Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Kopi Papua Mahal, Tapi Rasanya Juga Premium

image-gnews
Kopi arabika dari Peneli, Pegunungan Bintang. Dok. Darmo Tanoyo
Kopi arabika dari Peneli, Pegunungan Bintang. Dok. Darmo Tanoyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pegunungan tengah Papua terbentang hampir sepanjang pulau. Dataran tinggi ini membujur sepanjang 600 kilometer, dari barat Danau Paniai hingga perbatasan dengan Papua Nugini. Wilayah yang luas ini memiliki beberapa lembah yang penting, sebagai lokasi masyarakat Papua pegunungan bermukim dan berkebun.

Masyarakat pegunungan Papua sangat andal dalam bercocok tanam di lereng bukit yang terjal. Populasi terpadat daerah Paniai yang dihuni Suku Mee dan Lambah Baliem kampung halaman Suku Dani. Mereka bercocok tanam di lahan subur pada ketinggian 1.400 – 2.700 mdpl di lembah-lembah dan di kaki-kaki pegunungan tengah.

Di wilayah itu tanaman kopi arabika tumbuh secara alami tanpa pupuk pabrik. Alam pegunungan tengah Papua memberikan kondisi yang memungkinkan kopi arabika tumbuh subur, “Kopi di Lembah Baliem, Wamena pertama kali diperkenalkan oleh dinas pertanian Belanda atau Departement Landbouw op Nederlandscg Niew-Guinea pada tahun 1960,” ujar Hari Suroto peneliti Peneliti Balai Arkeologi Papua.

Kepala dinas pertanian pada waktu itu van der Sluis sengaja memilih bibit kopi arabika terbaik dan berkualitas tinggi, yang didatangkan langsung dari Papua Nugini. Kopi ini dikenal dengan kopi Jamaica Blue Mountain, yang tanaman indukannya berasal dari Jamaika. Di Lembah Baliem, kopi ini pertama kali ditanam di Kurima dan Bokondini.

Di Kawasan Pasifik Selatan, hanya Papua dan Papua Nugini yang menghasilkan kopi. Produk kopi dari dua wilayah itu, sangat digemari hingga Australia dan Selandia Baru.

"Hal ini merupakan peluang yang sangat bagus untuk kopi Papua, selain disukai oleh konsumen dalam negeri, juga bernilai ekspor tinggi," ujar Tantowi Yahya Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru.

Warga sedang mengolah biji kopi arabika Wamena. Dok. Darmo Tanoyo

Kopi arabika yang tumbuh di pegunungan tengah Papua, masing-masing wilayah memiliki cita rasa dan aroma yang berbeda, hal ini karena dipengaruhi oleh ketinggian tempat, intensitas matahari, kandungan mineral dalam tanah dan kelembaban tanah.

Kopi arabika Wamena, Lembah Baliem, beraroma honey like chocolaty caramel fruity dengan after taste yang sangat manis. Kopi arabika Wamena berkadar keasaman yang rendah sehingga dapat dinikmati oleh semua orang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini kopi arabika Wamena ditanam di Yagara, Wolo, Kurima dan Piramid. Kopi arabika Jamaican Blue Mountain yang jadi indukan kopi pegunungan Papua, dalam sejarahnya pertama kali didatangkan oleh pemerintah Inggris ke Papua Nugini tahun 1890. Sesuai namanya, kopi ini berasal dari Blue Mountain region, Jamaika. Kemudian pada akhir 1920-an, kopi ini mulai dibudidayakan di perkebunan untuk tujuan ekspor.

Persoalannya, kopi-kopi itu ditanam di wilayah yang terpencil. Alat transportasi untuk mengirim hasil panen kopi, terbilang mahal karena menggunakan helikopter. Salah satunya kopi Amungme, karena hasil panennya harus diangkut dengan helikopter, dengan sewa US$3.000 per satu jam.

Memperkenalkan Kopi Papua di Selandia Baru
Di Selandia Baru, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru,Tantowi Yahya bertekad menjadikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington sebagai ‘Rumah Indonesia’. Di kantor KBRI, warga Selandia Baru bisa menyaksikan keragaman budaya Indonesia.

“Selain budaya, KBRI Wellington sejak lama menggunakan kopi sebagai alat diplomasi. Kecintaan masyarakat Selandia Baru terhadap kopi, kami jadikan peluang, di KBRI Wellington kami menyiapkan ‘Ruang Gorontalo’ sebagai pusat kopi Indonesia. Hampir setiap tamu kami ajak ke ruang ini untuk menikmati aneka kopi dari Indonesia termasuk kopi Papua,” kata Dubes Tantowi Yahya.

Di Ruang Gorontalo ini, setiap Jumat terdapat kelas gratis barista yang diikuti oleh masyarakat, mahasiswa Indonesia, dan Selandia Baru, “Jaya Argakusuma, barista profesional kami yang pernah mendapatkan penghargaan di kompetisi barista di Wellington menjadi trainer yang mumpuni dan sabar,” imbuh Tantowi.

Dubes Tantowi Yahya sedang bersama para mahasiswa Indonesia dan warga Selandia Baru dalam kelas barista setiap Jumat di KBRI Wellington, Selandia Baru. Dok. Tantowi Yahya

Menurut Tantowi, kopi bisa menjadi primadona ekspor, “Kopi Papua memenuhi kriteria yang diinginkan konsumen Selandia Baru, yaitu rasa, aroma dan eksotisme. Kopi Papua sangat digemari dan sangat spesial bagi masyarakat Selandia Baru,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

7 jam lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua


Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

9 jam lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.


Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

10 jam lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.


Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?


Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Aparat gabungan Polri-TNI berjaga setelah KKB menyerang Bandara Bilorai Sugapa, di Intan Jaya, Rabu, 8 Maret 2023. Penembakan diduga ulah Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau yang bersama dengan Apertinus Kobogau. Dok. Humas Polda Papua
Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.


5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,


Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur. (ANTARA/Evarukdijati)
Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.


Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.


Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua