Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malioboro Yogyakarta Buka Bukan Buat Wisatawan, PKL Sisi Timur Barat Beda Haluan

image-gnews
Suasana PPKM Level 4 di kawasan Malioboro Yogyakarta, pada Senin, 26 Juli 2021. Sejumlah toko sudah mulai buka, namun masih sepi pengunjung. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Suasana PPKM Level 4 di kawasan Malioboro Yogyakarta, pada Senin, 26 Juli 2021. Sejumlah toko sudah mulai buka, namun masih sepi pengunjung. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah memang sudah melonggarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Di Yogyakarta, statusnya berubah dari PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4.

Dengan pelonggaran itu, akses ke jantung wisata Yogyakarta, Malioboro mulai dibuka. Namun demikian, wisatawan yang datang bisa dihitung dengan jari.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta, Noviar Rahmad mengatakan suasana Malioboro masih sepi karena akses jalan menuju kawasan itu baru dibuka sekitar sepertiganya saja. "Sekarang kalau Malioboro dibuka penuh, yang akan datang siapa? Sebab wisatawan dari luar Yogyakarta juga belum boleh masuk karena kebijakan penyekatan masih berlangsung," kata Noviar Sabtu 31 Juli 2021.

Akses di Malioboro dibuka tak penuh, Noviar menjelaskan, bukan bertujuan membuka jalan bagi wisatawan. Akses itu dibuka untuk memberi jalan bagi penduduk Yogyakarta beraktivitas di sekitar kawasan Malioboro yang selama ini harus memutar jauh. "Orang Yogyakarta kalau lewat Jalan Malioboro bukan untuk wisata atau belanja, tetapi untuk keperluan lain," ucapnya.

Suasana Jalan Malioboro Yogyakarta saat PPKM Level 4 pada Senin, 26 Juli 2021. Jalan Malioboro sudah bisa dilewati, namun masih lengang. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Sepanjang pembatasan akses wisatawan dari luar Yogyakarta belum berakhir, maka kawasan Malioboro tetap akan lengang karena tidak akan ada yang datang. Lagipula kebijakan PPKM Level 4 yang berakhir pada Senin, 2 Agustus 2021, juga masih diikuti berbagai ketentuan pembatasan jam operasional usaha tertentu.

Dia mencontohkan, usaha makan lesehan dan warung makan tutup pukul 20.00 WIB dan maksimal makan minum hanya tiga orang dengan durasi 20 menit. "Pemerintah Kota Yogyakarta juga masih memadamkan semua lampu Malioboro dan ruang publik lain mulai jam 20.00 agar tak ada kerumunan," kata dia.

Noviar menegaskan petugas Satpol PP DI Yogyakarta belum mengendurkan pengawasan dan penindakan selama perpanjangan PPKM Level 4. "Hari ini kami masih membubarkan kerumunan di berbagai titik, seperti warung makan yang melanggar ketentuan," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pantauan Tempo, suasana Malioboro sudah cukup ramai di akhir pekan ini. Para pedagang kaki lima atau PKL di sisi barat yang berjualan batik dan pakaian telah membuka lapak mereka di sepanjang pedestrian. Namun di jalur pedestrian sisi timur yang biasanya dipenuhi pedagang kuliner, seperti lesehan, tampak kosong melompong.

Suasana lengang di sisi timur Malioboro ini karena kebijakan PPKM Level 4 yang mengatur segala aktivitas usaha di situ tutup pukul 20.00 WIB. Sementara pedagang kuliner lesehan biasanya mulai buka pada petang atau seusai maghrib. Sejumlah perwakilan PKL Malioboro pada Jumat, 30 Juli 2021, sempat menggelar aksi memasang bendera putih tanda berkabung di kawasan itu.

Mereka memprotes beberapa kebijakan, di antaranya rencana bantuan permodalan yang disiapkan pemerintah yang disinyalir tidak akan merata untuk sebelas anggota koperasi PKL. Mereka juga menyayangkan belum bisa bergeraknya PKL kuliner karena aturan PPKM.

"Ada sembilan koperasi PKL Malioboro belum berbadan hukum sehingga kemungkinan tidak bisa mendapatkan bantuan modal bank. Kami minta kebijaksanaan pemerintah," kata Sujarwo, Presidium PKL Malioboro. Aksi pasang bendera putih itu ditentang kelompok PKL Malioboro lainnya, seperti Pelmani dan Tri Dharma.

Melalui video, Ketua PKL Pelmani, Slamet Santoso membantah aksi pasang bendera putih itu murni dari PKL Malioboro. "Itu dari oknum di luar PKL Malioboro. Kami mematuhi dan mengikuti instruksi Ngarsa Dalem (Raja Keraton yang juga Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X)," kata Slamet.

Baca juga:
Curhat Pelaku Wisata ke Putri Keraton Yogyakarta: Barang Digadai untuk Bertahan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

12 jam lalu

Razia Jam Malam Anak di Kota Yogyakarta digencarkan selama bulan Ramadan 2024 untuk mencegah kejahatan jalanan. (Dok. Istimewa)
Razia Jam Malam di Yogyakarta selama Ramadan, Anak Usia Sekolah jadi Sasaran

Razia jam malam di Yogyakarta untuk mengantisipasi kejahatan dan kekerasan jalanan atau klitih yang berulang, pelakunya sering kali di bawah 18 tahun.


7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

22 jam lalu

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
7 Pilihan Bus Rute Bogor-Yogyakarta dengan Harga Terjangkau

Ada beberapa pilihan bus rute Bogor Yogyakarta yang bisa Anda coba. Harga tiketnya mulai dari Rp180 ribu saja. Ini informasi lengkapnya.


Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

2 hari lalu

Sederet menu berbuka puasa di Candi Ratu Boko dan Prambanan. (Dok. Istimewa)
Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati

Wisatawan yang menunaikan ibadah puasa di Yogyakarta, ada sejumlah spot menarik untuk ngabuburit dan berbuka puasa yang jadi pilihan. Salah satunya di Candi Ratu Boko maupun di Candi Prambanan, Sleman Yogyakarta.


Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

3 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

3 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.


Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

3 hari lalu

Sebuah loko kereta api terjebak banjir di  emplasemen Stasiun Tawang Bank Jateng, Semarang, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir melumpuhkan aktifitas di stasiun ini, rute kereta yang melintasi kota Semarang dialihkan ke jalur selatan Jawa Tengah. Foto : Budi Purwanto
Banjir Semarang Surut Akhir Pekan Ini, Perjalanan Kereta Api Area Daop 6 Yogyakarta Kembali Normal

Bersamaan dengan surutnya banjir Semarang, Daop 6 kembali menjalankan kereta api yang sempat dihentikan operasinya.


Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

3 hari lalu

Masyarakat berdatangan ke Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Masjid Jogokariyan. Dok. Istimewa
Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta

Ini sejumlah tempat menarik di Yogyakarta untuk ngabuburit


97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

3 hari lalu

Rumah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta (ANTARA/HO-BPBD Bantul)
97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret


Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

4 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Cuaca Ekstrem Timbulkan Kerusakan di Empat Kabupaten Yogyakarta

BMKG pada Rabu telah mengeluarkan peringatan dini potensi bencana cuaca ekstrem yang akan terjadi di wilayah Yogyakarta pada 14-16 Maret.


Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

4 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

Salah satu yang diserukan massa aksi di Yogyakarta itu adalah menolak hasil Pemilu 2024 yang diwarnai berbagai pelanggaran.