Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab Italia Kewalahan Hadapi Virus Corona dalam 24 Hari

Reporter

Editor

Ludhy Cahyana

image-gnews
Seorang warga menggunakan masker saat melintasi Colliseum pada hari ketiga lockdown setelah meluasnya wabah virus corona atau Covid-19 di Roma, Italia, 12 Maret 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Seorang warga menggunakan masker saat melintasi Colliseum pada hari ketiga lockdown setelah meluasnya wabah virus corona atau Covid-19 di Roma, Italia, 12 Maret 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Minggu 14 Maret, dinukil dari Business Insider, dokter di Italia dipaksa untuk membuat pilihan yang sulit: “Siapa yang hidup dan siapa yang mati?”. Mereka harus menyelamatkan jiwa para pasien yang terinfeksi virus corona, dengan berbagai keterbatasan.

Kasus virus corona di Italia hingga 14 Maret mencapai lebih 15.000 orang telah terinfeksi dan setidaknya 1.000 orang meninggal. Petugas kesehatan di garis depan menghadapi perjumpaan terburuk dari virus baru yang menular, populasi yang menua, dan kekurangan tempat tidur rumah sakit.

Para dokter di Italia memprioritaskan pasien virus corona atau COVID-19 yang muda dan sebagian besar sehat, karena peluang mereka untuk bertahan hidup lebih besar daripada pasien lansia, "Kami tidak memiliki tempat tidur gratis di unit perawatan intensif," Lorenzo Casani, direktur kesehatan sebuah klinik untuk orang tua di Lombardy, mengatakan kepada Time.

Dokter, lanjutnya, harus "membuat pilihan yang mengerikan ini dan memutuskan siapa yang akan bertahan hidup dan siapa yang tidak akan bertahan hidup ... siapa yang akan mendapatkan monitor, respirator, dan perhatian yang mereka butuhkan."

Warga bertepuk tangan saat melakukan flash mob untuk membangkitkan semangat ketika pemerintah lockdown sejumlah kota akibat virus corona atau Covid-19 di Milan, Italia. 14 Maret 2020. REUTERS

Italia menerapkan triase tragis – seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) – mengingatkan kondisi Italia pada saat Perang Dunia II.

Italia, melaporkan kasus virus corona pertama kurang dari empat minggu yang lalu, pada 20 Februari. Dan dalam sebulan, Italia adalah negara kedua setelah Cina, yang paling banyak menghadapi corona. Sebagai tanggapan menghadapi virus corona, pemerintah Italia menutup sekolah, memerintahkan toko untuk tutup, mengosongkan destinasi wisata yang sangat populer di negara itu, mengkarantina puluhan kota, dan kemudian memperluas "zona merah" untuk mengunci seluruh negara dari 60 negara.

“Kami semua harus menyerahkan sesuatu demi kebaikan Italia. Tidak ada lagi waktu,” kata Perdana Menteri Giuseppe Conte dalam pidato yang disiarkan televisi, sebagaimana dinukil dari Business Insider.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tanggal 8 Maret, Conte menutup sebagian besar Italia yang berisi 16 juta orang. Karantina diberlakukan saat infeksi virus corona mendekati 6.000; angka kematiannya telah melampaui 230 orang. Tetapi berita tentang penutupan bocor lebih awal, mendorong ribuan orang untuk melarikan diri dari bagian utara Italia sehari sebelum diberlakukan.

Roberto Burioni, seorang profesor virologi di Universitas Vita-Salute San Raffaele Milan, mengatakan kepada The Guardian, bahwa kebocoran itu memicu perjalanan orang-orang ke selatan, "Sayangnya beberapa dari mereka yang melarikan diri terinfeksi penyakit tersebut," katanya.

Investasi Italia dalam layanan kesehatan nasionalnya, menurut Servizio Sanitario Nazionale, berjumlah 6,8 persen dari produk domestik bruto, sebagaimana dinukil dari Time, "Pemotongan berkelanjutan - untuk perawatan dan penelitian - jelas merupakan masalah saat ini," kata Casani kepada majalah itu.

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memeriksa kondisi pasien terinfeksi virus corona di ruang isolasi Rumah Sakit Cremona di Italia Utara, 5 Maret 2020. Jumlah kasus infeksi virus corona di Italia sebanyak 7.375 kasus. LA7 PIAZZAPULITA/Reuters TV via REUTERS

Alasan lain mengapa sistem perawatan kesehatan Italia tampak begitu kewalahan adalah karena populasi negara itu. Populasi orang tua di Italia terbesar kedua di dunia, setelah Jepang. Virus corona jauh lebih mematikan bagi orang yang lebih tua - sebuah studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Cina menemukan, bahwa tingkat kematian di antara mereka yang berusia di atas 80 tahun hampir 15 persen.

Institut Kesehatan Nasional Italia memperkirakan bahwa 58 persen pasien yang telah meninggal berusia lebih dari 80 dan 31 persen lainnya berusia 70-an, menurut Reuters.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

12 jam lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

19 jam lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

22 jam lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

3 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

6 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

6 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

7 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

8 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

12 hari lalu

R. Budi Hartono dan Michael Hartono menempati posisi pertama daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan sebesar USD 38,8 miliar atau Rp 555,8 triliun. Hartono Bersaudara mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di BCA. Tetapi, akar kekayaan mereka berasal dari usaha rokok Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra sulung Budi, Victor Hartono. Selain itu, kepemilikan keluarga ini juga termasuk merek elektronik populer, Polytron, dan real estate utama di Jakarta. Forbes
Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?