Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendapatan Hilang Akibat Pandemi, Lahan Kawasan Wisata Gunung Kuniran Dijual

Reporter

image-gnews
Pelaku wisata Gunung Kuniran di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, kibarkan bendera putih. (Foto ANTARA/HO- Rifki Ali 666)
Pelaku wisata Gunung Kuniran di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, kibarkan bendera putih. (Foto ANTARA/HO- Rifki Ali 666)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi pandemi Covid-19 telah membuat kawasan wisata Gunung Kuniran di Dusun Pandu, Desa Hargorejo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta kehilangan kunjungan wisatawan.Tak pelak hal itu membuat nihilnya pemasukan sehingga pengelola memutuskan untuk menjual lahan di kawasan itu.

Pemilik objek wisata Gunung Kuniran, Rahmat Prasetyo mengatakan ia berencana menjual sebagian lahan yang telah memiliki sertifikat hak milik (SHM) itu. Luas totalnya 2,8 hektare.

"Rencananya saya jual hanya 1,5 hektare sampai dengan dua hektare. Namun, jika ada pembeli atau investor yang berminat membeli seluruhnya, bisa saja dilakukan. Namun, dengan sejumlah syarat," kata Rahmat, Kamis, 29 Juli 2021.

Jika pembeli hendak membeli seluruh lahan, ia mensyaratkan investor harus melibatkan masyarakat di sekitar objek wisata Gunung Kuniran. Selama ini, menurut Rahmat, masyarakat berkontribusi terhadap kemajuan objek wisata Gunung Kuniran.

Mereka tergabung dalam paguyuban Gunung Kuniran yang beranggotakan sekitar 45 orang. "Saya ingin warga tetap dilibatkan dalam pengelolaan objek wisata gunung Kuniran. Walaupun nanti kepemilikannya bukan lagi atas nama saya," kata Rahmat.

Kawasan wisata Gunung Kuniran sudah beroperasi sejak 2018. Menurut Rahmat, sudah cukup banyak wisatawan yang mengetahui objek wisata itu.

Di sana, wisatawan bisa menikmati keindahan alam sambil menyantap kuliner atau kopi. Ada juga spot foto dan atraksi outbound.

Namun, kata Rahmat, Gunung Kuniran sebenarnya belum utuh menjadi sebuah destinasi wisata. "Pengembangan belum 100 persen. Fokus di pembangunan jalan. Paling bisa dikatakan baru 15 persen. Padahal, pengembangan kawasan Gunung Kuniran membutuhkan biaya yang besar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Joko Mursito mengatakan hal tersebut sudah ranah pengelola dan pemilik lahan. Terlebih, lahan wisata Gunung Kuniran juga dimiliki secara pribadi.

Meski begitu, Joko berharap pengembangannya bisa berlanjut dengan melibatkan masyarakat sekitar. Sebab, kawasan wisata Gunung Kuniran memiliki prospek yang cukup bagus dan memiliki ciri khas tersendiri. "Sebenarnya kami  berharap dilanjutkan siapapun yang membelinya nanti," ujarnya.

Baca juga: Kawasan Kumuh di Lhokseumawe Ini Kini Berubah Jadi Destinasi Wisata

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

3 hari lalu

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.


Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

6 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

44 hari lalu

Rumah tertimpa tiang listrik yang roboh akibat cuaca ekstrem di Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta (ANTARA/HO-BPBD Bantul)
97 Rumah Rusak di DIY, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi sampai 16 Maret

Sebanyak 97 rumah rusak akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang di DIY pada Kamis. Masih berpotensi terjadi sampai 16 Maret


Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

28 Februari 2024

Pantai Tiga, Setangi, Desa Malaka, kec. Pemenang, Lombok Utara. (Dok. BPPD NTB)
Destinasi Wisata Alam Terbaik Dunia 2024, Pulau Lombok Kembangkan Green Tourism

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa wisata alam adalah magnet utama yang mendatangkan wisatawan ke Pulau Lombok


15 Wisata Alam di Jakarta, Ada Taman Kota hingga Hutan Mangrove

12 Februari 2024

Berikut rekomendasi wisata alam di Jakarta untuk melepaskan penat, seperti Hutan Kota Srengseng, Taman Suropati, dan Tebet Eco Park. Foto: Canva
15 Wisata Alam di Jakarta, Ada Taman Kota hingga Hutan Mangrove

Berikut rekomendasi wisata alam di Jakarta untuk melepaskan penat, seperti Hutan Kota Srengseng, Taman Suropati, dan Tebet Eco Park.


Jelajah Wisata Alam di Kota Kinabalu, dari yang Ekstrem, Menegangkan hingga yang Eksotis

11 Februari 2024

Menikmati sunset yang indah dan menakjubkan di pantai Tanjung Aru, Kinabalu, Sabah Malaysia. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO.
Jelajah Wisata Alam di Kota Kinabalu, dari yang Ekstrem, Menegangkan hingga yang Eksotis

Di Kota Kinabalu banyak destinasi wisata alam yang menantang sekaligus menawarkan keindahan alam dan memberikan pengalaman yang menakjubkan.


Ruas Jalan Inpres di Yogyakarta Permudah Akses Wisata, Aspek Keselamatan Jadi Prioritas

31 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Presiden Joko Widodo saat meresmikan ruas Jalan Inpres Daerah di Jalan Wonosari - Mulo, Karangrejek, Gunungkidul Selasa, 30 Januari 2024. (Dok.istimewa)
Ruas Jalan Inpres di Yogyakarta Permudah Akses Wisata, Aspek Keselamatan Jadi Prioritas

Sebagai kawasan destinasi wisata, akses jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY menjadi kebutuhan vital.


Ganjar Tanya Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis? Ini Jawaban Ibu Lilik

29 Januari 2024

Calon Presiden Ganjar Pranowo berorasi di Alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Minggu (28/1). (ANTARA)
Ganjar Tanya Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis? Ini Jawaban Ibu Lilik

Saat kampanye akbar di Kulon Progo, Ganjar bertanya kepada salah seorang ibu: Pilih sekolah gratis atau makan gratis? Ini jawabannya.


Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulon Progo, Yenny Wahid: Kita Hormati Pemimpin Negara tapi Lebih Cintai Rakyat Jelata

28 Januari 2024

Putri Gus Dur, Yenny Wahid menghadiri Hajatan Rakyat di Alun Alun Wates Kulon Progo Minggu (28/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulon Progo, Yenny Wahid: Kita Hormati Pemimpin Negara tapi Lebih Cintai Rakyat Jelata

Di negara hukum, ujar Yenny Wahid yang hadir dalam kampanye Ganjar-Mahfud, tidak ada yang boleh diistimewakan.


Berpotensi Membahayakan, Yogyakarta Gencar Pangkas Pohon Tua di Kawasan Wisata

18 Januari 2024

Pemangkasan pohon tua di kawasasan wisata heritage Kotabaru Kota Yogyakarta. Dok. istimewa
Berpotensi Membahayakan, Yogyakarta Gencar Pangkas Pohon Tua di Kawasan Wisata

Pemangkasan difokuskan pada pohon-pohon tua, seperti yang banyak terdapat di kawasan heritage Kotabaru juga alun-alun Keraton Yogyakarta.