Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis Dipasang di Puncak Gunung Semeru

image-gnews
Aktivis Gimbal Alas Indonesia memasang prasasti mengenang Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di puncak Gunung Semeru pada Minggu, 20 September 2020. Foto: Dokumentasi Gimbal Alas Indonesia
Aktivis Gimbal Alas Indonesia memasang prasasti mengenang Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di puncak Gunung Semeru pada Minggu, 20 September 2020. Foto: Dokumentasi Gimbal Alas Indonesia
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Komunitas pegiat alam bebas Gimbal Alas Indonesia memasang prasasti peringatan 50 tahun kematian Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di puncak Gunung Semeru pada Minggu, 20 September 2020.

Dua pelopor mahasiswa pecinta alam Universitas Indonesia ini meninggal di puncak Gunung Semeru pada 16 Desember 1969. Gunung Semeru masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS. Semeru merupakan gunung api tertinggi di Provinsi Jawa Timur dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut.

"Kami memasang prasasti itu dalam pendakian pada 19 sampai 20 September 2020," kata Teguh Prietjatmono, koordinator pemasangan prasasti pada Rabu sore, 23 September 2020. Menurut Teguh, Soe Hok Gie adalah tokoh mahasiswa di masa 1965-1966.

Pemikiran Soe Hok Gie tertuang dalam tulisan-tulisannya yang tersebar luas di media cetak pada masa. Buah pikirnya mempengaruhi sikap mahasiswa Indonesia dan kelompok kritis. Soe Hok Gie memandang pemerintahan Orde Lama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno tidak mempedulikan penderitaan rakyat.

Prasasti mengenang Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di puncak Gunung Semeru. Foto: Dokumentasi Gimbal Alas Indonesia

Sikap kritis Soe Hok Gie kian kencang saat masuk Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto. Soe Hok Gie tetap menuangkan gagasannya ke dalam buku, catatan harian, maupun puisi. Semua itu menjadi pembakar daya kritis mahasiswa.

Soe Hok Gie bicara tentang ketidakadilan, kemunafikan, rasa cintanya terhadap negara, serta memprotes kerusakan sumber daya alam dan lingkungan di Indonesia. Soe Hok Gie memprotes tanpa tendensi ingin mendapatkan keuntungan pribadi atas sudut pandangnya yang berani.

Ide-ide Soe Hok Gie mengilhami lhirnya banyak intelektual muda di masa kini. Soe Hok Gie dikenang bukan saja karena kegiatan politiknya, juga idealisme kemanusiaan, serta kecintaannya terhadap Indonesia tanpa belunggu identitas rasial yang disandangnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tanpa ada stigma apa pun terhadap Soe Hok Gie, Gimbal Alas Indonesia menginisiasi pemasangan prasasti Soe Hok Gie untuk mengingat semangat luar biasa yang diwariskan oleh Gie," kata Teguh. "Ini bentuk penghargaan dan penghormatan kepada Soe Hok Gie. Dia pahlawan pelestari sumber daya alam Indonesia."

Aktivis Gimbal Alas Indonesia memasang prasasti mengenang Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di puncak Gunung Semeru pada Minggu, 20 September 2020. Foto: Dokumentasi Gimbal Alas Indonesia

Ada empat alasan Gimbal Alas Indonesia memasang prasasti Soe Hok Gie. Pertama, Soe Hok Gie adalah tokoh muda yang memiliki jiwa nasionalis, visioner dan progresif di zamannya, yang sangat mencintai bangsa dan Tanah Air Indonesia. Kedua, Soe Hok Gie dengan idealismenya adalah patriot yang peduli pada penderitaan rakyat. "Gie adalah sosok idealis yang mencintai dan berjuang untuk kelestarian sumber daya alam Indonesia," ucapnya.

Ketiga, Soe Hok Gie adalah tokoh pendiri Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia atau Mapala UI, yang menginsiprasi dan menjadi panutan bagi pegiat dan pencinta alam. Wafatnya Gie memicu berdirinya organisasi-organisasi mahasiswa pecinta alam, khususnya di perguruan tinggi.

Aktivis Gimbal Alas Indonesia, Trianko Hermanda menambahkan pemasangan prasasti In Memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis di Puncak Mahameru bermanfaat sebagai titik penanda lokasi bagi para pendaki, khususnya pemula. Bila mereka mendapati prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis, maka mereka sudah berada di puncak Semeru.

"Berpedoman pada prasasti Soe Hok Gie sebagai titik balik, yang memberikan petunjuk arah bagi para pendaki dari puncak untuk turun kembali pulang ke kamp awal sehingga mengurangi resiko tersesat," kata Trianko, yang akrab disapa Slank. Manfaat lain, Trianko melanjutkan, sebagai bahan perenungan diri bagi para pendaki, khususnya yang pemula tentang kematian. Dengan begitu, para pendaki bisa lebih berhati-hati.

Prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis berdimensi 40 x 60 sentimeter itu dipasang di gerbang masuk para pendaki dari lereng bawah menuju area puncak Gunung Semeru. Titik koordinatnya S 08°06’26.8” E 112°55’17.7”.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

3 menit lalu

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org
Secarik Kilas Balik Lengsernya Presiden Soeharto dan Lahirnya Era Reformasi

Setelah demonstrasi besar akibat krisis ekonomi dan tuntutan reformasi, Presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.


AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

15 hari lalu

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pemulangan barang antik yang dicuri ke Kamboja pada tahun 2022. New York adalah pusat perdagangan manusia yang utama, dan beberapa karya telah disita dalam beberapa tahun terakhir dari museum, termasuk Museum Seni Metropolitan yang bergengsi, dan kolektor [File: Andrew Kelly/Reuters]
AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?


Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

18 hari lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

25 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

26 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

26 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

26 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

26 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

27 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

27 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.