TEMPO.CO, Jakarta - Taman Impian Jaya Ancol adalah salah satu objek wisata yang diserbu pengunjung saat libur Lebaran, Jumat, 14 Mei lalu hingga terjadi pelanggaran protokol kesehatan. Hal itu berbuntut pada teguran keras dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan penutupan sementara kawasan itu.
Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali mengaku menerima teguran keras dari Anies Baswedan akibat padatnya wisatawan di Pantai Ancol. "Ini (penutupan Ancol) merupakan tindak lanjut dari teguran Pak Gubernur. Diinstruksikan untuk langsung tutup pantai. Kami langsung bertindak sejalan dengan upaya Pemprov DKI untuk menekan potensi penyebaran Covid-19,” kata dia, Sabtu, 15 Mei 2021.
Sahir mengungkapkan seluruh wahana dan lokasi objek wisata di kawasan Ancol akan ditutup pada 16 dan 17 Mei untuk evaluasi penerapan protokol kesehatan. Ancol baru akan beroperasi kembali pada Selasa, 18 Mei mendatang.
Selama dua hari tutup sementara, Sahir menuturkan manajemen akan memperkuat penerapan protokol kesehatan di seluruh kawasan Ancol, antara lain penyemprotan disinfektan di seluruh area vital rekreasi, seperti pantai, jalan, promenade, toilet, loket gerbang, tenant-tenant restoran dan unit-unit rekreasi di dalamnya. Manajemen juga akan menambahkan signage dan tali pembatas pelarangan berenang di area pantai untuk jaga jarak di area promenade.
Pada libur Lebaran 13 dan 14 Mei lalu, pengunjung kawasan Ancol membludak. Situasi pantai Ancol yang penuh menjadi perbincangan dan menuai protes warga.
Sahir menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut dan berharap pengunjung dapat mematuhi protokol kesehatan saat Ancol beroperasi kembali. Pengunjung yang telah melakukan pembelian tiket secara daring dapat melakukan penjadwalan ulang kunjungan melalui https://reservasi.ancol.com yang berlaku untuk dua kali hingga Desember 2021 atau melakukan refund tiket melalui https://goers.co/francol15mei.
Baca juga: Libur Lebaran ke Atlantis Ancol? Pengunjung Harus Tes GeNose Dulu