Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Dubrovnik, 1.000 Tahun Lalu Sudah Dirancang untuk Karantina

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Kota tua Dubrovnik di Kroasia terlihat indah di sore hari. Kota ini semakin diburu wisatawan dari Eropa dan benua lainnya. (Instagram @con_luxury_travel dubrovnik)
Kota tua Dubrovnik di Kroasia terlihat indah di sore hari. Kota ini semakin diburu wisatawan dari Eropa dan benua lainnya. (Instagram @con_luxury_travel dubrovnik)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak zaman dulu kala, masyarakat telah berusaha untuk memisahkan orang yang menderita penyakit dengan orang-orang yang sehat -- dengan referensi untuk isolasi diri yang berasal dari Perjanjian Lama. Kemudian disebut sebagai karantina di Dubrovnik.

Ketika Covid-19 menyapu seluruh dunia, warga disarankan untuk “mengkarantina sendiri” jika mereka bepergian dari wilayah yang menderita wabah. Untuk memahami pentingnya mengkarantina dalam kasus wabah modern, asal-usulnya dapat dilacak sampai ke Eropa abad pertengahan.

Kata "karantina" berakar dari Italia, dalam upaya melindungi kota-kota pesisir dari Black Death yang membinasakan Eropa abad ke-14. Kapal-kapal yang tiba di Venesia dari pelabuhan yang terinfeksi diharuskan untuk buang jangkar selama 40 hari (quaranta giorni) sebelum mendarat, sebuah praktik yang akhirnya dikenal sebagai karantina - berasal dari 'quarantino', kata Italia untuk jangka waktu 40 hari.

Pada tahun 1374, sebuah maklumat dikeluarkan di Venesia yang menyatakan semua kapal dan penumpang harus ditempatkan di Pulau San Lazzaro. Mereka diizinkan masuk Venesia, bila Dewan Kesehatan Khusus memberi mereka izin untuk memasuki kota.

"Ini menyebabkan diskriminasi kapal dan pelancong dari negara-negara tertentu serta kesalahan lainnya yang terjadi secara teratur di Venesia," ujar Ange Milosevic peneliti Lazaretto di Dubrovnik kepada BBC.

Kapal-kapal yang melintasi Laut Adriatik di Ragusa (sekarang Dubrovnik, Kroasia), harus mematuhi aturan Dewan Besar Kota yang dibuat pada tahun 1377. Aturan tersebut mewajibkan semua kapal dan karavan dagang yang datang dari daerah yang terinfeksi, wajib menjalani 30 hari isolasi.

Undang-undang, Veniens de locis pestiferis non intret Ragusium vel districtum ("Mereka yang datang dari daerah yang terinfeksi wabah tidak boleh memasuki Ragusa atau distriknya"), menetapkan bahwa siapa pun yang datang dari tempat berbahaya harus menghabiskan waktu satu bulan di kota Cavtat atau kota terdekat.

Mereka juga harus tinggal di Pulau Mrkan untuk tujuan disinfeksi sebelum memasuki kota berdinding abad pertengahan. “Karenanya, Dubrovnik menerapkan metode yang tidak hanya fair dan adil, tetapi juga sangat bijak dan sukses, dan itu berlaku di seluruh dunia,” tulis Milosevic.

Stradun merupakan jalan protokoler sejak abad pertengahan. Sejak 50 tahun terakhir didedikasikan hanya untuk pejalan kaki. Foto: @dana_honya

Rekan Milosevic, Ana Bakija-Konsuo, Dubrovnik, Ragusa, dan Venesia menerapkan karantina yang ketat. Dubrovnik adalah pelabuhan Mediterania pertama yang menyita orang, hewan dan barang dagangan yang berasal dari daerah yang terinfeksi melalui laut atau darat, memisahkan mereka dari populasi yang sehat, sementara Venesia menghentikan semua kapal dan berdagang, menghentikan kehidupan di kota.

Republik Ragusa memberlakukan hukuman dan denda yang sangat ketat untuk pelanggar yang tidak mengikuti hukum karantina 30 hari (trentine, karena istilah itu ditulis dalam dokumen yang ditemukan di Archives of Dubrovnik, tanggal 27 Juli 1377). Awalnya, karantina adalah 30 hari, tetapi akhirnya diperpanjang menjadi 40 hari seperti di Venesia – yang meresmikan karantina 40 hari pada 1448.

