Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Idul Adha, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Terima Ubarampe Bertahap dalam 5 Hari

image-gnews
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta membawa ubarampe rengginang sebagai ganti Garebeg Hari Raya Idul Adha pada tahun ini. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Abdi Dalem Keraton Yogyakarta membawa ubarampe rengginang sebagai ganti Garebeg Hari Raya Idul Adha pada tahun ini. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Yogyakarta tetap membagikan ubarampe atau sesaji berupa lauk pauk kepada para abdi dalem pada peringatan Hari Raya Idul Adha tahun ini. Hanya saja, pembagian ubarampe yang biasanya habis dibagi dalam sehari, kini diberikan secara bertahap.

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura atau Kepala Lembaga Sekretariat Keraton Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono mengatakan ubarampe akan dibagikan mulai hari ini, Selasa sampai Sabtu, 20 - 24 Juli 2021. "Kami membagikan ubarampe secara bertahap untuk menghindari kerumunan karena masih masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat," kata Condrokirono, Selasa 20 Juli 2021.

Prosesi pembagian ubarampe sebelumnya saat masih pandemi Covid-19 ataupun sebelum pagebluk, berlangsung dalam satu momentum saja, yakni bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Namun seiring naiknya kasus Covid-19 di Yogyakarta akhir-akhir ini, proses pembagian ubarampe kian ketat.

Bukan memperpanjang durasi pembagian ubarampe, Ratu Condrokirono menjelaskan, jumlah abdi dalem yang menerima juga dibatasi, bukan dikurangi. Tahun lalu, pembagian ubarampe saat Idul Adha hanya diwakili oleh koordinator kelompok abdi dalem, bukan setiap atau satu per satu abdi dalem menerimanya.

"Prosesi pembagian ubarampe Garebeg Besar kali berlangsung dengan sangat hati-hati, mengingat masih dalam suasana pandemi Covid-19 dan masa PPKM Darurat," ujar putri kedua Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, itu. Condrokirono melanjutkan, ubarampe gunungan dalam prosesi Idul Adha sebelum pandemi dikirim dan dibagikan ke Keraton Pura Pakualaman dan Kompleks Kantor Gubernur Kepatihan pada hari yang sama. Kali ini pengambilan ubarampe dilakukan pada hari yang berbeda.

Kendati waktu pembagian ubarampe terjadi selama lima hari, Ratu Condrokirono mengatakan, cara itu tak mengurangi esensi pelaksanaan Grebeg sebagai ungkapan syukur dan sedekah dari raja kepada kerabat dan rakyat. "Prosesi ini juga menjadi wujud konsistensi keraton Yogyakarta dalam menjaga tradisi leluhur, meski dalam keterbatasan selama pandemi Covid-19," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keraton Yogyakarta pada Idul Adha tahun kedua saat pandemi ini masih meniadakan peringatan Garebeg Besar yang biasanya diisi arak-arakan prajurit dan gunungan. Tiada lagi keriuhan masyarakat dan wisatawan berebut gunungan sebagai simbol berkah raja di kawasan Masjid Gedhe Kauman.

Pada Idul Adha tahun ini, masjid-masjid di Kota Yogyakarta dan Alun-Alun Keraton Yogyakarta dilarang menggelar salat Ied serta takbir keliling. Segala kegiatan pementasan paket wisata Keraton Yogyakarta juga masih diliburkan hingga waktu yang tak tentu. Namun demikian, Keraton Yogyakarta kian menggiatkan konten seputar keraton melalui media sosial.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan Hari Raya Idul Adha tahun ini masih meniadakan takbir keliling. "Takbir dari rumah masing-masing atau secara daring melalui masjid," kata dia.

Heroe memastikan tidak ada shalat Idul Adha yang berlangsung di lapangan dan mesjid. Penyembelihan hewan kurban juga berlaku mulai besok, Rabu sampai Jumat, 21 - 23 Juli 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Dilarang membagikan daging kurban dengan mengumpulkan orang. "Bagikan daging kurban dengan mendatangi rumah-rumah penduduk," katanya.

Baca juga:
11 Komunitas PKL Malioboro Buat Surat Terbuka untuk Sultan HB X: Kami Sekarat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

4 jam lalu

Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis
Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

Tidak hanya dapat diterapkan untuk membeli hewan kurban saat idul adha, tips ini bisa sekaligus meningkatkan manajemen keuangan anda.


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

21 jam lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

5 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.