Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Sajikan Kuliner Peranakan

image-gnews
Menu olahan dari babi sangat digemari dalam Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta. Panitia menyediakan peta, stan-stan yang menggunakan bahan daging babi dan mana yang tidak. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Menu olahan dari babi sangat digemari dalam Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta. Panitia menyediakan peta, stan-stan yang menggunakan bahan daging babi dan mana yang tidak. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY yang berlangsung di Kampung Pecinan Ketandan, Yogyakarta, berlangsung mulai 2-8 Februari 2020. Salah satu yang paling menarik tentu kuliner peranakan. 

Penyelenggara menyediakan 140 lebih stand kuliner yang bisa langsung ditemui begitu pengunjung masuk menuju Kampung Ketandan. Baik saat masuk dari gerbang utama depan atau dari arah jalan Malioboro, dari arah utara (Jalan Suryatmajan), timur (Hotel Melia) dan selatan (arah Pasar Beringharjo).

Salah satu titik kuliner yang diminati pengunjung adalah Madame Hoo yang menyediakan menu khas peranakan. Berlokasi cukup startegis persis di perempatan tengah Kampung Ketandan, warung dengan nuansa temaram lampion itu menyajikan menu Chinese food -- yang sebagian merupakan olahan daging ayam dan babi.

Di warung Madame Hoo itu, antara lain menyediakan menu ayam kluwak, pindang bandeng, siobak (olahan daging babi dengan kulit renyah), charsiu madu (babi panggang merah), laksa, juga angsio, rica, dan sate babi.

Harga  makanan di warung peranakan itu cukup terjangkau. Mulai dari Rp5.000 hingga harga paket Rp50.000. Misalnya pembeli yang ingin mendapatkan menu lengkap bisa memilih menu nasi campur, yang terdiri dari nasi plus lauk beberapa potong siobak, charsiu madu, telur kecap dan sayur daun ketela dengan harga Rp38.000 per porsi.

Atau jika ingin puas menyantap siobak atau charsiu madu sepiring penuh, pembeli bisa memesan dengan harga Rp50.000 saja per porsi. Sedangkan untuk menu minuman yang cukup favorit berupa es kacang merah.

Untuk minuman itu, pembeli bisa memilig rasa original, matcha, coffee, red velvet, milky juga taro. Kacang merah dalam satu gelas jumbo, porsinya cukup melimpah dengan harga Rp20.000 per gelasnya.

Jika mau merogoh kocek lebih, bisa menikmati minuman es cendol kacang merah durian, dengan harga Rp25.000 per gelas jumbo.

Ada cukup banyak stan yang menyediakan menu peranakan di pekan budaya Tionghoa itu. Yang paling umum menyediakan penganan ringan seperti bakcang, berupa olahan daging ayam atau babi dengan campuran sayur yang dibungkus daun pisang.

Untuk kuliner ringan yang lumayan banyak diserbu tak lain choi pan yakni kudapan asal Kalimantan berbentuk mirip pastel. Isinya berupa bengkuang, talas, maupun kucai dengan campuran ebi atau udang kering.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kudapan ini disediakan dalam bentuk kukus dan panggang, dengan harga antara lain Rp18.000 untuk lima biji choipan atau Rp40.000 untuk 10 biji choipan.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati kuliner di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, tak perlu bingung mencari lokasi makan. Pasalnya, panitia menyediakan peta seluruh stan di kampung itu. Termasuk juga keterangan mana stan atau lapak yang menyediakan menu olahan babi, dan mana yang tidak.

Ketua Umum Penyelenggara PBTY, Tri Kirana Muslidatun mengungkapkan, PBTY yang digelar setiap tahun ini merupakan rangkaian perayaan Imlek terpanjang di Indonesia. Karenanya diharapkan dapat meningkatkan citra pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Dalam merayakan Tahun Baru Imlek 2571 tersebut, tema yang diangkat adalah The Cultural Colours of Wonderful Indonesia,” ujarnya.

Menu nasi campur dan kacang merah di Warung Madame Hoo. Warung tersebut menjadi stan yang banyak diminati pengunjung dalam Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Tri menjelaskan PBTY adalah acara tahunan yang memungkinkan masyarakat lebih mengenal akulturasi seni budaya, “Tahun ini tidak hanya seni budaya Tionghoa saja, tetapi Indonesia. Bahkan 75 persen adalah budaya nusantara," ujar istri Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti itu.

Event PBTY di Kampung Ketandan ini diikuti 14 paguyuban Tionghoa dan menampilkan beragam acara, baik pertunjukan, bazar kuliner maupun pameran. "Tujuan kegiatan ini juga untuk mengedukasi masyarakat tentang budaya Tionghoa. Juga membangun toleransi di Yogyakarta, sehingga benar-benar menjadi city of tolerance," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

4 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

4 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.