Peneliti lain, Bakija-Konsuo menulis bahwa pemerintah Dubrovnik memiliki ide mengisolasi korban kusta untuk mencegah penyebaran penyakit. Sepanjang sejarahnya, Dubrovnik diserang oleh banyak penyakit, dengan kusta dan wabah merupakan ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ilmu pengetahuan sejarah tidak diragukan lagi membuktikan prioritas Dubrovnik dalam 'penemuan' karantina," kata Bakija-Konsuo. “Isolasi, sebagai sebuah konsep, telah diterapkan bahkan sebelum 1377, sebagaimana disebutkan dalam Statuta Kota Dubrovnik, yang ditulis pada 1272 dan disebutkan pertama kali isolasi pasien dengan kusta.

Bakija-Konsuo menambahkan bahwa menurut Alkitab, Lazarus yang menderita kusta diproklamasikan sebagai santo pelindung para penderita kusta, dan tempat perlindungan bagi mereka diberi nama sesuai namanya dan disebut lazaretto. Setelah Ragusa mendirikan rumah sakit sementara pertama di Eropa di pulau Mljet, fasilitas karantina di seluruh Eropa akhirnya dikenal sebagai "lazaretto".

Bakija-Konsuo mengatakan bahwa setelah undang-undang isolasi Ragusa tahun 1377, karantina pertama kali diterapkan di Cavtat, sebuah kota kecil yang terletak di tenggara Dubrovnik, dan di pulau-pulau terdekat (Supetar, Mrkan, dan Bobara).

“Awalnya, akomodasi karantina buruk, berimprovisasi, di gubuk, tenda, dan kadang-kadang di udara terbuka. Keuntungan dari pondok adalah bahwa mereka dapat dengan mudah dibakar sebagai tindakan desinfeksi,” katanya.

Pada 1397, sebuah keputusan dibuat untuk mendirikan karantina di Biara Benedictine di Pulau Mljet. Lazaretto di Dance dibangun pada 1430, dan kemudian, lazaretto yang lebih besar dan lebih modern dibangun di Pulau Lokrum.

Pada tanggal 12 Februari 1590, Senat Dubrovnik memutuskan bahwa lazaretto terakhir akan dibangun di Ploe, pintu masuk timur Kota Tua. Pembangunan kompleks lazaretto selesai sekitar 1647. Dan pada 1724, Senat menyatakannya sebagai bagian integral dari benteng kota.

“Lazaretto mempertahankan fungsi aslinya lama setelah jatuhnya Republik Dubrovnik, tetapi kita tidak tahu tahun kapan itu dihapuskan sebagai institusi kesehatan menurut catatan arsip dari Arsip Nasional di Dubrovnik, sekitar tahun 1872,” kata Bakija-Konsuo. 

Hotel Belvedere dibuka pada tahun 1985, hotel ini memiliki lebih dari 200 kamar, helipad, dan dermaga kapal pribadi. Foto: Mimble/Atlas Obscura

Di dalam fasilitas tersebut, terdapat 10 gedung bertingkat dengan lapangan luas. Gedung-gedung itu memiliki ventilasi yang baik, dengan jendela berjeruji. Teras-teras disediakan untuk mereka bersantai saat dikarantina.

The Lazarettos of Dubrovnik, saat ini menjadi daya tarik wisata yang menyelenggarakan acara budaya seperti konser dan tarian tradisional Lindo (Lindjo), adalah pengingat kejelian kota dalam memerangi penyakit menular berabad-abad yang lalu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

25 hari lalu

Sejumlah personel Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-Malaysia dari Yonif Raider 641/Beruang Hitam berpatroli di Perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 9 Januari 2020. Pada patroli yang dilakukan di sayap kiri dan kanan kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong tersebut Satgas Pamtas menemukan banyak pagar pembatas antara wilayah Indonesia dan Malaysia dalam kondisi rusak serta lima jalan tikus baru yang diduga menjadi jalur penyelundupan barang dari negeri jiran secara ilegal. ANTARA
Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

26 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

54 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

55 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

17 Februari 2024

Petugas karantina wilayah kerja Bakauheni memeriksa ribuan ekor burung tanpa dokumen yang hendak diselundupkan pada Kamis, 15 Februari 2024. (ANTARA/HO/Karantina Bakauheni)
Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

Petugas karantina memperoleh informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyelundupan satwa jenis burung ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.


Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Orang-orang yang memakai masker berpergian sebelum pemberlakuan lockdown di Singapura, 14 Mei 2021. Singapura kembali menerapkan lockdown setelah ditemukan 24 kasus Covid-19 penularan lokal untuk hari kedua berturut-turut, jumlah harian tertinggi sejak September tahun lalu. REUTERS/Caroline Chia
Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.