukaan kali ini tidak hanya berlangsung di lokasi destinasi wisata saja, namun juga di dunia maya. Mereka mengkampanyekan #tAMANcandiborobudur dan #tAMANcandiprambanan di sosial media.
Baca juga:
Sebab Aturan Ganjil Genap Tak Mempan Mencegah Wisatawan Masuk Kota Yogyakarta