Tingkat kematangan buah pisang juga harus diperhatikan sebelum diolah menjadi gulai. Dalam pembuatan Gulai Pisang dipilih buah pisang yang keadaannya Manih Jao atau masih mengkal.
Selain Gulai Pisang, ada juga beberapa kuliner gulai lainnya yang berbahan dasar dari buah-buahan, seperti gulai nanas, gulai jantung pisang, gulai mangga ambacang, gulai papaya dan lainnya. Semua bahan-bahan pembuatannya sama, hanya bahan dasarnya saja yang berbeda.
3. Lapek Barujui
Kuliner manis Lapek cukup populer di Sumatra Barat maupun di Riau. Biasanya kue tradisional yang terbuat dari tepung ketan dan diisi dengan berbagai macam isian ini dibungkus kecil-kecil menggunakan daun pisang yang dibentuk prisma atau segitiga.
Nah, makanan ini juga ditemukan di Nagari Pakandangan, bedanya masyarakat di sana membungkus makanan ini dengan daun pisang yang diikat di setiap ujungnya menggunakan tali dari serat batang pisang.
Karena bentuknya yang mirip pocong, tak jarang Lapek Barajuik ini disebut juga dengan nama Lapek Pocong. Lapek Barujui ini berasal dari Kampung Aro yang dulunya merupakan salah satu Korong (dusun) di nagari Pakandagan. Semenjak tahun 1960-an, Korong Kampung Aro tidak lagi termasuk ke dalam nagari Pakandangan.
Hal tersebut terjadi lantaran adanya pemekaran desa antara Pakandangan dan Koto Tinggi. Sehingga Kampung Aro masuk ke daerah nagari Koto Tinggi. Kendati demikian, makanan Lapek Barujui tetap dikenal sebagai makanan khas yang berasal dari nagari Pakandangan.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Lapek Barujui ini terdiri dari pisang, tepung pulut, tepung terigu, gula eneu atau saka aren (gula aren), gula pasir, garam, kelapa parut, santan, kacang tanah dan daun pisang. Salah satu ciri khas Lapek Barujui adalah mempunyai isi di dalamnya berupa parutan kelapa yang dimasak dengan gula aren.
Dalam proses pengukusan Lapek Barujui masih menggunakan tungku api tradisional. Tujuannya agar aroma dan rasa khasnya dapat terjaga. Lapek Barajui sering dijumpai di pasar Pakandangan, biasanya dijual satu rentengan dengan harga Rp 10 ribu.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: 4 Rahasia Memasak Rendang ala Minang