TEMPO.CO, Jakarta - Setelah membuka pariwisata secara bertahap, pemerintah Yunani mempertimbangkan lagi karantina wilayah atau lockdown.
Bila rencana tersebut diterapkan, maka itu menjadi lockdown kedua untuk Yunani. Rencana itu karena terjadi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) yang diduga terkait kunjungan wisatawan, sebagaimana dilaporkan oleh The Telegraph.
"Kami tahu sejak awal. Ketika bertahap membuka gerbang negara kepada dunia, kami akan memasukkan insiden," kata juru bicara Pemerintah Yunani, Stelios Petsas, saat menyampaikan risiko ketika pariwisata kembali dibuka dalam keadaan pandemi.
Yunani memastikan 60 orang telah tertular virus corona, pada Jumat, 10 Juli 2020. Jumlah kasus harian tersebut paling tinggi sejak 21 April. Bahkan, total keseluruhan ada 100 kasus baru dalam 10 hari belakangan.
Kegiatan berwisata turis Inggris ke Yunani direncanakan, pada 15 Juli. Kemudian, penerbangan Inggris akan dilanjutkan pada tanggal itu. Tetapi, otoritas Yunani kini mempertimbangkan untuk mengunci lebih ketat, kabarnya dilakukan lebih awal, pada Senin, 13 Juli.
Itu bisa berarti pemeriksaan perbatasan lebih ketat. Maka berpotensi pula mempertimbangkan pembatasan perjalanan dari negara-negara dengan tingkat infeksi virus corona yang lebih tinggi. "Kami bertekad untuk melindungi mayoritas dari segelintir orang," kata Stelios Petsas, dikutip dari Traveller.
Sedangkan, turis Bulgaria akan melintasi perbatasan ke Yunani, pada 14 Juli. Tapi mereka harus memberikan bukti telah memiliki hasil tes negatif yang baru diterbitkan dalam waktu 72 jam.
THE TELEGRAPH | TRAVELLER