TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan pelaksanaan Olimpiade Tokyo pada tahun ini berlangsung adem-ayem. Agenda pembawa obor Olimpiade keliling Jepang pun tanpa ingar-bingar karena pandemi Covid-19.
Rencana semula, obor Olimpiade itu akan diarak melewati sejumlah destinasi wisata populer di 47 perfektur dan jalanan utama di Negeri Sakura. Obor Olimpiade mestinya melewati lebih dari 15 kota, termasuk Osaka Castle Park. Namun estafet obor di Osaka batal karena kasus Covid-19 di wilayah ini terbilang tinggi.
Otoritas perfektur Osaka mengumumkan keadaan darurat Covid-19 sehingga panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo memutuskan tidak melakukan estafet di sepanjang jalan umum di Osaka. Pemerintah juga meminta masyarakat tetap di rumah dan tak perlu keluar rumah jika tidak amat penting.
Akhirnya kirab obor Olimpiade selama 121 hari dan melibatkan 10 ribu pelari ini berlangsung di sejumlah taman-taman yang sepi. Panitia Olimpiade membolehkan pelari mengundang empat orang terdekat mereka untuk menyaksikan langsung atlet tersebut membawa obor Olimpiade.
Masyarakat dapat menyaksikan pembawa estafet obor Olimpiade ini lewat daring. Para pelari melambaikan tangan dan berpose ketik melewati taman. "Saya sangat bersyukur estafet obor Olimpiade ini tetap berlangsung bagaimana pun caraanya," kata Aya Terakawa, atlet renang yang membawa obor Olimpiade di Japan World Exposition 1970. Ini adalah sebuah taman dengan karya seni Tower of The Sun dari almarhum Taro Okamoto.
Aya Terakawa memanfaatkan peluang dari panitia Olimpiade bahwa para pelari boleh mengundang empat orang terdekat untuk menyaksikan mereka membawa obor Olimpiade. Peraih medali perunggu di cabang olahraga renang Olimpiade London 2012 itu berlari dengan disaksikan orang tua dan saudaranya.
Rencananya pembukan Olimpiade Tokyo akan berlangsung di Tokyo pada 23 Juli 2021. Olimpiade Tokyo semestinya terlaksana pada Maret 2020. Namun pandemi Covid-19 membuat perhelatan olahraga tingkat dunia ini batal.
Baca juga:
Panitia Olimpiade Tokyo Siapkan 300 Kamar Isolasi bagi Atlet Positif Covid-19